backup og meta

9 Manfaat Buah Manggis, Termasuk Menurunkan Berat Badan

9 Manfaat Buah Manggis, Termasuk Menurunkan Berat Badan

Buah manggis adalah buah tropis dari Asia. Jenis buah dengan nama latin Garcinia mangostana ini memiliki rasa manis dan asam yang khas. Tak hanya enak dimakan, buah manggis juga memiliki segudang manfaat untuk kesehatan.

Kandungan gizi buah manggis

Beberapa tahun belakangan, manfaat kulit buah manggis menjadi populer karena penggunaannya sebagai obat herbal.

Tak hanya kulit, seluruh bagian dari buah manggis juga mengandung zat gizi yang bermanfaat bagi tubuh Anda.

Dilansir dari Data Komposisi Pangan Indonesia, berikut ini kandungan gizi dari 100 gram buah manggis mentah.

  • Air: 83 gram (g).
  • Energi : 63 kal
  • Protein: 0,6 g.
  • Lemak: 0,6 g.
  • Karbohidrat: 15,6 g.
  • Serat: 1,5 g.
  • Abu:; 0,2 g.
  • Kalsium: 8 miligram (mg).
  • Fosfor: 12 mg.
  • Zat besi: 0,8 mg.
  • Natrium: 10 mg.
  • Kalium: 61,9 mg.
  • Tembaga: 0,10 mg.
  • Seng: 0,1 mg.
  • Vitamin C: 5 mg.
  • Vitamin B1: 0,03 mg.
  • Vitamin B2: 0,03 mg.
  • Niasin: 0,3 mg.

Manggis juga mengandung xanthones, salah satu jenisnya gartanin. Ini adalah senyawa bioaktif dalam tanaman yang memiliki sifat antioksidan.

Apa saja manfaat dari buah manggis?

gambar buah eksotis manggis

Kandungan gizi buah ini dapat membantu mencukupi kebutuhan gizi serta meningkatkan kesehatan tubuh. Berikut daftar potensi manfaat mengonsumsi buah manggis.

1. Membantu menurunkan berat badan

Manfaat yang paling terkenal dari buah manggis adalah membantu menurunkan berat badan.

Studi yang dipublikasikan di Journal of medicinal food pada 2016 menemukan bahwa, tikus yang mengonsumsi ekstrak manggis mengalami penurunan berat badan secara signifikan dibandingkan yang tidak mengonsumsinya.

Namun, penelitian sebelumnya pada manusia juga menyebutkan, orang yang mengonsumsi 90-270 ml jus manggis dua kali sehari cenderung memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah.

Para peneliti meyakini efek antiinflamasi dari senyawa xanthone mampu mengurangi peradangan pada individu yang mengalami kelebihan berat badan, sehingga manfaat ini bisa muncul.

2. Mengontrol kadar gula darah

Berbagai penelitian mengenai buah manggis menemukan fakta bahwa senyawa xanthone dan serat di dalamnya dapat membantu menjaga kadar gula darah.

Salah satunya, yaitu studi pada tahun 2018 yang dipublikasikan di jurnal Nutrients.

Studi tersebut menemukan fakta bahwa wanita obesitas yang mengonsumsi 400 mg ekstrak manggis setiap hari mengalami penurunan resistensi insulin yang signifikan.

Adapun resistensi insulin merupakan salah satu faktor risiko kadar gula darah tinggi hingga diabetes.

3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Buah manggis mengandung vitamin C dan serat, yang keduanya penting untuk sistem kekebalan tubuh manusia. Vitamin C memiliki sifat antioksidan serta berperan untuk meningkatkan fungsi sel kekebalan, sehingga dapat mengurangi risiko penyakit.

Sementara serat berperan dalam sistem pencernaan, yang juga merupakan komponen penting dalam kekebalan tubuh manusia.

Tak hanya vitamin C dan serat, manfaat buah manggis ini juga dapat dirasakan karena sifat antibakteri pada senyawa bioaktif didalamnya.

Senyawa ini dapat membantu melawan bakteri yang berbahaya, yang bisa menimbulkan berbagai penyakit.

4. Menjaga kesehatan kulit

Tak hanya melawan penyakit, efek antioksidan dan antibakteri pada buah manggis juga dapat membantu menjaga kesehatan kulit.

Hal ini dibuktikan melalui sebuah penelitian kecil yang dipublikasikan di journal of clinical biochemistry and nutrition.

Penelitian tersebut menemukan fakta bahwa, seseorang yang mengonsumsi ekstrak manggis 100 mg setiap hari memiliki elastisitas kulit yang lebih baik.

Ia juga mengalami pengurangan senyawa yang menyebabkan penuaan kulit setelah mengonsumsi ekstrak buah tersebut.

5. Mencegah penyakit kanker

Selain khasiat-khasiat di atas, manfaat buah manggis lainnya yang terkenal adalah untuk mencegah penyakit kanker.

Pasalnya, senyawa xanthones dalam buah manggis diyakini memiliki sifat antikanker, antioksidan, dan antiinflamasi yang dapat membantu melawan perkembangan dan penyebaran sel kanker.

Meski telah dilakukan sejumlah penelitian mengenai khasiat buah manggis ini, tetapi hasilnya pada manusia masih sangat terbatas.

Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai efek buah manggis sebagai pencegah kanker pada manusia.

6. Meredakan radang sendi

Dilansir dari Mayo Clinic, sejumlah penelitian di laboratorium dan pada hewan menunjukkan bahwa manggis memiliki efek antiinflamasi yang kuat.

Oleh karena itu, buah ini sering disebut dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri pada penderita artritis (radang sendi).

Hal ini memang belum sepenuhnya terbukti pada manusia. Namun, berdasarkan penelitian terbitan PeerJ (2019), senyawa bioaktif xanthones pada buah manggis dapat melawan peradangan serta melindungi berbagai organ tubuh, termasuk sendi.

7. Menjaga kesehatan jantung

Manfaat buah manggis lainnya yang sayang dilewatkan adalah untuk menjaga kesehatan jantung.

Hal ini dibuktikan melalui beberapa penelitian yang dilakukan pada hewan. Salah satunya adalah penelitian yang dipublikasikan di jurnal BMC complementary and alternative medicine pada 2016.

Menurut penelitian tersebut, polifenol pada buah manggis dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol jahat serta meningkatkan kolesterol baik pada tikus.

Oleh karena itu, buah ini diyakini bisa mengurangi risiko penyakit jantung. Meski demikian, dibutuhkan penelitian lanjutan untuk membuktikannya pada manusia.

8. Menjaga kesehatan otak dan mental

latihan otak mencegah pikun

Tidak hanya jantung, beberapa studi pun menunjukkan bahwa buah manggis memiliki khasiat untuk menjaga kesehatan otak.

Buah ini disebut bisa mengurangi peradangan pada otak serta membantu pengobatan gangguan mental tertentu pada tikus.

Sebagai contoh, studi dalam Psychiatry (2019) menyebutkan, senyawa antioksidan pada buah manggis (salah satunya xanthones) dapat dijadikan pengobatan tambahan untuk mengobati gangguan bipolar dan skizofrenia.

Selain itu, studi lain menyebutkan, gejala depresi pada tikus terbukti membaik dengan pemberian ekstrak buah manggis. Bahkan, efeknya sama seperti obat antidepresan imipramine.

9. Menjaga kesehatan pencernaan

Buah manggis adalah salah satu makanan tinggi serat yang perlu Anda konsumsi. Pasalnya, dengan mengonsumsi serat, kesehatan pencernaan Anda akan terjaga dan Anda pun terhindar dari berbagai penyakit di sistem pencernaan.

Institute of Medicine (IOM) merekomendasikan sebaiknya Anda mengonsumsi sekitar 19-38 gram serat per hari untuk dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan.

Selain dari manggis, Anda juga bisa memenuhi kebutuhan serat dari makanan lainnya, seperti sayuran.

Cara tepat mengonsumsi buah manggis

gambar buah manggis

Anda bisa memperoleh manfaat buah manggis di atas dengan mengonsumsi buahnya langsung.

Selain itu, buah ini pun dinilai aman untuk dikonsumsi oleh siapa pun, termasuk ibu hamil dan menyusui.

Namun, sebaiknya Anda menghindari konsumsi buah manggis dalam bentuk jus atau kalengan, terutama bila Anda menderita diabetes.

Produk ini mengandung gula tambahan yang justru tak baik bagi kondisi Anda.

Efek samping buah manggis

Mengonsumsi buah manggis, terutama dalam bentuk jus atau suplemen herbal tertentu, bisa berbahaya bagi kesehatan beberapa orang.

Bagi penderita penyakit kanker, misalnya, mengonsumsi ekstrak buah manggis dalam bentuk suplemen mungkin bisa mengganggu pengobatan kanker yang sedang dijalani.

Selain itu, kandungan xanthones dari buah manggis dalam suplemen herbal juga bisa memperlambat proses pembekuan darah.

Jika Anda memiliki masalah dengan pembekuan darah atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah, sebaiknya perlu menghindari ekstrak buah manggis ini.

Bagi ibu hamil dan menyusui, mengonsumsi suplemen mengandung ekstrak buah manggis belum dapat dipastikan. Sebaiknya tanyakan pada dokter Anda untuk kepastiannya.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Aizat, W. M., Jamil, I. N., Ahmad-Hashim, F. H., & Noor, N. M. (2019). Recent updates on metabolite composition and medicinal benefits of mangosteen plant. PeerJ7, e6324. https://doi.org/10.7717/peerj.6324

Cordier, W., & Steenkamp, V. (2012). Herbal remedies affecting coagulation: a review. Pharmaceutical biology50(4), 443–452. https://doi.org/10.3109/13880209.2011.611145

Quagliani, D., & Felt-Gunderson, P. (2016). Closing America’s Fiber Intake Gap: Communication Strategies From a Food and Fiber Summit. American journal of lifestyle medicine11(1), 80–85. https://doi.org/10.1177/1559827615588079

Huang, H. J., Chen, W. L., Hsieh, R. H., & Hsieh-Li, H. M. (2014). Multifunctional Effects of Mangosteen Pericarp on Cognition in C57BL/6J and Triple Transgenic Alzheimer’s Mice. Evidence-based complementary and alternative medicine : eCAM2014, 813672. https://doi.org/10.1155/2014/813672

Oberholzer, I., Möller, M., Holland, B., Dean, O. M., Berk, M., & Harvey, B. H. (2018). Garcinia mangostana Linn displays antidepressant-like and pro-cognitive effects in a genetic animal model of depression: a bio-behavioral study in the Flinders Sensitive Line rat. Metabolic brain disease33(2), 467–480. https://doi.org/10.1007/s11011-017-0144-8

Wihastuti, T. A., Sargowo, D., Tjokroprawiro, A., Permatasari, N., Widodo, M. A., & Soeharto, S. (2014). Vasa vasorum anti-angiogenesis through H₂O₂, HIF-1α, NF-κB, and iNOS inhibition by mangosteen pericarp ethanolic extract (Garcinia mangostana Linn) in hypercholesterol-diet-given Rattus norvegicus Wistar strain. Vascular health and risk management10, 523–531. https://doi.org/10.2147/VHRM.S61736

Huang, C. C., Tung, Y. T., Huang, W. C., Chen, Y. M., Hsu, Y. J., & Hsu, M. C. (2016). Beneficial effects of cocoa, coffee, green tea, and garcinia complex supplement on diet induced obesity in rats. BMC complementary and alternative medicine16, 100. https://doi.org/10.1186/s12906-016-1077-1

Shan, T., Ma, Q., Guo, K., Liu, J., Li, W., Wang, F., & Wu, E. (2011). Xanthones from mangosteen extracts as natural chemopreventive agents: potential anticancer drugs. Current molecular medicine11(8), 666–677. https://doi.org/10.2174/156652411797536679

Ovalle-Magallanes, B., Eugenio-Pérez, D., & Pedraza-Chaverri, J. (2017). Medicinal properties of mangosteen (Garcinia mangostana L.): A comprehensive update. Food and chemical toxicology : an international journal published for the British Industrial Biological Research Association109(Pt 1), 102–122. https://doi.org/10.1016/j.fct.2017.08.021

Ohno, R., Moroishi, N., Sugawa, H., Maejima, K., Saigusa, M., Yamanaka, M., Nagai, M., Yoshimura, M., Amakura, Y., & Nagai, R. (2015). Mangosteen pericarp extract inhibits the formation of pentosidine and ameliorates skin elasticity. Journal of clinical biochemistry and nutrition57(1), 27–32. https://doi.org/10.3164/jcbn.15-13

Im, A. R., Kim, Y. M., Chin, Y. W., & Chae, S. (2017). Protective effects of compounds from Garcinia mangostana L. (mangosteen) against UVB damage in HaCaT cells and hairless mice. International journal of molecular medicine40(6), 1941–1949. https://doi.org/10.3892/ijmm.2017.3188

Cunha, B. L., França, J. P., Moraes, A. A., Chaves, A. L., Gaiba, S., Fontana, R., Sacramento, C. K., Ferreira, L. M., & França, L. P. (2014). Evaluation of antimicrobial and antitumoral activity of Garcinia mangostana L. (mangosteen) grown in Southeast Brazil. Acta cirurgica brasileira29 Suppl 2, 21–28. https://doi.org/10.1590/s0102-86502014001400005

Dreher M. L. (2018). Whole Fruits and Fruit Fiber Emerging Health Effects. Nutrients10(12), 1833. https://doi.org/10.3390/nu10121833

Watanabe, M., Gangitano, E., Francomano, D., Addessi, E., Toscano, R., Costantini, D., Tuccinardi, D., Mariani, S., Basciani, S., Spera, G., Gnessi, L., & Lubrano, C. (2018). Mangosteen Extract Shows a Potent Insulin Sensitizing Effect in Obese Female Patients: A Prospective Randomized Controlled Pilot Study. Nutrients10(5), 586. https://doi.org/10.3390/nu10050586

Tousian Shandiz, H., Razavi, B. M., & Hosseinzadeh, H. (2017). Review of Garcinia mangostana and its Xanthones in Metabolic Syndrome and Related Complications. Phytotherapy research : PTR31(8), 1173–1182. https://doi.org/10.1002/ptr.5862

Liu, Q. Y., Wang, Y. T., & Lin, L. G. (2015). New insights into the anti-obesity activity of xanthones from Garcinia mangostana. Food & function6(2), 383–393. https://doi.org/10.1039/c4fo00758a

Chae, H. S., Kim, Y. M., Bae, J. K., Sorchhann, S., Yim, S., Han, L., Paik, J. H., Choi, Y. H., & Chin, Y. W. (2016). Mangosteen Extract Attenuates the Metabolic Disorders of High-Fat-Fed Mice by Activating AMPK. Journal of medicinal food19(2), 148–154. https://doi.org/10.1089/jmf.2015.3496

Sukatta, U., Takenaka, M., Ono, H., Okadome, H., Sotome, I., Nanayama, K., Thanapase, W., & Isobe, S. (2013). Distribution of major xanthones in the pericarp, aril, and yellow gum of mangosteen (Garcinia mangostana linn.) fruit and their contribution to antioxidative activity. Bioscience, biotechnology, and biochemistry77(5), 984–987. https://doi.org/10.1271/bbb.120931

Udani, J. K., Singh, B. B., Barrett, M. L., & Singh, V. J. (2009). Evaluation of Mangosteen juice blend on biomarkers of inflammation in obese subjects: a pilot, dose finding study. Nutrition journal8, 48. https://doi.org/10.1186/1475-2891-8-48

Ashton, et al. (2019) The Therapeutic Potential of Mangosteen Pericarp as an Adjunctive Therapy for Bipolar Disorder and Schizophrenia. Front. Psychiatry. 10:115. https://doi.org/10.3389/fpsyt.2019.00115

Versi Terbaru

10/05/2023

Ditulis oleh Ihda Fadila

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

5 Manfaat Buah Sukun yang Jarang Diketahui

9 Makanan Sumber Antioksidan untuk Lawan Radikal Bebas


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 10/05/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan