backup og meta

10 Manfaat Keju, Baik untuk Kesehatan Tulang hingga Pencernaan

10 Manfaat Keju, Baik untuk Kesehatan Tulang hingga Pencernaan

Keju merupakan makanan yang populer di seluruh dunia dan sering kali diolah menjadi berbagai jenis hidangan atau ditambah sebagai topping. Selain enak, keju juga menyehatkan karena mengandung berbagai nutrisi yang baik untuk tubuh. Telusuri manfaat keju bagi kesehatan berikut ini. 

Kandungan gizi keju

Keju adalah produk olahan susu yang dibuat melalui proses fermentasi, pemadatan, dan pemanasan susu.

Dalam pembuatan keju, zat seperti cuka, rennet, atau enzim dari lapisan perut sapi juga ditambahkan untuk membantu proses pemadatan susu. 

Proses pengolahan ini membuat keju mengandung berbagai zat gizi yang baik untuk kesehatan tubuh. Berikut ini kandungan zat gizi di dalam 100 gram keju. 

  • Kalori: 326 kkal.
  • Protein: 22,8 gram (g).
  • Lemak: 20,3 g.
  • Karbohidrat: 13 g.
  • Kalsium: 777 mg.
  • Fosfor: 338 mg.
  • Zat besi: 1,5 mg.
  • Natrium: 1,410 mg.
  • Kalium: 82,7 mg.
  • Vitamin A: 227 mikrogram (mcg).
  • Beta Karoten: 128 mcg.

Manfaat keju untuk kesehatan tubuh

Berbagai kandungan zat gizi di dalam keju menawarkan berbagai manfaat seperti berikut.

1. Menjaga kesehatan tulang

manfaat ampela ayam untuk tulang sehat

Salah satu manfaat keju adalah membantu menjaga kesehatan tulang. Keju mengandung kalsium yang tinggi, 100 gram keju dapat memenuhi sekitar 77% kebutuhan kalsium harian. 

Kalsium merupakan mineral penting yang dapat membantu menjaga kepadatan mineral tulang serta mencegah osteoporosis.

Selain itu, keju mengandung vitamin D yang dibutuhkan tubuh untuk penyerapan kalsium. Vitamin D berperan dalam mendukung pertumbuhan dan pemeliharaan tulang dengan mengatur kadar kalsium dalam darah. 

2. Mencegah gigi berlubang

Salah satu masalah umum yang terjadi pada gigi adalah karies atau disebut juga dengan gigi berlubang yang terjadi akibat penumpukan bakteri di mulut.

Keju diketahui dapat membantu untuk menjaga kesehatan mulut serta mencegah risiko gigi berlubang. 

Pasalnya, saat mengunyah keju, produksi air liur di dalam mulut akan meningkat. Air liur dapat membantu memecah plak serta menghilangkan gula yang menempel di gigi. 

Studi dalam Journal of Translational Medicine juga mengungkapkan bahwa mengunyah keju setelah makan malam dapat membantu menjaga keseimbangan PH di mulut dan mengurangi pertumbuhan bakteri di dalam mulut.

3. Mengurangi peradangan

Pada dasarnya, peradangan adalah respons sistem kekebalan tubuh terhadap cedera atau penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri atau zat berbahaya lainnya. 

Peradangan yang terjadi secara berlebihan dapat menjadi pertanda penyakit kronis, seperti penyakit jantung atau obesitas. 

Beberapa jenis keju seperti blue cheese atau keju cheddar mengandung asam linoleat, yang diketahui mampu mengurangi peradangan dalam tubuh. 

Meski begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikkan manfaat keju dalam mengatasi peradangan. 

4. Menjaga kesehatan sistem pencernaan

Mengutip Cleveland Clinic, beberapa jenis keju seperti keju cottage, provolone, dan Swiss mengandung probiotik yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan 

Probiotik adalah sekumpulan bakteri baik yang berperan penting dalam menjaga fungsi sistem pencernaan dengan cara menyeimbangkan jumlah mikrobiom di susu.

Selain itu, bakteri baik ini juga dapat membantu tubuh menyerap zat gizi penting yang terdapat pada makanan dan minuman, sehingga tubuh dapat bekerja secara optimal. 

5. Menjaga sistem imun tubuh

Tidak hanya bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan, kandungan probiotik di dalam keju juga dapat membantu menjaga sistem imun tubuh. 

Hal ini karena bakteri probiotik yang terdapat di dalam keju dapat berinteraksi dan menstimulasi sel imun di usus dan meningkatkan fungsi sel kekebalan tubuh.

Jika sel kekebalan tubuh dapat bekerja dengan baik, tubuh dapat terlindungi dari bakteri, virus, dan zat berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit.

6. Mencegah demensia

Selain dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, manfaat keju selanjutnya adalah membantu mencegah demensia.

Demensia adalah kondisi berupa penurunan kemampuan fungsi kognitif dalam mengingat, berpikir, bertingkah laku, dan berbicara. 

Studi dalam International Journal of Molecular Sciences mengungkapkan bahwa mengonsumsi produk susu, termasuk keju dapat membantu mencegah demensia.  

Hal ini karena keju mengandung senyawa oleamide dan dehydroergosterol yang dapat membantu mengurangi peradangan di otak. Peradangan di otak bisa menjadi salah satu pemicu perkembangan penyakit demensia. 

7. Mencegah depresi

gangguan depresi mayor

Manfaat keju lainnya untuk kesehatan adalah membantu mencegah depresi. Hal ini dibuktikan dalam studi ulasan yang diterbitkan dalam jurnal Plos One.

Dalam studi tersebut, mengonsumsi produk susu yang difermentasi seperti keju dan yoghurt dapat membantu untuk mengurangi risiko depresi. 

Hal ini karena yoghurt dan keju mengandung probiotik yang diketahui dapat membantu meningkatkan suasana hati. 

Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek probiotik dan konsumsi produk susu fermentasi sebagai pengobatan untuk depresi. 

8. Berpotensi menurunkan berat badan

Mengonsumsi keju juga dapat menurunkan berat badan. Hal ini karena keju dapat membantu mencegah Anda makan berlebihan. 

Studi dalam Journal of Dairy Science mengungkapkan bahwa keju mengandung protein yang dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama dan mencegah makan berlebihan. 

Meski dapat berpotensi menurunkan berat badan, Anda tetap harus membatasi konsumsi keju. Pasalnya, keju mengandung kalori dan lemak yang cukup tinggi. 

Bolehkah bayi makan keju?

Keju boleh dikonsumsi oleh bayi karena mengandung kalsium yang baik untuk masa pertumbuhan. Anda bisa memberikan keju untuk bayi sebagai makanan jari atau finger food saat bayi berusia 8 – 10 bulan.

9. Berpotensi mengurangi risiko kanker payudara

Studi dalam The American Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan bahwa konsumsi yoghurt dan keju cottage atau ricotta dapat membantu mengurangi risiko terkena kanker payudara.  

Hal ini karena kandungan probiotik di dalam yoghurt dan keju diketahui dapat menyebabkan apoptosis atau kematian pada sel kanker payudara.

Meski begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikkan potensi manfaat keju dalam pengobatan kanker. 

10. Mengontrol kadar gula darah

Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Journal of Nutritional Biochemistry melakukan penelitian untuk mengetahui manfaat mengonsumsi keju bagi penderita diabetes tipe 2.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keju biasa maupun keju rendah lemak dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu mengontrol kadar gula darah.

Namun, saat ini ujicoba baru dilakukan pada hewan, sehingga masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui manfaat keju dalam membantu  mengontrol gula darah pada manusia. 

Risiko makan keju

merk keju cheddar

Meski memiliki beragam manfaat untuk kesehatan, Anda tetap harus memperhatikan konsumsi keju. Hindari mengonsumsinya secara berlebihan. 

Pasalnya, keju mengandung natrium yang cukup tinggi. Konsumsi natrium dalam jumlah yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kenaikan tekanan darah atau hipertensi hingga penyakit jantung. 

Selain itu, sebagai produk olahan susu, keju juga mungkin dapat menimbulkan efek samping berupa sakit perut, perut kembung, hingga diare pada orang dengan intoleransi laktosa.

Oleh sebab itu, Anda perlu membatasi konsumsi keju. Mengutip Cleveland Clinic, konsumsi keju yang dianjurkan per hari adalah sekitar 1 ons atau setara dengan 28 gram keju. 

Ibu hamil juga diperbolehkan untuk mengonsumsi keju. Namun, ada beberapa jenis keju yang tidak boleh dikonsumsi saat hamil, yaitu keju yang berasal dari susu mentah dan keju yang lunak seperti camembert, feta, neufchatel, dan quark.

Pasalnya, jenis keju tersebut dapat terkontaminasi oleh bakteri Listeria yang dapat berisiko fatal bagi bayi dalam kandungan.

Untuk menjaga kualitasnya, menyimpan keju tidak bisa sembarangan. Keju harus diletakan di dalam kulkas dengan suhu 1,5 – 7℃ untuk mencegah pertumbuhan jamur. 

Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar efek samping atau manfaat keju untuk kesehatan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Data Komposisi Pangan (n.d.). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Retrieved 19 February 2024, from https://www.panganku.org/id-ID/view 

Cleveland Clinic. (2023). Is Cheese Good for You? Retrieved 19 February 2024, from https://health.clevelandclinic.org/is-cheese-good-for-you 

Cheese. (2020). Retrieved 19 February 2024, from https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/cheese/ 

Vitamin D & Bone Health: Vitamin D Deficiency. (n.d). Retrieved 19 February 2024, from https://healthybonesaustralia.org.au/your-bone-health/vitamin-d-bone-health/ 

Lorenzini, E. C., Lazzari, B., Tartaglia, G. M., Farronato, G., Lanteri, V., Botti, S., … & Stella, A. (2022). Oral ecological environment modifications by hard-cheese: from pH to microbiome: a prospective cohort study based on 16S rRNA metabarcoding approach. Journal of Translational Medicine, 20(1), 1-14.

Innes, J. K., & Calder, P. C. (2018). Omega-6 fatty acids and inflammation. Prostaglandins, Leukotrienes and Essential Fatty Acids, 132, 41-48.

Ano, Y., & Nakayama, H. (2018). Preventive effects of dairy products on dementia and the underlying mechanisms. International Journal of Molecular Sciences, 19(7), 1927.

Luo, Y., Li, Z., Gu, L., & Zhang, K. (2023). Fermented dairy foods consumption and depressive symptoms: A meta-analysis of cohort studies. Plos One, 18(2), e0281346.

Cheese, Please! Depression Curing Culture. (n.d.). Retrieved 19 February 2024, from https://digital.kenyon.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1034&context=skneuro 

Probiotics may help boost mood and cognitive function. (2019). Retrieved 19 February 2024, from https://www.health.harvard.edu/mind-and-mood/probiotics-may-help-boost-mood-and-cognitive-function 

Hansson, P., Holven, K. B., Øyri, L. K., Brekke, H. K., Gjevestad, G. O., Rehfeld, J. F., … & Ulven, S. M. (2020). Dairy products influence gut hormone secretion and appetite differently: a randomized controlled crossover trial. Journal of Dairy Science, 103(2), 1100-1109.

Wu, Y., Huang, R., Wang, M., Bernstein, L., Bethea, T. N., Chen, C., … & Smith-Warner, S. A. (2021). Dairy foods, calcium, and risk of breast cancer overall and for subtypes defined by estrogen receptor status: a pooled analysis of 21 cohort studies. The American journal of clinical nutrition, 114(2), 450-461.

Mazziotta, C., Tognon, M., Martini, F., Torreggiani, E., & Rotondo, J. C. (2023). Probiotics Mechanism of Action on Immune Cells and Beneficial Effects on Human Health. Cells, 12(1), 184. 

Hanning, A. R., Wang, X., Hashemi, Z., Wan, S., England, A., Jacobs, R. L., & Chan, C. B. (2019). Both low-and regular-fat cheeses mediate improved insulin sensitivity and modulate serum phospholipid profiles in insulin-resistant rats. The Journal of Nutritional Biochemistry, 64, 144-151.

Versi Terbaru

23/02/2024

Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

4 Resep Olahan Keju Sehat nan Menggugah Selera untuk Camilan Si Kecil

Makan Keju Berjamur, Apakah Berbahaya bagi Kesehatan?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 23/02/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan