backup og meta

11 Manfaat Minyak Zaitun, Sehatkan Jantung hingga Sendi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 22/11/2022

11 Manfaat Minyak Zaitun, Sehatkan Jantung hingga Sendi

Ada berbagai jenis minyak yang sering digunakan sebagai alternatif minyak memasak yang lebih sehat, salah satunya minyak zaitun atau olive oil. Lantas, apa saja manfaat minyak zaitun?

Kandungan gizi minyak zaitun

Khasiat minyak zaitun tentu berasal dari zat gizinya. Untuk itu, penting untuk mengetahui zat gizi di dalamnya.

Berikut kandungan gizi yang ada di dalam 100 mg minyak zaitun.

  • Jumlah lemak keseluruhan: 100 gram (g).
  • Asam lemak jenuh: 14 g.
  • Asam lemak tak jenuh: 83,5 g.
  • Kalsium: 1 miligram (mg).
  • Zat besi: 0,56 mg.
  • Vitamin E: 14,4 mg.
  • Vitamin K: 60,2 mcg.

Kalori minyak zaitun adalah 884 kkal dalam 100 gram.

Sebagian besar kandungan lemak ini merupakan asam lemak tak jenuh tunggal, yang merupakan lemak baik.

Minyak ini juga mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6.

Beragam manfaat minyak zaitun untuk kesehatan

Sudah lama diketahui bahwa ada manfaat minyak zaitun untuk kulit dan wajah.

Meski begitu, Anda tetap perlu mengetahui khasiatnya bila dikonsumsi. 

Berikut berbagai manfaat minyak zaitun untuk kesehatan.

1. Memelihara kesehatan jantung

Minyak zaitun merupakan bahan khas pada diet mediterania yang baik bagi jantung.

Minyak ini akan asam lemak tak jenuh yang bisa menurunkan kadar kolesterol jahat.

Selain itu, kandungan omega-3 pada minyak zaitun bisa mengurangi trigliserida tinggi dan peradangan di dalam tubuh. 

Kedua zat gizi inilah yang membantu mengurangi risiko penyakit jantung, seperti stroke dan gagal jantung.

Bila Anda ingin mencegah penyakit jantung, Anda bisa rutin mengonsumsi minyak zaitun. 

2. Menekan risiko Alzheimer

Siapa sangka bila manfaat minyak zaitun baik untuk mengurangi risiko penyakit Alzheimer?

Minyak zaitun mengandung senyawa khas bernama oleuropein.  Senyawa ini membantu menjaga otak dari paparan radikal bebas.

Selain itu, oleuropein juga mengurangi penanda peradangan otak yang bisa meningkatkan risiko Alzheimer.

Minyak zaitun juga bisa mengurangi kadar kolesterol jahat. Hal ini membuat aliran darah ke otak pun tetap lancar sehingga mengurangi risiko pikun pada Alzheimer.

3. Memerangi pankreatitis akut

Manfaat minyak zaitun untuk kesehatan berpotensi untuk mengurangi risiko pankreatitis akut 

Studi terbitan Antioxidants (2020) melihat bahwa minyak zaitun mengandung senyawa fenolik bernama hidroksitirosol. 

Senyawa ini bisa mengurangi senyawa di tubuh yang memicu peradangan. 

Selain itu, hidroksitirosol juga bisa melindungi pankreas dari paparan radikal bebas yang bisa meningkatkan risiko pankreatitis. 

Meski begitu, studi ini baru diuji coba pada tikus, bukan manusia.

Perlu penelitian lebih lanjut untuk melihat keampuhan minyak zaitun untuk pankreatitis.

4. Menjaga kesehatan liver

Minyak zaitun memiliki khasiat untuk menjaga kesehatan liver dan menurunkan berbagai risiko penyakit yang timbul, seperti:

  • perlemakan hati,
  • pembengkakan liver
  • kerusakan jaringan liver, dan
  • paparan radikal bebas.

Manfaat ini berasal dari asam lemak tak jenuh dari asam oleat dan senyawa fenolik, seperti hidroksitirosol dan oleuropein. 

Seluruh kandungan ini bersifat antiradang dan antioksidan sehingga melindungi liver dengan berbagai cara.

Lagi-lagi, berbagai studi masih menggunakan tikus maupun sel di dalam laboratorium, bukan manusia yang mengonsumsi minyak zaitun langsung. Jadi, butuh penelitian lebih lanjut.

5. Melindungi dari radang usus

Salah satu jenis radang usus yang kerap dijumpai adalah kolitis ulserativa (ulcerative colitis)

Ini adalah radang usus yang memicu tukak atau luka pada usus besar dan rektum.

Salah satu pemicunya adalah ketidakseimbangan bakteri atau mikrobiota di usus.

Hidroksitirosol dan oleuropein pada minyak zaitun membantu mengendalikan jumlah mikrobiota sekaligus mengurangi peradangan pada usus.

6. Menurunkan risiko depresi

Manfaat minyak zaitun tidak hanya untuk kesehatan fisik, tetapi juga untuk kesehatan mental.

Hal ini pun dibuktikan dalam uji coba pada manusia yang diterbitkan dalam jurnal Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics (2021).

Studi ini menemukan bahwa mengonsumsi minyak zaitun bisa memperbaiki gejala pada orang dengan depresi berat. 

Studi ini menduga bahwa zaitun mengandung asam lemak bernama asam oleat yang bisa meningkatkan senyawa bernama serotonin.

Senyawa ini berperan penting untuk menjaga mood agar tetap stabil.

Selain itu, minyak zaitun mengandung senyawa bernama tirosol, hidroksitirosol, dan turunan secoiridoid yang bisa mengurangi peradangan pemicu depresi.

7. Menurunkan risiko kanker payudara

Manfaat olive oil bisa berpotensi menurunkan risiko kanker payudara. Bagaimana bisa?

Minyak zaitun memiliki berbagai senyawa yang bersifat antioksidan, yakni asam oleat, squalene, secoiridoid, dan lignan. 

Senyawa ini membantu melindungi DNA sel payudara dari kerusakan akibat paparan radikal bebas penyebab kanker.

Selain itu, asam oleat mampu menekan faktor pemicu kanker payudara di dalam tubuh.

Meski begitu, studi ini baru diuji pada sel di laboratorium sehingga keampuhannya perlu diteliti lebih lanjut.

8. Menjaga berat badan sehat

alasan menurunkan berat badan

Makan makanan berlemak telah lama dikaitkan dengan penambahan berat badan hingga obesitas.

Namun, khasiat minyak zaitun justru bisa mengendalikan berat badan Anda. 

Studi terbitan European Journal of Nutrition (2018) menemukan bahwa mengonsumsi 25 ml minyak zaitun jenis extra virgin olive oil (EVOO) bantu mengendalikan berat badan.

Penelitian ini menjelaskan bahwa minyak zaitun ini kaya akan asam lemak tak jenuh tunggal yang bisa membantu menurunkan kadar lemak tubuh. 

9. Menekan risiko diabetes tipe 2

Kandungan polifenol pada minyak zaitun menghambat proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat yang akan dipecah menjadi gula. 

Kandungan asam lemak tak jenuh pada minyak zaitun juga menurunkan kadar gula darah yang menempel pada sel darah merah.

Telah diketahui sebelumnya, minyak zaitun bisa menurunkan kadar kolesterol.

Perlu diketahui, kolesterol yang tinggi bisa membuat toleransi gula menurun. 

Akibatnya, tubuh tidak bisa membuang kelebihan gula darah dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

10. Menurunkan risiko radang sendi

Osteoartritis adalah peradangan sendi yang mirip dengan rematik, tetapi muncul akibat sendi aus. 

Kondisi ini menimbulkan nyeri tak tertahankan, masalah gerakan, dan sendi kaku. Nah, manfaat minyak zaitun baik untuk kesehatan sendi.

Kandungan polifenol pada minyak zaitun bisa melindungi sel tulang rawan dari radikal bebas.

Selain itu, minyak zaitun mengandung senyawa oleocanthal yang bisa mengurangi peradangan.

11. Membersihkan lambung

Tidak hanya mengandung antioksidan yang dapat mengurangi risiko penyakit kronis, manfaat olive oil ini bisa didapat karena adanya sifat antibakteri. 

Riset yang dimuat dalam jurnal Frontiers in Microbiology (2022) menemukan bahwa hidroksitirosol dan oleuropein membantu melawan bakteri bernama Helicobacter pylori

Bakteri ini merupakan penyebab munculnya tukak lambung.

Meski begitu, studi ini baru dilakukan pada sel di laboratorium, bukan pada pasien tukak lambung yang mengonsumsi minyak zaitun. 

Oleh karena itu, Anda belum bisa menjadikan bahan ini menjadi obat tukak lambung.

12. Turunkan risiko osteoporosis

Manfaat minyak zaitun ternyata mampu memperkuat tulang. Mengapa demikian?

Mirip dengan minyak ikan, minyak zaitun kaya akan omega-3 yang bisa meningkatkan kepadatan mineral tulang. 

Kandungan hidroksitirosol dan oleuropein juga menjaga struktur mineral penyusun tulang sehingga lebih tebal dan kuat.

Tulang yang kuat tentu menurunkan risiko osteoporosis.

Cara memilih minyak zaitun berkualitas

  • Pilih botol kaca gelap agar produk tak rusak akibat paparan matahari.
  • Beli dengan jenis extra virgin olive oil.
  • Gunakan produk minyak zaitun yang mencantumkan tanggal produksi dan kedaluwarsa.
  • Pastikan tercantum nama pabrik atau daerah perkebunan buah zaitun yang digunakan.

Efek samping minyak zaitun

manfaat minyak zaitun untuk rambut

Selain ada manfaatnya, ternyata ada beberapa efek samping yang mungkin bisa dirasakan. Berikut kemungkinan efek samping olive oil.

  • Reaksi alergi: muncul akibat produk terkontaminasi serbuk sari dan protein dari buah zaitun.
  • Kenaikan berat badan: minyak zaitun tinggi kalori, efek ini muncul bila dikonsumsi berlebihan.
  • Alami ketidakseimbangan asupan gizi: minyak zaitun hanya tinggi lemak, tetapi rendah zat gizi lainnya.

Manfaat minyak zaitun berasal dari asam lemak dan kandungan fenoliknya.

Meski begitu, Anda perlu memahami bila penggunaan minyak ini tidak bisa dijadikan sebagai pengganti obat-obatan.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Mediterranean diet for heart health. (2022). Retrieved 26 September 2022, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/mediterranean-diet/art-20047801

Klimova, B., Novotný, M., Kuca, K., & Valis, M. (2019). Effect Of An Extra-Virgin Olive Oil Intake On The Delay Of Cognitive Decline: Role Of Secoiridoid Oleuropein?. Neuropsychiatric Disease and Treatment, 15, 3033-3040. https://doi.org/10.2147/NDT.S21823

Román, G., Jackson, R., Reis, J., Román, A., Toledo, J., & Toledo, E. (2019). Extra-virgin olive oil for potential prevention of Alzheimer disease. Revue Neurologique, 175(10), 705-723. https://doi.org/10.1016/j.neurol.2019.07.017

Fooddata Central Search Results. FoodData Central. (n.d.). Retrieved September 26, 2022, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/171413/nutrients

Fusco, R., Cordaro, M., Siracusa, R., Genovese, T., Gugliandolo, E., Peritore, A. F., Crupi, R., Impellizzeri, D., Cuzzocrea, S., & Paola, R. D. (2020). Biochemical Evaluation of the Antioxidant Effects of Hydroxytyrosol on Pancreatitis-Associated Gut Injury. Antioxidants, 9(9). https://doi.org/10.3390/antiox9090781

Soto-Alarcon, S., Valenzuela, R., Valenzuela, A., & Videla, L. (2017). Liver Protective Effects of Extra Virgin Olive Oil: Interaction between Its Chemical Composition and the Cell-signaling Pathways Involved in Protection. Endocrine, Metabolic & Immune Disorders – Drug Targets, 18(1), 75-84. https://doi.org/10.2174/1871530317666171114120552

Vrdoljak, J., Kumric, M., Vilovic, M., Martinovic, D., Tomic, I. J., Krnic, M., Kurir, T. T., & Bozic, J. (2022). Effects of Olive Oil and Its Components on Intestinal Inflammation and Inflammatory Bowel Disease. Nutrients, 14(4). https://doi.org/10.3390/nu14040757

Shen, H., Zhu, X., Quan, S., Yang, Y., Wu, S., Luo, W., Tan, B., & Wang, Y. (2018). Relationship between intestinal microbiota and ulcerative colitis: Mechanisms and clinical application of probiotics and fecal microbiota transplantation. World Journal of Gastroenterology, 24(1), 5-14. https://doi.org/10.3748/wjg.v24.i1.5

Foshati, S., Ghanizadeh, A., & Akhlaghi, M. (2022). Extra-Virgin Olive Oil Improves Depression Symptoms Without Affecting Salivary Cortisol and Brain-Derived Neurotrophic Factor in Patients With Major Depression: A Double-Blind Randomized Controlled Trial. Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics, 122(2), 284-297.e1. https://doi.org/10.1016/j.jand.2021.07.016

Markellos, C., Ourailidou, E., Gavriatopoulou, M., Halvatsiotis, P., Sergentanis, T. N., & Psaltopoulou, T. (2022). Olive oil intake and cancer risk: A systematic review and meta-analysis. PLoS ONE, 17(1). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0261649

Galvão Cândido, F., Xavier Valente, F., da Silva, L., Gonçalves Leão Coelho, O., Gouveia Peluzio, M., & Gonçalves Alfenas, R. (2017). Consumption of extra virgin olive oil improves body composition and blood pressure in women with excess body fat: a randomized, double-blinded, placebo-controlled clinical trial. European Journal of Nutrition, 57(7), 2445-2455. https://doi.org/10.1007/s00394-017-1517-9

The Effect of Daily Consumption of Extra Virgin Olive Oil on Blood Glucose Among Diabetic Patients – Full Text View – ClinicalTrials.gov. (2022). Retrieved 26 September 2022, from https://clinicaltrials.gov/ct2/show/NCT03447301

Schwingshackl, L., Lampousi, M., Portillo, M. P., Romaguera, D., Hoffmann, G., & Boeing, H. (2017). Olive oil in the prevention and management of type 2 diabetes mellitus: a systematic review and meta-analysis of cohort studies and intervention trials. Nutrition & Diabetes, 7(4), e262. https://doi.org/10.1038/nutd.2017.12

Rhee, J., Han, K., Ko, H., Ko, S., & Lee, Y. (2017). Increased risk for diabetes development in subjects with large variation in total cholesterol levels in 2,827,950 Koreans: A nationwide population-based study. PLOS ONE, 12(5), e0176615. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0176615

Chin, Y., & Pang, L. (2017). Therapeutic Effects of Olive and Its Derivatives on Osteoarthritis: From Bench to Bedside. Nutrients, 9(10). https://doi.org/10.3390/nu9101060

Arismendi Sosa, A. C., Mariani, M. L., Vega, A. E., & Penissi, A. B. (2022). Extra virgin olive oil inhibits Helicobacter pylori growth in vitro and the development of mice gastric mucosa lesions in vivo. Frontiers in Microbiology, 13. https://doi.org/10.3389/fmicb.2022.961597

Roncero-Martín, R., Vera, I. A., Moreno-Corral, L. J., Moran, J. M., Lavado-Garcia, J. M., Pedrera-Zamorano, J. D., & Pedrera-Canal, M. (2018). Olive Oil Consumption and Bone Microarchitecture in Spanish Women. Nutrients, 10(8). https://doi.org/10.3390/nu10080968

Esteve, C., Montealegre, C., Marina, M., & García, M. (2012). Analysis of olive allergens. Talanta, 92, 1-14. https://doi.org/10.1016/j.talanta.2012.01.016

Versi Terbaru

22/11/2022

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah

Apakah artikel ini membantu?


Artikel Terkait

Amankah Jika Minyak Zaitun Digunakan Berulang Kali untuk Memasak?

Dikenal Lebih Sehat, Ini Manfaat Minyak Zaitun untuk Masak di Rumah