3. Bahaya merkuri terkena kulit

Kontak pada kulit biasanya terjadi akibat paparan bahan kosmetik ilegal. Bahan kimia tersebut dengan mudah akan diserap kulit dan masuk ke dalam aliran darah.
Memang, bahan ini bisa menghambat pembentukan pewarna kulit melanin. Hal inilah yang membuat kulit tampak putih.
Hanya saja, bahan ini bersifat korosif sehingga membuat lapisan kulit semakin menipis jika tersentuh.
Selain menganggu sistem saraf dan ginjal, paparan logam berat pada kulit menyebabkan:
- ruam kulit,
- dermatitis,
- kulit mengelupas, serta
- mati rasa dan kebas pada kaki, tangan, dan sekitar mulut.
4. Bahaya merkuri pada anak dan janin
Bahaya senyawa ini tidak hanya akan terjadi pada orang dewasa.
Bahaya senyawa ini pun bisa menimpa janin. Ini dipicu akibat ibu mengonsumsi seafood yang tinggi methylmercury.
Konsumsi seafood yang tinggi merkuri mengganggu pertumbuhan otak dan sistem saraf janin.
Bahaya paparan pada janin bahkan lebih berbahaya daripada pada anak dan orang dewasa.
Janin yang keracunan saat di rahim biasanya mengalami gangguan otak. Akibatnya, hal ini mengganggu:
- memori,
- fokus,
- bahasa,
- kemampuan motorik halus, dan
- kemampuan visual dan spasial.
Saat anak bersentuhan dengan orang tua yang memakai produk berbahan merkuri, ada kemungkinan zat tersebut dapat masuk ke tubuh anak jika berkontak erat dengan orangtua.
Secara khusus, keracunan merkuri pada anak disebut infantile acrodynia. Kondisi ini dapat dikenali dengan munculnya rasa sakit serta warna merah muda pada tangan dan kaki.
Infantile acrodynia biasanya terjadi ketika anak tak sengaja menghirup atau menelan yang tumpah di karpet saat merangkak.
Inilah gejala awal infantile acrodynia yang mungkin timbul.
- Lesu, mengantuk, rewel, dan menangis terus-menerus.
- Kehilangan nafsu makan hingga berat adan turun.
- Lebih peka terhadap cahaya.
- Lengan dan kaki yang nyeri.
Setelah 2 – 4 minggu, kulit bayi akan mengalami perubahan dengan tanda-tanda berikut.
- Timbul warna merah muda pada ujung hidung dan jari, lalu lama-kelamaan menggelap dan menyebar dengan corak seperti jaring-jaring.
- Kaki dan tangan terasa dingin dan bengkak.
- Anak sering menggaruk pada tangan dan kaki sehingga kulit menebal.
- Keringat berlebih.
- Kehilangan kuku dan kebotakan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar