backup og meta

7 Manfaat Natto yang Bantu Cegah Berbagai Penyakit

7 Manfaat Natto yang Bantu Cegah Berbagai Penyakit

Dikenal sebagai produk fermentasi kacang dengan aroma yang tidak begitu menyenangkan, natto ternyata menawarkan segudang khasiat bagi kesehatan. Lantas, apa kandungan zat gizi dan manfaat natto yang sayang Anda lewatkan? 

Kandungan gizi natto

Natto adalah hasil fermentasi kacang kedelai yang memiliki tekstur berlendir, lengket, dan dilengkapi dengan serabut di sekelilingnya. 

Makanan tradisional Jepang ini mudah dikenal karena memiliki aroma yang khas dan sedikit menyengat. Namun, rasa natto mirip dengan kacang-kacangan pada umumnya. 

Hasil fermentasi kacang kedelai ini dikenal sebagai makanan yang cukup bergizi karena mengandung bakteri Bacillus subtilis pada permukaannya.

Berikut kandungan gizi yang terdapat dalam 100 gram natto.

  • Energi: 211 kkal.
  • Protein: 19,4 gram (g).
  • Lemak total: 11 g.
  • Karbohidrat: 12,7 g.
  • Serat: 5,4 g.
  • Kalsium: 217 miligram (mg).
  • Zat besi: 8,6 mg.
  • Magnesium: 115 mg.
  • Fosfor: 174 mg.
  • Kalium: 729 mg.
  • Zinc: 3,03 mg.
  • Mangan: 1,53 mg.
  • Vitamin C: 13 mg.
  • Tiamin (Vitamin B1): 0,16 mg.
  • Riboflavin (Vitamin B2): 0,19 mg.
  • Piridoksin (Vitamin B6): 0,13 mg.
  • Vitamin K: 23,1 mikrogram (mcg).

Manfaat natto

natto

Umumnya, natto dibuat dengan cara merebus dan melalui proses fermentasi dari kacang kedelai. Meski tampak aneh dengan baunya yang khas, natto menawarkan beragam khasiat bagi tubuh. 

Bahkan, kacang fermentasi ini kini semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Di bawah ini sejumlah manfaat natto yang bisa Anda peroleh. 

1. Melancarkan pencernaan

Manfaat natto yang sayang dilewatkan yaitu membantu melancarkan pencernaan karena kaya akan probiotik. Bakteri hasil fermentasinya yakni Bacillus subtilis

Penelitian dari Frontiers in Microbiology membuktikan bakteri Bacillus memperlihatkan manfaat yang sama dengan probiotik terhadap usus manusia. Artinya, ada kemungkinan bakteri pada natto ini bisa melancarkan pencernaan. 

Selain itu, beberapa ahli berpendapat konsumsi makanan fermentasi bisa bantu mengatasi sembelit.

Meski begitu, peneliti membutuhkan pengujian lebih lanjut untuk memahami khasiat dari makanan Jepang ini terhadap saluran pencernaan. 

Apakah boleh makan natto setiap hari?

Meski konsumsinya bermanfaat, sebaiknya Anda tidak mengonsumsi natto setiap hari. Tubuh membutuhkan asupan zat gizi bervariasi yang bersumber dari berbagai makanan, bukan dari satu jenis makanan saja.

2. Memperkuat kesehatan tulang

Natto dipercaya dapat memperkuat kesehatan tulang berkat kandungan jenis vitamin K2 di dalamnya. 

Sebuah studi yang dipublikasikan di Osteoporosis International meneliti dampak asupan natto terhadap kesehatan tulang pria lansia di Jepang. 

Setelah menganalisis lebih dari 1.600 peserta, peneliti melihat bahwa peserta yang mengonsumsi lebih banyak natto mengalami peningkatan kesehatan tulang. 

Mereka percaya bahwa manfaat natto ini dihasilkan dari kandungan vitamin K di dalamnya. 

3. Menjaga kesehatan jantung

Enzim nattokinase yang dihasilkan natto berperan dalam mengencerkan darah secara alami dan membantu mencegah pembentukan plak arteri. Hal ini dijelaskan melalui penelitian dari Biomarker Insight

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa nattokinase dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Hal ini dikarenakan enzim tersebut menunjukkan efek antihipertensi, anti-aterosklerotik, dan neuroprotektif. 

Sementara itu, kandungan vitamin K2 dalam makanan bertekstur lengket ini dapat mencegah penumpukan kalsium di arteri yang tentu bisa berdampak buruk terhadap kesehatan jantung.

4. Membantu mengendalikan tekanan darah

Enzim nattokinase pada natto memberi manfaat yang baik untuk jantung, terutama karena sifat antihipertensinya. Sebuah penelitian dari Integrated Blood Pressure Control di Amerika Utara memperlihatkan temuan ini. 

Penelitian yang melibatkan 79 penyandang tekanan darah tinggi ini melaporkan konsumsi nattokinase berkaitan dengan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pria dan wanita.

Hasil itu berhubungan dengan potensi penurunan risiko penyakit stroke. Tak heran bila hasil fermentasi kacang ini dapat mengendalikan tekanan darah sehingga menyehatkan jantung. 

5. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Kandungan sejumlah nutrisi dalam natto ternyata menawarkan manfaat berupa peningkatan sistem imun tubuh.

Sebagai contoh, makanan sumber probiotik, seperti natto, berkontribusi terhadap perkembangan bakteri usus yang sehat. 

Bakteri baik pada usus ini dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri jahat, bahkan meningkatkan produksi sistem kekebalan tubuh. 

Itu sebabnya, memasukkan makanan Jepang ini ke dalam menu diet sehat Anda bisa menjadi salah satu cara untuk tetap sehat dan terhindar dari berbagai risiko penyakit. 

6. Menurunkan risiko kanker

Manfaat natto selanjutnya yaitu dapat mencegah dan mengatasi kanker. Hal ini karena kandungan isoflavon dan vitamin K2.

Salah satu penelitian dalam jurnal Frontiers in nutrition mengatakan bahwa konsumsi isoflavon kedelai dapat menurunkan risiko kanker.

Sementara itu, vitamin K2 yang dikenal sebagai menakuinon diduga dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Namun, mekanisme manfaat ini masih belum jelas dan harus diteliti lebih lanjut.

Penting diingat, penanganan dan pencegahan kanker bukan hanya dengan konsumsi natto. Anda juga perlu menerapkan pola hidup sehat, seperti konsumsi makanan tinggi antioksidan, olahraga teratur, aktif bergerak, dan cukup istirahat.

7. Membantu menurunkan berat badan

Natto juga baik dimasukkan dalam menu diet menurunkan berat badan. Hal ini berkat kandungan probiotik yang baik untuk peningkatan penyerapan zat gizi dan pengendalian berat badan.

Selain itu, makanan asal Jepang ini kaya akan serat yang bermanfaat untuk memperlambat pencernaan, meningkatkan rasa kenyang, dan mengurangi penyerapan lemak. 

Serat dalam natto juga dapat mengontrol nafsu makan sehingga mengurangi keinginan untuk makan berlebihan.

Tips mengolah natto

Mengingat natto menawarkan rasa yang cukup kuat, Anda perlu berhati-hati ketika mengolah makanan fermentasi terutama untuk pencernaan ini. 

Umumnya, Anda bisa mengonsumsi makanan fermentasi ini dengan makanan pokok lainnya, seperti nasi putih. Beberapa orang mungkin juga menambahkan hasil fermentasi kacang ini pada berbagai makanan, seperti: 

  • roti, 
  • pasta, 
  • sup miso
  • salad, atau
  • telur dadar (tamagoyaki).

Anda juga disarankan untuk mencampur kacang ini secara merata sebelum makan. Bila teksturnya terasa lengket, artinya fermentasi kacang ini sudah siap untuk dimakan.

Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi guna memahami solusi yang tepat untuk Anda. Hal ini bertujuan agar Anda mengetahui apakah aman mengonsumsi makanan ini atau tidak. 

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Natto. (2019). U.S Department of Agriculture. Retrieved 31 January 2024, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/172443/nutrients 

Office of Dietary Supplements – Probiotics. (2023). Retrieved 31 January 2024, from https://ods.od.nih.gov/factsheets/Probiotics-Consumer/ 

Elshaghabee, F. M., Rokana, N., Gulhane, R. D., Sharma, C., & Panwar, H. (2017). Bacillus as potential probiotics: status, concerns, and future perspectives. Frontiers in microbiology, 8, 1490.

Chen, H., McGowan, E. M., Ren, N., Lal, S., Nassif, N., Shad-Kaneez, F., … & Lin, Y. (2018). Nattokinase: a promising alternative in prevention and treatment of cardiovascular diseases. Biomarker insights, 13, 1177271918785130.

Jensen, G. S., Lenninger, M., Ero, M. P., & Benson, K. F. (2016). Consumption of nattokinase is associated with reduced blood pressure and von Willebrand factor, a cardiovascular risk marker: results from a randomized, double-blind, placebo-controlled, multicenter North American clinical trial. Integrated Blood Pressure Control, 95-104.

Fan, Y., Wang, M., Li, Z., Jiang, H., Shi, J., Shi, X., Liu, S., Zhao, J., Kong, L., Zhang, W., & Ma, L. (2022). Intake of Soy, Soy Isoflavones and Soy Protein and Risk of Cancer Incidence and Mortality. Frontiers in nutrition, 9, 847421. https://doi.org/10.3389/fnut.2022.847421

Xv, F., Chen, J., Duan, L., & Li, S. (2018). Research progress on the anticancer effects of vitamin K2. Oncology letters, 15(6), 8926–8934. https://doi.org/10.3892/ol.2018.8502

Miketinas, D. C., Bray, G. A., Beyl, R. A., Ryan, D. H., Sacks, F. M., & Champagne, C. M. (2019). Fiber Intake Predicts Weight Loss and Dietary Adherence in Adults Consuming Calorie-Restricted Diets: The POUNDS Lost (Preventing Overweight Using Novel Dietary Strategies) Study. The Journal of nutrition, 149(10), 1742–1748. https://doi.org/10.1093/jn/nxz117

Guazzelli Marques, C., de Piano Ganen, A., Zaccaro de Barros, A., Thomatieli Dos Santos, R. V., & Dos Santos Quaresma, M. V. L. (2020). Weight loss probiotic supplementation effect in overweight and obesity subjects: A review. Clinical nutrition (Edinburgh, Scotland), 39(3), 694–704. https://doi.org/10.1016/j.clnu.2019.03.034

Versi Terbaru

05/02/2024

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Kenali Perbedaan Probiotik, Prebiotik, dan Sinbiotik serta Manfaatnya untuk si Kecil

Mengenal Diet Tradisional Ala Jepang Beserta Manfaatnya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 05/02/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan