Vitamin B6, yang juga disebut dengan piridoksin, termasuk vitamin B kompleks yang punya manfaat penting untuk menjaga kesehatan otak dan sistem saraf. Lalu, apa manfaat lain vitamin B6 dan dari mana saja vitamin ini bisa didapatkan?
Beragam manfaat vitamin B6 (piridoksin) untuk kesehatan
Vitamin B6 (piridoksin) termasuk vitamin yang larut air, artinya tubuh tidak dapat menyimpan vitamin B6 lebih lama dan akan segera dialirkan bersama dengan cairan tubuh, lalu dikeluarkan melalui urine.
Jenis vitamin ini memiliki fungsi penting untuk tubuh, termasuk dalam perkembangan otak dan saraf, serta menjaga sistem kekebalan tubuh.
Masih banyak manfaat vitamin B6 lainnya untuk kesehatan yang sayang dilewatkan. Mari simak penjelasannya di bawah ini!
1. Menambah energi
Bagi Anda yang terbiasa bergerak aktif dan rutin berolahraga, Anda tidak boleh melewatkan asupan vitamin B6 harian.
Pasalnya, vitamin B6 dapat membantu memecah protein dan meningkatkan metabolisme tubuh. Ketika metabolisme tubuh bekerja lebih cepat, energi yang dihasilkan oleh tubuh pun juga akan lebih cepat.
Selain itu, asupan vitamin B6 dapat meningkatkan produksi hemoglobin yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Dengan demikian, organ-organ tubuh dapat terus ‘bernapas’ dan bekerja secara optimal.
2. Menguatkan fungsi otak
Manfaat vitamin B6 yang utama lainnya yaitu membantu menguatkan fungsi otak dan daya ingat.
Menurut University of Maryland Medical Center, vitamin B6 diperlukan untuk membuat neurotransmiter atau bahan kimia pembawa sinyal dari satu sel saraf ke sel lainnya.
Neurotransmiter dibutuhkan otak untuk memproses daya ingat dan meningkatkan fungsi otak.
Hal ini disebutkan oleh sebuah penelitian yang mengungkapkan adanya keterkaitan antara risiko penyakit Alzheimer terhadap kekurangan vitamin B6.
3. Mencegah penyakit jantung
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kombinasi vitamin B6 dan vitamin B12 dapat membantu mencegah penyakit jantung.
Hal ini dikarenakan vitamin B6 berfungsi untuk menurunkan kadar homosistein dalam tubuh. Homosistein yaitu sejenis asam amino yang diproduksi dalam darah.
Ketika kadar homosistein dalam darah tinggi, asam amino tersebut dapat menumpuk di pembuluh darah dan merusak arteri.
Jika tubuh kekurangan vitamin B6, homosistein akan terus meningkat dan menyumbat pembuluh darah. Akibatnya, risiko serangan jantung dan stroke tidak dapat dihindari.
4. Mengatasi depresi
Otak membutuhkan asupan vitamin B6 untuk menghasilkan serotonin, yakni zat kimia di otak yang dapat meningkatkan suasana hati dan pikiran positif.
Hal ini tentu bermanfaat bagi Anda yang gampang bad mood, atau bahkan mengalami depresi.
Sebuah penelitian menemukan bahwa kekurangan fosfat piridoksal, suatu bentuk vitamin B6, dapat dikaitkan dengan gejala depresi dan gangguan mood.
Maka itu, jaga suasana hati Anda dengan mengonsumsi makanan sumber vitamin B6.
5. Bantu mengatasi gejala sindrom prehaid (PMS)
Vitamin B juga bisa membantu mengatasi gejala emosional yang berkaitan dengan sindrom prahaid seperti rasa cemas atau mudah marah.
Sebuah penelitian dalam The Journal Alternative and Complementary Medicine menunjukkan bahwa pemberian vitamin B6 sebanyak 80 miligram per hari dapat mengurangi gejala PMS.
Meski demikian, penelitian tersebut tidak menyebutkan secara pasti bagaimana mekanisme vitamin B6 dalam mengatasi gejala PMS.
Gejala kekurangan vitamin B6
Kekurangan asupan vitamin B6 dapat ditandai dengan gejala seperti:
- ruam kemerahan di kulit,
- bibir kering,
- perubahan mood,
- melemahnya sistem imun, serta
- mudah lelah dan tidak berenergi.
6. Mencegah anemia
Manfaat vitamin B6 lainnya untuk kesehatan adalah mencegah penyakit anemia, yakni kondisi kurangnya sel darah merah atau hemoglobin.
Hemoglobin sendiri berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Jika kadar hemoglobin berkurang, fungsi sel dan jaringan tubuh pun bisa ikut terganggu.
Nah, vitamin B6 dibutuhkan tubuh untuk membantu pembentukan sel darah merah. Oleh sebab itu, rutin mengonsumsi vitamin B6 dapat mencegah risiko penyakit anemia
7. Mengurangi mual selama kehamilan
Mual dan muntah merupakan gejala umum yang dialami oleh ibu hamil selama trimester awal kehamilan. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mengonsumsi vitamin B6.
Studi dalam Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research mencoba untuk membandingkan efek konsumsi tablet vitamin B6 dan dimenhydrinate (obat mual) dalam mengatasi mual pada ibu hamil.
Hasil penelitian menunjukan bahwa mengkonsumsi tablet vitamin B6 dan dimenhydrinate sama-sama dapat mengatasi mual selama kehamilan, tetapi tingkat efektivitas dimenhydrinate untuk mengatasi mual lebih tinggi dari piridoksin.
8. Menjaga kesehatan mata
Manfaat vitamin B6 selanjutnya adalah menjaga kesehatan mata, termasuk mengurangi risiko degenerasi makula, yakni gangguan penglihatan yang terjadi pada masa tua.
Penelitian dalam jurnal Nutrients menyebutkan bahwa orang dengan asupan makanan yang tinggi akan asam folat, (vitamin B9), vitamin B5, dan vitamin B6 memiliki risiko yang lebih rendah terkena degenerasi makula.
Meski begitu, peneliti tidak menjelaskan bagaimana peran vitamin-vitamin tersebut dalam mencegah generasi makula.
9. Berpotensi mengatasi kanker
Selain bermanfaat menjaga kesehatan mata, konsumsi vitamin B6 berpotensi untuk mengatasi penyakit kanker.
Mengutip sebuah studi laboratorium dalam jurnal Anticancer Research, vitamin B6 dapat menghambat perkembangan sel kanker, meningkatkan efektivitas kemoterapi, dan merubah ekspresi gen tertentu yang berhubungan dengan kanker.
Meski tampak menjanjikan, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikkan peran vitamin B6 ini dalam pengobatan kanker.
Sumber makanan terbaik yang memberikan manfaat vitamin B6
Tubuh tidak dapat memproduksi vitamin B6 sendiri, tetapi jenis vitamin ini dapat diperoleh dalam banyak makanan.
Agar asupan vitamin B6 dalam tubuh tetap terjaga, Anda bisa memenuhinya dengan mengonsumsi berbagai makanan seperti:
Anda juga bisa merasakan berbagai manfaatnya dengan mengonsumsi sereal sarapan yang telah difortifikasi (diperkaya) vitamin B6.
Berapa banyak asupan vitamin B6 yang dibutuhkan tubuh?
Kekurangan vitamin B6 dalam tubuh dapat menyebabkan anemia, ruam gatal, dan penurunan sistem kekebalan tubuh.
Walaupun kondisi ini jarang terjadi, bukan berarti Anda abai mencukupi kebutuhan vitamin yang satu ini jika ingin tubuh tetap sehat.
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI, di bawah ini daftar jumlah kebutuhan piridoksin yang harus dipenuhi.
- Bayi usia 0 – 5 bulan: 0,1 miligram (mg).
- Bayi usia 6 – 11 bulan: 0,3 mg.
- Anak-anak usia 1 – 6 tahun : 0,5 sampai 0,6 mg.
- Anak-anak usia 7 – 9 tahun: 1,0 mg.
- Laki-laki usia 10 – 49 tahun: 1,3 mg.
- Laki-laki di atas 50 tahun : 1,7 mg.
- Perempuan 10 – 49 tahun : 1,3 mg.
- Perempuan di atas 50 tahun: 1,5 mg.
- Ibu hamil: sekitar 1,8 mg.
- Ibu menyusui: sekitar 1, 8 mg.
Selain lewat makanan, kebutuhan vitamin B6 bisa dipenuhi dari suplemen. Namun, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk minum suplemen vitamin B6 setiap hari.
Ringkasan
- Vitamin B6 alias piridoksin adalah jenis vitamin B kompleks yang bermanfaat untuk menambah energi, memperkuat fungsi otak, mencegah penyakit jantung, mengatasi depresi, hingga meredakan gejala PMS.
- Kebutuhan vitamin B6 harian untuk orang dewasa adalah 1,3 mg – 1,8 mg.
- Anda bisa memperoleh piridoksin dari berbagai makanan seperti ikan, hati sapi, daging ayam, serta kacang-kacangan.
[embed-health-tool-bmi]