Lidah merupakan bagian dari rongga mulut yang berfungsi sebagai alat pengecap serta membantu menelan makanan. Terkadang, lidah juga bisa mengalami gangguan, salah satunya radang lidah yang dalam istilah medis dikenal sebagai glossitis.
Apa itu glossitis?
Glossitis adalah gangguan pada lidah yang diakibatkan oleh peradangan. Kondisi ini dapat menyebabkan perubahan secara fisik pada lidah.
Selain dapat membuat lidah membengkak, membesar dan berubah warna, radang lidah juga bisa menyebabkan perubahan struktur pada permukaan lidah bagian atas.
Peradangan akibat glositis biasanya terjadi pada papila, yaitu sekumpulan bintik (nodul) yang memberikan tekstur pada bagian atas permukaan lidah.
Papila merupakan bagian lidah yang bertugas untuk mengecap makanan. Perubahan pada bintil-bintil lidah ini dapat memengaruhi pola makan orang-orang yang mengalami glossitis.
Selain itu, radang lidah juga menimbulkan rasa nyeri yang memengaruhi cara berbicara Anda.
Jenis-jenis glossitis
Dilihat dari waktu dan intensitasnya, glositis dapat muncul secara tiba-tiba (acute glossitis) atau muncul kembali seiring waktu (chronic glossitis).
Dikutip dari laman Cleveland Clinic, penyakit yang menimbulkan peradangan lidah ini juga bisa terbagi ke dalam beberapa tipe berikut.
- Atropic glossitis: peradangan menyebabkan perubahan warna dan tekstur pada lidah akibat hilangnya hampir semua papila.
- Median rhomboid glossitis: peradangan lidah ditandai dengan area merah, datar, dan terangkat yang cenderung disebabkan oleh infeksi jamur Candida.
- Geographic tongue (benign migratory glossitis): peradangan menyebabkan hilangnya papila dan pembentukan bercak-bercak merah yang bentuknya mirip peta.
- Burning mouth syndrome (menopause glossitis): peradangan yang sering terjadi pada lansia, ditandai dengan rasa panas pada ujung lidah dan langit-langit mulut.
Tanda dan gejala radang lidah
Gejala glositis dapat muncul pada salah satu bagian atau hampir keseluruhan permukaan lidah. Peradangan juga bisa berpindah-pindah pada bagian-bagian tertentu lidah.
Gejala yang muncul tergantung pada penyebabnya. Akan tetapi, beberapa gejala glositis yang paling umum antara lain:
- nyeri pada lidah,
- lidah bengkak,
- lidah berubah warna,
- hilangnya papila pada permukaan lidah, dan
- kesulitan dalam berbicara, makan, dan menelan.
Ada kalanya glossitis juga membuat seseorang kesulitan bernapas karena saluran napasnya tersumbat. Meski demikian, gejala ini termasuk langka.
Pada jenis radang lidah kronis, gejala bisa muncul dalam waktu yang singkat dan nantinya akan kambuh dan menghilang lagi hingga satu tahun.
Penyebab lidah bengkak akibat glossitis
Glossitis dapat terjadi pada siapa saja. Akan tetapi, risiko penyakit ini meningkat bila seseorang mengalami penurunan kekebalan tubuh, psoriasis, atau lubang pada lidah (fissured tongue).
Orang yang sering mengonsumsi makanan panas dan merokok juga berisiko lebih tinggi untuk mengalaminya.
Bahkan dalam beberapa kasus, penyakit radang lidah bisa dipengaruhi oleh faktor genetik yang diturunkan dalam satu keluarga.
Selain itu, munculnya peradangan lidah juga dapat disebabkan oleh hal-hal seperti berikut ini.
1. Reaksi alergi
Reaksi alergi terjadi saat sistem kekebalan tubuh beraksi secara berlebihan terhadap zat asing yang memicu alergi, seperti makanan, obat-obatan, dan produk perawatan mulut.
Paparan zat inilah yang dapat menyebabkan timbulnya peradangan pada papila dan otot lidah.
2. Penyakit infeksi
Peradangan juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus, virus herpes simplex, atau jamur Candida albicans pada rongga mulut
Infeksi mikroorganisme memengaruhi sistem kekebalan tubuh untuk menyerang otot dan papila lidah sehingga terjadilah peradangan dan pembengkakan.
3. Mulut kering
Kurangnya air liur yang dihasilkan kelenjar saliva tidak hanya bisa mengakibatkan mulut kering, tapi juga peradangan pada lidah.
Selain itu, radang lidah juga bisa dipicu oleh dehidrasi atau penyakit lain yang menyerang kelenjar saliva, seperti akibat infeksi, kista, maupun tumor.
4. Malnutrisi
Glossitis juga dapat menjadi pertanda dari kekurangan zat besi, folat, dan vitamin B12. Penyakit ini juga dapat muncul bersamaan dengan anemia yang dialami pengidapnya.
5. Trauma pada mulut
Bekas tekanan atau adanya luka terbuka pada mulut sering kali berdampak pada kondisi lidah.
Adanya gesekan dengan permukaan yang kasar, misalnya akibat pemakaian kawat gigi, dapat pula menimbulkan luka dan memicu glositis.
Diagnosis glossitis
Daripada menerka-nerka gejala yang Anda alami, ada baiknya untuk mengunjungi dokter gigi agar Anda bisa mendapatkan diagnosis dan penanganan lebih lanjut.
Selama pemeriksaan, dokter akan melihat apakah ada benjolan dan bercak yang tidak normal pada lidah, gusi, dan jaringan lunak dalam mulut Anda.
Dokter gigi juga akan menanyakan beberapa pertanyaan tentang riwayat kesehatan dan gaya hidup sehari-hari, misalnya apakah Anda merokok atau tidak.
Informasi tersebut akan membantu dokter gigi untuk mengetahui penyebab radang pada lidah Anda.
Selain itu, dokter bisa saja mengambil sampel air liur dan darah untuk dikirim ke laboratorium guna memastikan apakah tanda-tanda glositis disebabkan oleh infeksi.
Cara mengatasi lidah bengkak akibat glositis
Sensasi nyeri akibat glositis dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus apabila kondisi yang menyebabkannya mulai membaik.
Namun, gejala-gejala yang muncul tentu mengganggu aktivitas harian. Dokter biasanya menyarankan pengobatan berikut ini untuk meredakannya.
1. Minum obat antibiotik
Mengonsumsi antibiotik kemungkinan diperlukan bila bakteri pemicu infeksi terdeteksi di dalam mulut. Selain membunuh bakteri, obat juga mencegah infeksi menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan obat antibiotik ini haruslah sesuai anjuran dan resep dokter.
2. Minum obat pereda sakit
Pada beberapa kasus, rasa sakit akibat radang lidah bisa terjadi secara berkelanjutan sehingga perlu ditangani dengan konsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol.
Sebagai tambahan, mengoleskan obat kortikosteroid pada lidah (sesuai resep dokter) dan mengonsumsi suplemen zinc juga dapat membantu mengurangi gejala kemerahan dan bengkak akibat glositis.
3. Menjaga kesehatan mulut
Menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan menyikat gigi dan lidah secara rutin dua kali sehari membantu menghilangkan mikroorganisme berbahaya yang menyebabkan infeksi.
Penting juga untuk segera menangani lubang atau abses pada gigi dan gusi untuk mencegah penularan dan infeksi berulang pada lidah.
4. Menggunakan flossing gigi
Selain menyikat gigi, penggunaan benang gigi (dental floss) setiap hari dapat pula membantu menjaga kesehatan lidah, gusi, dan gigi Anda.
Penggunaan dental floss juga membantu meringankan glositis dan mencegah gejalanya menjadi lebih parah maupun kambuh kembali.
5. Menghindari pemicu peradangan
Selama masa penyembuhan, sebaiknya jangan mengonsumsi makanan yang panas, memiliki rasa pedas atau asam, dan makanan pemicu alergi.
Penting juga untuk menghindari bahan pemutih pada produk perawatan gigi dan kebiasaan merokok agar tidak memperburuk dan menghambat penyembuhan radang lidah.
Kesimpulan
- Glossitis adala suatu gangguan yang ditandai dengan peradangan pada lidah.
- Gangguan ini menyebabkan lidah terasa nyeri, bengkak, berubah warna dan tekstur, hingga membuat Anda kesulitan berbicara, makan, dan menelan.
- Radang lidah bisa disebabkan oleh reaksi alergi, infeksi, mulut kering, malnutrisi, dan trauma atau cedera pada mulut.
- Pengobatan bergantung pada penyebabnya, bisa melibatkan konsumsi obat-obatan, perawatan gigi dan mulut, serta upaya untuk menghindari pemicu peradangan.