Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Hiponatremia

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 31/10/2022

Hiponatremia

Kekurangan kadar natrium dalam tubuh dapat meningkatkan risiko Anda terkena hiponatremia. Meski terbilang cukup umum terjadi, kondisi ini tetap harus Anda waspadai karena memengaruhi kesehatan.

Apa itu hiponatremia?

Hiponatremia adalah kondisi kadar natrium (sodium) dalam tubuh jauh di bawah batas normal, yaitu 135 mEq/L.

Menurut Indian Journal Of Endocrinology And Metabolism (2014), hiponatremia diakibatkan oleh ketidakmampuan ginjal untuk mengeluarkan beban air atau asupan air berlebih.

Hal tersebut dapat menyebabkan kadar air tubuh meningkat, sehingga sel-sel membesar dan natrium menjadi encer, bahkan berkurang.

Natrium sendiri termasuk jenis elektrolit yang berperan menjaga keseimbangan air di dalam tubuh.

Keseimbangan tersebut penting untuk otot dan saraf agar dapat berfungsi dengan baik. Natrium juga membantu menstabilkan tekanan darah.

Berdasarkan waktu kejadiannya, kekurangan natrium dalam tubuh dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu:

1. Hiponatremia kronis

Kondisi ini terjadi saat kadar natrium pada tubuh menurun perlahan selama lebih dari 48 jam. Gejala biasanya ringan hingga sedang.

2. Hiponatremia akut

Kondisi ini terjadi saat kadar natrium pada tubuh menurun secara tiba-tiba. Gejala bisa lebih serius, seperti pembengkakan otak, bahkan berakibat koma atau kematian.

Tanda dan gejala hiponatremia

pola pikir tidak bahagia sedih depresi stres pusing

Kondisi gangguan elektrolit ini cukup umum terjadi pada usia berapa saja dan sering ditemukan pada pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit.

Gejala awal mungkin jarang disadari oleh orang yang mengalaminya.

Namun, menurut artikel Hyponatremia (2022), Anda perlu waspada dengan gejala hiponatremia, seperti:

  • mual dan muntah,
  • sakit kepala,
  • kebingungan,
  • kehilangan energi dan kelelahan,
  • kelemahan otot atau kram,
  • kejang, dan
  • koma.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas.

Bila memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Penyebab hiponatremia

Penyebab utama hiponatremia, yakni menurunnya kadar natrium di dalam tubuh.

Di bawah ini beberapa kondisi dan gaya hidup yang dapat mengakibatkan turunya kadar natrium tubuh.

  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti obat diuretik, antidepresan, dan penghilang rasa sakit.
  • Memiliki masalah jantung, ginjal, dan hati yang menyebabkan cairan tubuh meningkat.
  • Penyakit Syndrome of Inappropriate Antidiuretic Hormone (SIADH), yaitu ketika tubuh memproduksi hormon antidiuretik terlalu tinggi.
  • Tubuh mengalami dehidrasi karena mengeluarkan banyak cairan akibat diare atau muntah.
  • Minum air secara berlebihan.
  • Kondisi kesehatan seperti penyakit Addison dan tiroid yang berdampak pada kekurangan kadar natrium tubuh.
  • Konsumsi obat-obatan seperti amfetamin yang meningkatkan risiko hiponatremia kronis.

Faktor risiko

Ada banyak faktor risiko untuk hiponatremia seperti disebutkan dalam situs Mayo Clinic berikut.

  • Usia: semakin tinggi usia Anda, semakin besar risiko Anda mengalami hiponatremia.
  • Konsumsi obat tertentu: pengobatan yang meningkatkan risiko meliputi obat-obatan diuretik, seperti tiazid serta beberapa antidepresan dan penghilang nyeri.
  • Mengalami penyakit khusus: kondisi yang menurunkan ekskresi cairan pada tubuh, seperti penyakit ginjal, SIADH, atau gagal jantung.
  • Aktivitas fisik intensif: orang yang minum terlalu banyak air saat melakukan maraton, ultramaraton, triatlon, serta aktivitas jarak jauh dan berintensitas tinggi.

Memiliki kondisi tersebut bukan berarti Anda pasti terkena hiponatremia.

Kondisi tersebut menyebabkan Anda lebih berisiko terkena masalah kadar natrium rendah dan perlu waspada dengan gejala yang mungkin tidak disadari.

Diagnosis

Untuk mengetahui penyebab pasti hiponatremia, dokter perlu melakukan pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan lain yang perlu dilakukan, yakni tes darah dan tes urine.

Hasil tes tersebut dapat membantu dokter mengevaluasi kadar natrium, konsentrasi darah, dan kandungan urine.

Pengobatan hiponatremia

Irinotecan

Tujuan dari pengobatan hiponatremia yakni untuk mengatasi penyebab utamanya.

Hiponatremia parah merupakan kondisi yang membutuhkan penanganan darurat.

Untuk mengatasi kondisi hiponatremia, Anda mungkin memerlukan penanganan medis seperti berikut ini.

1. Infus cairan natrium

Penggunaan infus ini bertujuan untuk memasukkan natrium ke dalam tubuh Anda.

Prosedur ini mengharuskan Anda untuk menjalani rawat inap agar tenaga medis profesional dapat selalu memantau kadar natrium di tubuh Anda.

2. Obat-obatan

Dokter juga akan meresepkan obat-obatan yang dapat membantu meredakan gejala kekurangan natrium, seperti sakit kepala, mual, hingga kejang.

Obat-obatan tersebut akan disesuaikan dengan tingkat keparahan dan harus dikonsumsi sesuai petunjuk dokter.

3. Pengobatan di rumah

Selain perawatan medis, gejala hiponatremia ringan dapat ditangani dengan perawatan mandiri di rumah.

Di bawah ini berbagai gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi hiponatremia.

  • Berolahraga dengan benar. Sesuaikan kebutuhan cairan dengan intensitas olahraga.
  • Konsumsi minuman isotonik. Namun, tetap batasi asupan minuman olahraga atau minuman elektrolit.
  • Cukupi kebutuhan cairan dan perhatikan tanda kecukupan cairan melalui warna urine dan frekuensi BAK.

Pencegahan

Melakukan pencegahan bagi Anda yang memiliki faktor risiko sangat penting.

Pasalnya, kondisi kekurangan natrium tak boleh Anda sepelekan karena dapat mengganggu fungsi organ vital, terutama otak.

Mengutip dari situs Cleveland Clinic, berikut ini cara mencegah hiponatremia yang bisa Anda lakukan.

  • Hindari dan batasi konsumsi minuman keras atau beralkohol.
  • Minum air dengan cukup dan tidak berlebihan, yaitu sekitar 2 liter per hari, termasuk cairan selain air minum.
  • Jika Anda seorang atlet, jangan lupa untuk mengonsumsi minuman elektrolit agar terhidrasi dengan baik selama berolahraga.
  • Jaga kondisi kesehatan dari risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, ginjal, dan hati.
  • Konsumsi makanan bergizi seimbang, termasuk makanan dengan kandungan protein tinggi.

Jangan ragu untuk mendatangi fasilitas layanan kesehatan terdekat bila Anda khawatir mengalami gejala hiponatremia.

Disclaimer

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan

General Practitioner · None


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 31/10/2022

Iklan

Apakah artikel ini membantu?

Iklan
Iklan