Pernahkah tangan Anda tidak sengaja kena pecahan kaca sampai luka? Tak hanya tangan, bagian tubuh mana pun bisa terluka saat menyentuh maupun menginjak pecahan kaca.
Kondisi ini tentu membuat Anda panik karena darah keluar dari luka sobekan, apalagi kalau lukanya cukup dalam sehingga darah yang keluar lebih banyak. Berikut pertolongan pertama dalam menangani tangan dan bagian tubuh lain yang terkena kaca.
Apakah tangan luka kena kaca berbahaya?
Mengutip dari Better Health Channel, bahaya atau tidak suatu luka goresan kena pecahan kaca bergantung pada kedalaman dan luas luka sayatan.
Kulit termasuk organ terluas dari tubuh manusia yang terdiri dari dua lapisan utama, yakni epidermis dan dermis.
Epidermis adalah lapisan permukaan yang terbuat dari beberapa lembar sel kulit.
Sementara itu, dermis terletak di bawah epidermis yang terdiri dari beberapa hal, yaitu:
- serat elastis (elastin) untuk kekenyalan,
- serat protein (kolagen) untuk kekuatan,
- kelenjar sebasea,
- folikel rambut,
- saraf, dan
- pembuluh darah di dermis.
Semakin dalam luka tangan kena kaca sampai lapisan dermis, maka dampak atau efek samping yang Anda rasakan juga lebih berat.
Nyeri akibat cedera luka benda tajam adalah kondisi yang wajar dan bisa membaik seiring berjalannya waktu.
Namun terkadang, kalau luka goresan tangan dan bagian kulit lain cukup dalam, Anda bisa merasakan nyeri yang tidak biasa.
Bahkan, munculnya rasa nyeri juga bisa bersamaan dengan sensasi mati rasa.
Pertolongan pertama tangan luka kena kaca
Penanganan dan pertolongan pertama pada anggota tubuh yang luka karena pecahan kaca bergantung pada tingkat keparahannya.
Berikut pertolongan pertama tangan luka kena kaca untuk tingkat ringan dan tanpa perdarahan parah.
1. Menghentikan perdarahan
Darah yang keluar dari tangan karena luka kena kaca tentu membuat Anda panik.
Redam kepanikan Anda, lalu mulai melakukan langkah-langkah untuk menghentikan perdarahan.
- Hindari melepas kaca yang menancap di tangan.
- Letakkan kain di atas luka yang mengeluarkan darah untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.
- Hindari menggunakan torniket (tali khusus untuk menghentikan darah) karena bisa mengurangi suplai darah dan menyebabkan nekrosis.
Nekrosis adalah cedera pada sel yang membuat kematian lebih awal pada sel-sel hidup.
Penanganan tangan maupun anggota tubuh lain yang luka kena kaca dengan tepat dapat menurunkan risiko terjadinya nekrosis.
2. Membersihkan luka
Saat tangan luka terkena pecahan kaca, Anda juga perlu membersihkan area yang tergores.
Membersihkan luka dapat mencegah terjadinya infeksi bakteri.
Berikut langkah yang bisa Anda coba untuk membersihkan luka saat anggota tubuh terkena pecahan kaca.
- Bersihkan tangan dengan air bersih dan sabun untuk menghindari penyebaran kuman serta bakteri.
- Bersihkan luka dengan lembut memakai kain kasa yang sudah Anda basahi dengan sabun serta air hangat.
- Anda juga bisa memakai cairan antiseptik lalu oleskan pada area yang terluka untuk mencegah infeksi.
Hindari pemakaian bahan kimia yang terlalu keras, seperti hidrogen peroksida, untuk mencegah jaringan kulit terkikis.
3. Menutup luka pada tangan yang kena pecahan kaca
Setelah membersihkan luka, langkah berikutnya adalah menutup luka yang terkena pecahan kaca.
Menutup luka dengan perban atau kain bersih adalah salah satu cara untuk mencegah terkena kontaminasi bakteri.
Berikut langkah-langkah menutup luka pecahan kaca.
- Jika luka berada di lipatan kulit, tempatkan perban atau kain di atas luka
- Oleskan krim antibiotik yang bisa Anda dapatkan di apotek, lalu balut dengan perban.
- Ganti perban secara berkala, terutama ketika kondisinya basah.
Untuk kondisi tangan dan bagian kulit lain yang luka cukup dalam karena terkena kaca, terkadang penanganannya tidak cukup dengan pertolongan pertama.
Segera bawa ke rumah sakit atau klinik terdekat bila darah tidak berhenti setelah mendapat perawatan rumahan.