backup og meta

Mengenal Merkuri dan Bahayanya untuk Kesehatan Anda

Mengenal Merkuri dan Bahayanya untuk Kesehatan Anda

Beberapa dari Anda mungkin tidak asing lagi dengan senyawa merkuri. Jika mendengar senyawa ini, Anda mungkin teringat dengan keracunan yang ditimbulkannya. Kenapa merkuri berbahaya bagi kesehatan? Simak jawaban lengkapnnya dalam ulasan ini!

Apa itu merkuri?

Merkuri (mercury) adalah salah satu jenis logam yang banyak ditemukan di alam.

Senyawa ini terdapat dalam batu-batuan, biji tambang, tanah, air, dan udara sebagai senyawa anorganik dan organik. Logam ini juga kerap disebut dengan air raksa (Hg).

Kandungan merkuri yang ada di dalam tanah, air, dan udara relatif rendah. 

Namun, berbagai aktivitas manusia dapat meningkatkan kadar logam ini, misalnya aktivitas penambangan yang menghasilkan merkuri sebanyak 10.000 ton per tahun.

Pekerja yang sering berkontak dengan logam ini dapat menderita berbagai jenis penyakit berbahaya.

Merkuri pun populer sebagai kandungan produk pemutih kulit karena kemampuannya menghambat pembentukan melanin, sehingga kulit tampak lebih cerah dalam waktu singkat.

Meski begitu, logam ini justru berbahaya dan dilarang oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Dampak merkuri yang mengganggu kesehatan

Paparan logam berat yang satu ini menyebabkan keracunan merkuri. Pada dasarnya, logam ini merupakan neurotoksin atau racun yang menyerang sistem saraf.

Keracunan ini bisa terjadi akibat tertelan, terhirup, atau tersentuh pada kulit. Namun, keracunan paling sering terjadi saat terhirup.

Dampak merkuri pada konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada saluran pencernaan, sistem saraf, dan memicu penyakit urologi.

1. Bahaya menghirup merkuri

Agen Proteksi Lingkungan di Amerika Serikat atau United States Environmental Protection Agency (EPA) menyebutkan beberapa bahaya dari menghirup merkuri.

  • Tremor.
  • Insomnia.
  • Sakit kepala.
  • Respons saraf berubah.
  • Masalah emosional, seperti mood swing, mudah marah, grogi, terlalu pemalu.
  • Gangguan sensasi tubuh.
  • Hasil tes fungsi mental yang menurun.
  • Gagal pernapasan.
  • Kerusakan ginjal.

2. Bahaya menelan merkuri

Keracunan akibat menelan bahan kimia ini biasanya terjadi akibat mengonsumsi makanan tinggi merkuri, seperti hiu, todak, king mackerel, dan tuna sirip kuning.

Keracunan makanan yang timbul akibat menelan logam berat ini, yaitu:

  • gastritis atau radang lambung,
  • maag
  • perdarahan pada saluran cerna,
  • diare,
  • sembelit,
  • muntah,
  • peradangan mukosa rongga mulut,
  • urine berkurang,
  • penumpukan cairan di tubuh,
  • mual,
  • bingung, dan
  • lelah.

3. Bahaya merkuri terkena kulit

ciri-ciri krim yang mengandung merkuri

Kontak pada kulit biasanya terjadi akibat paparan bahan kosmetik ilegal. Bahan kimia tersebut dengan mudah akan diserap kulit dan masuk ke dalam aliran darah. 

Memang, bahan ini bisa menghambat pembentukan pewarna kulit melanin. Hal inilah yang membuat kulit tampak putih.

Hanya saja, bahan ini bersifat korosif sehingga membuat lapisan kulit semakin menipis jika tersentuh.

Selain menganggu sistem saraf dan ginjal, paparan logam berat pada kulit menyebabkan:

  • ruam kulit,
  • dermatitis,
  • kulit mengelupas, serta
  • mati rasa dan kebas pada kaki, tangan, dan sekitar mulut. 

4. Bahaya merkuri pada anak dan janin

Bahaya senyawa ini tidak hanya akan terjadi pada orang dewasa.

Bahaya senyawa ini pun bisa menimpa janin. Ini dipicu akibat ibu mengonsumsi seafood yang tinggi methylmercury.

Konsumsi seafood yang tinggi merkuri mengganggu pertumbuhan otak dan sistem saraf janin.

Bahaya paparan pada janin bahkan lebih berbahaya daripada pada anak dan orang dewasa. 

Janin yang keracunan saat di rahim biasanya mengalami gangguan otak. Akibatnya, hal ini mengganggu:

  • memori,
  • fokus,
  • bahasa,
  • kemampuan motorik halus, dan
  • kemampuan visual dan spasial.

Saat anak bersentuhan dengan orang tua yang memakai produk berbahan merkuri, ada kemungkinan zat tersebut dapat masuk ke tubuh anak jika berkontak erat dengan orangtua. 

Secara khusus, keracunan merkuri pada anak disebut infantile acrodynia. Kondisi ini dapat dikenali dengan munculnya rasa sakit serta warna merah muda pada tangan dan kaki.

Infantile acrodynia biasanya terjadi ketika anak tak sengaja menghirup atau menelan yang tumpah di karpet saat merangkak.

Inilah gejala awal infantile acrodynia yang mungkin timbul.

  • Lesu, mengantuk, rewel, dan menangis terus-menerus.
  • Kehilangan nafsu makan hingga berat adan turun.
  • Lebih peka terhadap cahaya.
  • Lengan dan kaki yang nyeri.

Setelah 2—4 minggu, kulit bayi akan mengalami perubahan dengan tanda-tanda berikut.

  • Timbul warna merah muda pada ujung hidung dan jari, lalu lama-kelamaan menggelap dan menyebar dengan corak seperti jaring-jaring.
  • Kaki dan tangan terasa dingin dan bengkak.
  • Anak sering menggaruk pada tangan dan kaki sehingga kulit menebal.
  • Keringat berlebih.
  • Kehilangan kuku dan kebotakan.

Pengobatan bila terkena merkuri

Hingga saat ini, belum ada obat yang benar-benar menyembuhkan efek negatif senyawa kimia keras ini. 

Satu-satunya cara untuk menghentikan keracunan segera adalah dengan menjauhi sumber logam berat dari pasien.

Meski begitu, dokter mungkin akan memberikan obat yang bisa mengikat logam atau terapi kelasi. Terapi ini menggunakan obat bernama 2,3-dimercaptosuccinic acid.

Dokter juga mungkin menstabilkan kadar urine dengan dimercaprol-metal complex untuk melindungi ginjal saat terapi kelasi.

Cara mengecek produk dengan kandungan merkuri

produk skincare

Produk perawatan kulit bermerkuri biasanya tidak menuliskan kandungan ini secara jelas pada kemasan.

Jika Anda lebih cermat memilih kosmetik yang aman, Anda tetap bisa menemukan komposisi logam ini. 

Inilah nama lain merkuri yang biasanya tertera pada komposisi skincare dan harus dihindari.

  • Mercurous chloride.
  • Calomel.
  • Mercuric.
  • Mercurio.

BPOM menemukan ada beberapa merek skincare yang mengandung merkuri, berikut daftarnya. 

  • Temulawak New Day & Night Cream Beauty Whitening Cream.
  • Natural 99 Vitamin E.
  • HN.
  • SP Special UV Whitening Cream.
  • Pemutih Dokter.
  • Ling Zhi Vitamin E.
  • Night Cream SJ Sin Jung.
  • Tabita Daily Cream & Nightly Cream.

Merkuri adalah logam yang bisa ditemukan di alam bebas, tepatnya kerak bumi.

Terkena paparan dalam konsentrasi besar bisa menyebabkan keracunan. Paparan bisa terjadi akibat tertelan, tersentuh, atau terhirup.

Rangkuman

  • Merkuri merupakan senyawa neurotoksin.
  • Sebagian besar keracunan muncul akibat terhirup.
  • Paparan tinggi dapat merusak saluran pencernaan, sistem saraf, dan ginjal.
  • Produsen ilegal biasanya menggunakan logam ini sebagai pemutih wajah.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Basic Information about Mercury | US EPA. (2015). Retrieved 8 June 2023, from https://www.epa.gov/mercury/basic-information-about-mercury

Health Effects of Exposures to Mercury | US EPA. (2015). Retrieved 8 June 2023, from https://www.epa.gov/mercury/health-effects-exposures-mercury

Aprile, G. (2015). Treatment-related gastrointestinal toxicities and advanced colorectal or pancreatic cancer: A critical update. World Journal Of Gastroenterology, 21(41), 11793. doi: 10.3748/wjg.v21.i41.11793

Posin, S., Kong, E., & Sharma, S. (2021). Mercury Toxicity. Statpearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499935/

Acute kidney failure – Symptoms and causes. (2022). Retrieved 8 June 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/kidney-failure/symptoms-causes/syc-20369048

Mercury and health. (2017). Retrieved 8 June 2023, from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mercury-and-health

Mercury Poisoning Linked to Skin Products. (2021). Retrieved 8 June 2023, from https://www.fda.gov/consumers/consumer-updates/mercury-poisoning-linked-skin-products

Mercury | Medical Management Guidelines | Toxic Substance Portal | ATSDR. (2022). Retrieved 8 June 2023, from https://wwwn.cdc.gov/TSP/MMG/MMGDetails.aspx?mmgid=106&toxid=24

Park, J., & Zheng, W. (2012). Human Exposure and Health Effects of Inorganic and Elemental Mercury. Journal of Preventive Medicine & Public Health, 45(6), 344-352. doi: 10.3961/jpmph.2012.45.6.344

Versi Terbaru

08/06/2023

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Karinta Ariani Setiaputri


Artikel Terkait

Alergi Logam Perhiasan: Gejala dan Cara Mengatasinya Tanpa Obat

8 Bahan Kimia Beracun yang Sering Ditemui Dalam Rumah


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 08/06/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan