backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

Fungsi Empedu, Cairan Penting untuk Mencerna Lemak dari Makanan

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Abduraafi Andrian · Tanggal diperbarui 11/10/2022

    Fungsi Empedu, Cairan Penting untuk Mencerna Lemak dari Makanan

    Sebelum dapat diserap oleh tubuh, setiap makanan berlemak yang Anda konsumsi perlu diuraikan lebih dulu dengan bantuan cairan empedu. Selama belum digunakan, ada sebuah organ yang memiliki fungsi khusus untuk menyimpan cairan ini, yaitu kantung empedu.

    Simak ulasan berikut untuk mengetahui lebih lanjut berbagai fakta seputar bagian-bagian dan fungsi cairan ini di dalam sistem pencernaan Anda.

    Anatomi sistem empedu

    Sistem empedu terdiri dari kantung empedu dan saluran yang terhubung dengannya. Kantung empedu terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, tepat di antara bagian bawah lobus kanan dan lobus quadratus liver.

    Kantung empedu memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 30 – 50 mililiter. Dari tampak depan, bagian atas kantung empedu tertutupi oleh liver. Sementara itu, bagian bawahnya berbatasan langsung dengan bagian awal usus 12 jari.

    Organ berbentuk buah pir ini terbagi menjadi tiga bagian utama sebagai berikut.

    • Fundus. Bagian ujung kantung yang berbentuk melingkar. Fundus memanjang ke bagian bawah hati dan terlihat dari tampak depan.
    • Badan. Ini adalah bagian yang paling besar. Permukaannya berbatasan dengan bagian bawah hati, usus halus, dan usus besar.
    • Leher. Bagian leher adalah penghubung antara badan dan percabangan saluran empedu. Pada penderita penyakit batu empedu, biasanya di sinilah tempat berkumpulnya batu.

    Kantung empedu terhubung dengan percabangan saluran yang disebut pohon bilier. Cairan empedu yang dihasilkan nantinya akan dialirkan menuju usus melalui saluran ini. Pada pohon bilier, ada pula percabangan menuju hati dan pankreas.

    Pembentukan dan pengeluaran cairan empedu

    menjaga kesehatan empedu

    Pembentukan cairan empedu terjadi di dalam sel hati (liver). Sel hati pertama-tama membentuk garam empedu dari kolesterol.

    Reaksi antara kolesterol dan berbagai zat dalam sel hati menghasilkan air dan senyawa ber-pH netral yang disebut garam empedu.

    Garam empedu lalu bercampur dengan air, kolesterol, mineral tembaga, serta bilirubin membentuk cairan empedu. Bilirubin adalah pigmen (zat pewarna) yang terbentuk setelah hati merombak sel darah merah yang sudah tua.

    Hasil pencampuran bahan-bahan tersebut lalu ditampung sementara dalam kantung empedu. Dalam sehari, organ hati bisa memproduksi sekitar 500 – 1.000 mililiter empedu.

    Nantinya, cairan ini akan dipekatkan dalam kantung empedu sampai 10 kali lebih padat.

    Begitu hasil pencernaan makanan dari lambung memasuki usus, asam dari makanan akan merangsang pelepasan hormon sekretin dan kolesistokinin. Keduanya memicu reaksi sebagai berikut.

    • Sekretin merangsang saluran empedu untuk mengeluarkan bikarbonat dan air. Cairan empedu pun bertambah banyak sehingga mengalir menuju usus.
    • Kolesistokinin merangsang gerakan otot kantung dan saluran empedu untuk mengeluarkan lebih banyak cairan menuju usus.

    Fungsi cairan empedu

    endapan kantong empedu

    Secara umum, ada dua fungsi empedu bagi manusia. Fungsinya dalam pencernaan adalah membantu penguraian lemak. Kegunaan lainnya adalah membantu fungsi hati dalam pengeluaran zat sisa metabolisme dari dalam tubuh.

    Jika ditelaah lebih lanjut, berikut berbagai fungsi cairan empedu bagi tubuh Anda.

    1. Membantu kerja enzim pencernaan

    Enzim pencernaan dapat bekerja dengan baik dalam lingkungan dengan pH yang tidak terlalu asam. Sementara itu, lambung biasanya sangat asam karena sel-sel lambung memproduksi asam klorida (HCl) untuk membantu pencernaan makanan.

    Cairan empedu dapat menetralkan lingkungan lambung yang terlalu asam. Ini karena empedu memiliki sifat cenderung basa dengan pH antara 7,5 – 8,05. Cara kerjanya adalah dengan menyerap molekul air dan bikarbonat yang ada di sekitarnya.

    Hal ini menurunkan konsentrasi empedu sehingga membuatnya menjadi lebih encer. Namun, pH-nya menjadi lebih basa dibandingkan saat berada dalam kantung empedu. Begitu empedu memasuki lambung, pH-nya yang tinggi membuat pH lambung naik.

    Dengan pH yang dimilikinya, empedu membantu kinerja enzim pencernaan dengan cara menetralisir lingkungan lambung yang asam. Cairan ini juga menciptakan kondisi basa yang membuat kerja enzim pencernaan menjadi lebih optimal.

    2. Menggumpalkan lemak untuk dicerna

    Tubuh manusia terdiri dari 70% air. Air dalam sistem pencernaan berfungsi sebagai pelarut zat gizi pada makanan agar mudah diserap oleh tubuh. Akan tetapi, ada satu zat gizi yang tidak dapat dilarutkan oleh air, yaitu lemak.

    Lemak dan air baru bisa bercampur dengan bantuan zat pengemulsi atau penggumpal. Sifat pengemulsi semacam ini dimiliki oleh asam empedu. Asam empedu mempunyai permukaan sedemikian rupa yang membuatnya bisa menyatukan lemak dan air.

    Jadi, lemak dari makanan yang Anda makan harus dipecah terlebih dulu oleh empedu. Lemak yang dipecah tersebut lalu berikatan menjadi gumpalan kecil yang merupakan gabungan dari lemak dan air. Gumpalan ini disebut sebagai misel.

    3. Membantu fungsi enzim lipase

    Molekul lemak cenderung berkumpul satu sama lain membentuk gumpalan yang lebih besar. Padahal, gumpalan besar ini tidak bisa diserap oleh tubuh. Maka dari itu, enzim lipase harus merombak lemak menjadi asam lemak dan gliserol terlebih dulu.

    Cairan empedu membantu fungsi enzim lipase dengan membentuk misel, gumpalan lemak dengan ukuran yang lebih kecil. Dengan ukuran molekul yang lebih kecil seperti ini, enzim lipase bisa memecah lemak dengan lebih baik.

    4. Membunuh bakteri merugikan

    Pernahkah Anda membayangkan ada berapa banyak mikroba dalam makanan Anda? Dalam sekali makan, mikroba seperti bakteri dan parasit yang masuk ke dalam tubuh lewat makanan jumlahnya tidak terhitung.

    Namun, mengapa Anda tidak terkena gangguan pencernaan setiap kali makan? Ini karena sifat basa yang dimiliki empedu ternyata menghambat pertumbuhan mikroba. Lingkungan usus yang basa juga membuat bakteri tidak bisa mengeluarkan racunnya.

    Cara menjaga kesehatan empedu

    mencegah batu empedu kambuh

    Seperti organ lainnya, empedu juga bisa mengalami gangguan. Beberapa masalah seperti batu empedu atau kanker kantung empedu tentunya bisa menimbulkan gejala berbahaya yang sangat mengganggu kerja sistem pencernaan.

    Untuk itu, hindari risiko penyakit tersebut dengan menjaga kesehatan organ ini melalui pola makan dan gaya hidup sebagai berikut.

    1. Mengonsumsi makanan yang menyehatkan empedu

    Makanan yang menyehatkan bagi empedu adalah makanan yang rendah lemak dan kolesterol, serta tinggi serat dan protein. Karenanya, Anda disarankan mengonsumsi makanan seperti:

    • biji-bijian utuh seperti gandum dan beras merah,
    • ikan, ayam, dan daging merah rendah lemak,
    • buah-buahan dan sayuran,
    • produk susu rendah lemak, serta
    • kacang kenari, biji rami (flaxseed), dan minyak nabati.

    Mengingat hati dan empedu yang bekerja dengan saling berhubungan, Anda sebaiknya menjalani pola makan yang juga sehat untuk organ hati. Cobalah konsumsi makanan yang berlemak tak jenuh tunggal seperti buah alpukat.

    Selain itu, perhatikan pula seberapa sering Anda makan. Makanlah di waktu yang teratur dan dengan porsi secukupnya. Bila Anda hanya makan satu kali dan dalam porsi yang sangat banyak, kebiasaan ini bisa menimbulkan risiko batu empedu.

    2. Membatasi jenis makanan tertentu

    Jika terdapat makanan yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan empedu, maka ada pula makanan yang dapat menimbulkan efek sebaliknya. Jenis makanan ini banyak mengandung karbohidrat olahan dan lemak jenuh.

    Jenis makanan yang sebaiknya dihindari antara lain:

    • makanan yang diolah berkali-kali,
    • makanan yang digoreng,
    • daging merah tinggi lemak, serta
    • produk susu tinggi lemak seperti es krim, keju, dan mentega.

    3. Menjaga berat badan ideal

    Obesitas, operasi penurunan berat badan, dan jenis diet tertentu dapat menghambat fungsi empedu. Sedapat mungkin, pertahankan berat badan ideal Anda dan mulailah lebih aktif bergerak agar empedu Anda senantiasa sehat.

    Bila berat badan Anda berlebih, cobalah menguranginya secara perlahan. Tidak perlu diet ketat demi menurunkan berat badan secara drastis, sebab hal ini akan merangsang hati untuk mengeluarkan lebih banyak kolesterol menuju empedu.

    4. Memperbaiki gaya hidup

    Salah satu gangguan yang umum terjadi pada empedu adalah refluks empedu. Kondisi ini ditandai dengan naiknya cairan empedu ke lambung atau kerongkongan. Tak jarang, refluks empedu terjadi bersamaan dengan refluks asam lambung (GERD).

    Di samping menjalani pola makan yang menyehatkan empedu, Anda juga bisa mencegah refluks empedu dengan memperbaiki gaya hidup. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan di antaranya:

    • makan dengan porsi lebih kecil,
    • menjaga badan tetap tegak selama 2 – 3 jam setelah makan,
    • tidur dengan bantal tinggi,
    • tidak merokok,
    • menghindari konsumsi alkohol, serta
    • menjaga tubuh tetap rileks.

    Empedu adalah cairan dengan fungsi yang tak terpisahkan dari sistem pencernaan manusia. Tanpa cairan ini dan kantung yang menampungnya, proses penyerapan makanan tidak dapat berjalan secara optimal.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Abduraafi Andrian · Tanggal diperbarui 11/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan