Sebagai indra pengecap, fungsi lidah yang paling dikenal adalah mencicipi berbagai rasa dari makanan yang Anda santap. Namun, lebih dari itu, lidah memiliki fungsi lain yang tidak kalah penting.
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Sebagai indra pengecap, fungsi lidah yang paling dikenal adalah mencicipi berbagai rasa dari makanan yang Anda santap. Namun, lebih dari itu, lidah memiliki fungsi lain yang tidak kalah penting.
Lidah adalah organ tubuh yang tersusun atas kumpulan otot tanpa tulang dan terlapisi oleh mukosa.
Di atas mukosa, Anda akan melihat benjolan-benjolan kecil yang disebut papila. Ini adalah bagian perasa lidah yang membuat Anda bisa membedakan rasa pahit, manis, asin, dan lainnya.
Secara umum, berikut adalah anatomi lidah yang sebaiknya Anda tahu.
Selain itu, lidah juga tersusun oleh sejumlah saraf yang menghubungkannya dengan otak. Keberadaan otot dan saraf inilah yang membuat lidah bisa bergerak ke segala arah.
Selama kesehatannya terjaga, lidah akan memberikan berbagai fungsi berikut bagi Anda.
Salah satu fungsi utama lidah adalah merasakan rasa, suhu, hingga tekstur makanan yang masuk ke mulut Anda. Bagian lidah yang bekerja dalam kondisi ini adalah papila.
Kuncup perasa (taste buds) di ujung papila akan mengirimkan sinyal melalui sel saraf yang terhubung ke otak untuk menghasilkan rasa tertentu.
Anda mungkin pernah mendengar bahwa setiap bagian lidah bertugas mengecap rasa yang berbeda. Nyatanya, semua bagian lidah bisa merasakan berbagai rasa. Hanya saja, sensitivitasnya memang berbeda-beda.
Ketika mengunyah makanan, lidah Anda akan langsung mengarahkannya supaya lebih mudah dikunyah. Setelah itu, lidah akan mengarahkan makanan ke bagian dorsum untuk ditelan.
Tak hanya itu, produksi air liur yang meningkat saat lidah bergerak juga akan memudahkan makanan masuk ke kerongkongan.
Artikel terkait
Cobalah untuk mengucap huruf “d”, “l”, “n”, dan “r” tanpa menggerakan lidah, apakah Anda bisa melakukannya? Dari sini, terbukti bahwa salah satu fakta lidah adalah membantu Anda berbicara.
Dengan begitu, kelainan bentuk atau gangguan lidah, seperti kepanasan atau sariawan mungkin mengganggu kemampuan Anda berbicara.
Melansir dari laman China Medical University Hospitals, bagian pangkal lidah memiliki jaringan bernama lingual tonsil yang berperan untuk melawan kuman yang masuk ke dalam mulut.
Lingual tonsil akan bekerja dengan tonsil palatina (amandel) dan tonsil faringeal (adenoid) untuk menjaga infeksi kuman di mulut Anda.
Degirol dan nitrogliserin adalah beberapa contoh obat yang harus dikonsumsi dengan cara diisap.
Dengan begitu, Anda membutuhkan lidah untuk menahan obat supaya tidak tertelan ketika masih utuh. Air liur yang terdapat pada lidah juga akan memudahkan obat untuk larut dengan sendirinya.
Ingat, setiap obat memiliki aturannya sendiri untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, jangan pernah menghancurkan atau menelan utuh obat yang seharusnya diisap.
Menurut laman Center for Smell and Taste, ujung lidah serta sisi kanan dan kirinya adalah bagian lidah yang paling peka terhadap sentuhan, baik itu rasa maupun suhu makanan.
Jika ingin mencari makanan yang terselip di gigi atau mencari benda asing, seperti duri atau kerikil pada makanan Anda, manfaatkanlah bagian apex.
Fungsi lidah lainnya adalah memicu refleks muntah ketika menelan makanan basi, beracun, atau kondisi lain yang membuat Anda mual.
Refleks ini akan terbentuk dari kerjasama antara faring, pangkal lidah, dan bagian belakang rongga mulut yang berusaha mengeluarkan makanan tersebut.
Untuk menjaga berbagai fungsi lidah, Anda perlu menjaga kesehatannya. Anda bisa melakukannya dengan cara memelihara kebersihan lidah, menghindari makanan yang terlalu panas atau dingin, dan banyak minum air putih.
Di samping penurunan fungsi, kebersihan lidah yang tidak terjaga juga meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti sariawan, sindrom mulut terbakar, hingga kanker lidah.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)