Buah manggis (Garcinia mangostana) adalah buah tropis eksotis dengan rasa sedikit manis dan sedikit masam. Rupanya buah manggis memiliki sejumlah manfaat kesehatan, terutama pada bagian kulit. Simak informasi seputar manfaat kulit manggis berikut.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Buah manggis (Garcinia mangostana) adalah buah tropis eksotis dengan rasa sedikit manis dan sedikit masam. Rupanya buah manggis memiliki sejumlah manfaat kesehatan, terutama pada bagian kulit. Simak informasi seputar manfaat kulit manggis berikut.
Buah manggis tergolong sebagai tanaman herbal karena bagian kulitnya sering dimanfaatkan untuk pengobatan penyakit tertentu.
Kulit manggis menawarkan banyak manfaat kesehatan karena kaya kandungan antioksidan.
Beberapa kandungan dalam kulit manggis menurut sejumlah riset ilmiah antara lain:
Berikut ini adalah sejumlah manfaat dari ekstrak kulit manggis untuk kesehatan.
Penelitian ilmiah dalam Food and chemical toxicology (2017) menunjukkan bahwa kulit manggis memiliki sifat anti-alergi dan antiradang.
Kandungan xanthone pada kulit manggis dapat memperbanyak zat prostaglandin, yang bekerja menghambat kadar histamin (senyawa penyebab reaksi alergi dan radang) dalam tubuh.
Xanthone juga berpotensi untuk mengurangi risiko penyakit yang disebabkan oleh peradangan, seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes.
Kulit manggis bermanfaat untuk diabetes karena punya potensi menjaga gula darah.
Sebuah studi lama dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menunjukkan, kandungan kulit manggis yaitu alpha-amylase punya efek yang sama dengan zat acarbose.
Seperti acarbose, alpha-amylase bekerja menghambat enzim yang mengurai pati menjadi glukosa.
Dengan begitu, pelepasan glukosa ke dalam pembuluh darah bisa tertunda sehingga kadar gula darah tidak cepat naik.
Alpha-amylase juga terdapat dalam obat-obatan untuk diabetes tipe 2.
Beberapa riset uji praklinis pada hewan menunjukkan kulit buah manggis bersifat antidepresan dan berpotensi meningkatkan memori.
Manfaat kulit manggis ini mencegah terjadinya stres oksidatif akibat radikal bebas pada hipokampus otak.
Bagian hipokampus pada otak berfungsi untuk membentuk dan menyimpan memori. Hipokampus rentan mengalami gangguan akibat depresi yang berdampak pada ingatan.
Ekstrak kulit buah manggis dengan dosis 50 mg/kg yang diberikan secara oral sebagai antidepresan pada tikus, diketahui memberi efek terapeutik pada hipokampus.
Sebuah ulasan di dalam International Journal of Molecular Sciences (2020) menjelaskan bahwa ekstrak kulit buah manggis berpotensi mengatasi Parkinson dan Alzheimer.
Riset ini mengamati bahwa ekstrak kulit manggis menunjukkan efek multifungsi bagi kesehatan saraf di otak.
Efek tersebut termasuk neuroprotektif, antioksidan, dan antiradang saraf yang bisa menargetkan penyebab penyakit Alzheimer dan Parkinson.
Khasiat tersebut berasal dari senyawa turunan xanthone, seperti α-mangostin dan γ-mangostin, yang terdapat dalam kulit manggis.
Sebuah riset dalam Tropical Life Sciences Research (2020) mencoba menguji aktivitas antioksidan dan antipenuaan ekstrak kulit manggis dan senyawa fitokimianya.
Hasil uji laboratorium pada sel menunjukkan adanya potensi aktivitas antipenuaan dari ekstrak kulit manggis.
Selain itu, ekstrak ini berpotensi memberikan kelembapan pada kulit yang merupakan faktor memperlambat penuaan kulit.
Namun, temuan ini masih membutuhkan bukti dan uji klinis lebih jauh untuk memastikan manfaatnya pada manusia.
Manfaat kulit manggis yang satu ini paling banyak dipercayai oleh pengguna obat herbal ini.
Dalam kandungan kulitnya, manggis mengandung sejumlah mineral seperti tembaga, termasuk senyawa garcimangosxanthone.
Hasil uji pada hewan (in vivo) dalam riset Food and chemical toxicology (2017) menunjukkan senyawa ini secara selektif menekan perkembangan atau pertumbuhan sel kanker dan mengurangi kerusakan sel.
Meski begitu, manfaat ini masih perlu uji klinis lebih lanjut untuk memastikan manfaatnya pada manusia.
Sebenarnya sudah ada banyak produk yang mengolah kulit buah manggis dan dikemas dalam pil dan ekstrak jamu yang bisa diminum.
Pastikan Anda memilih obat yang tercatat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Saat ini, belum ada pedoman dosis yang jelas.
Namun, Anda bisa membaca aturan minum obat yang tertera pada label produk herbal tersebut.
Jika hendak mengonsumsi jamu kulit manggis, cobalah langkah pengolahan berikut ini.
Pastikan Anda sudah berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi jamu, obat tradisional, dan herbal apa pun.
Sangat sedikit efek kesehatan merugikan yang dilaporkan dari mengonsumsi manggis, jadi kemungkinan aman bagi kebanyakan orang.
Namun, bentuk yang sudah diolah seperti suplemen, jus, atau bubuk tidak 100% bebas risiko.
Penelitian dalam Pharmaceutical biology (2012) menunjukkan bahwa kandungan xanthone yang ditemukan dalam suplemen obat tradisional dapat memperlambat proses pembekuan darah.
Buah manggis mengandung xanthone, maka sebaiknya hindari minum suplemen atau ekstrak jamu ini secara berlebihan.
Hal ini terutama jika Anda memiliki kondisi pembekuan darah atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah.
Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi kulit manggis dalam bentuk apa pun sebagai pengobatan alternatif.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar