Pencegahan Bunuh Diri

Halo dok, saya masih anak anak. Saya menemukan website ini saat mempertanyakan tentang self harm.

Saya ini anak yang sensitif tapi sulit mengendalikan emosi. Sudah berkali kali saya berusha mengendalikan emosi saya, tapi berakhir membentak teman saya.

Saya kesepian di sekolah, menyendiri, sensitif akan suara suara keras seperti tawa atau teriakan. Saya menyendiri karena "sahabat" saya sudah memiliki "sahabat" baru. Saya adalah tipe anak yang bila sudah memiliki teman, tidak akan mencari teman yang lain lagi.

Saya sering kali berkata bahwa saya ingin bunuh diri kepada orang tua saya, tapi mereka menganggap itu sebagai candaan. Perasaan saya sering kali tidak dipedulikan di rumah karena saya dianggap"drama queen" oleh orang tua saya. Hal ini dimulai ketika saya masih umur 1 atau 2 tahun dan berpura pura menangis setelah memukuli kakak saya (kata ibu saya begitu). Ibu saya sudah berjanji tidak memanggil saya "drama queen" lagi, tetapi

Selamat malam dok. Saya mengalami insomnia susah tidur, perasaan saya selalu cemas, kepala saya selalu berpikir tentang pekerjaan, rasanya setiap hari otot saya menegang, kepala saya mau pecah, tiap malam saya susah untuk tidur, pikiran saya selalu cemas pekerjaan yg belum selesai, jadi kepala saya terus berputar, tiba jatung saya berdetak kencang, perut saya panas dan mual asam lambung saya naik lalu dada saya sesak. Hampir setiap hari saya selalu mengalami seperti ini, apa lagi ketika banyak pekerjaan, setiap pagi saya merasa lelah sekali karena malamnya saya tidk bisa tidur, perut saya mual dan kepala berasa mau pecah, dan dada terasa sesak. Saya juga sering tiba2 menangis sendiri tapi saya tidak tau apa yang membuat saya bersedih. Saya juga mengalami sering ragu2. Misalnya hal kecil sebelum keluar saya sudah menutup kunci. Lalu jalan sebentar ke halaman rumah, pikiran ragu bahkan bingung apa pintu sudah dikunci ya. Akhirnya saya bolak balik ngecek pintu sampai 10x dok. Saya juga

Saya seorang ibu baru berumur 23tahun , anak saya berusia 3bulan dan suami saya umur 24tahun. Dulu saya seperti tidak punya teman , percintaan selalu di selingkuhin , sampai saya pernah terjerumus lgbt karena saya cuma mencari rasa aman dan nyaman. karena di keluarga , pertemanan dan percintaan normal saya tidak pernah dapat . Dan akhirnya saya ketemu suami sy dan kita pacaran 7tahun ,tapi dalam kisah ini juga saya bingung karena saya merasa suami saya dari dulu tidak pernah cinta padahal sudah saya korbankan semuanya demi dia , segala kesalahan saya maafkan , diselingkuhin segala macam , perkataan menyakitkan juga . Tapi karena saya sudah terlanjur cinta jadi saya nikah dan punya anak satu. Dan hubungan ini malah makin hambar , memang dari dulu dia tidak pernah romantis tapi sejak punya anak dia tidak pernah menyentuh saya selayaknya istri , mencium atau peluk pun tidak (kita ldr ketemu sebulan sekali) , tapi saya tetep jalanin kewajiban saya sebagai istri untuk siapin apapun yg di

Assalamualaikum.

Sebelumnya sy ingin bercerita tentang masalah saya, ayah saya lari dari tanggung jawab saat saya kelas 6 SD meninggalkan saya, adik saya, dan ibu saya. Sejak itu perekonomian keluarga saya menurun, ibu saya seringkali melampiaskan emosinya kepada saya dengan cara memukul, mencaci bahkan menghina. Diumur 14 tahun saya sudah mencari uang sendiri hanya untuk agar bisa melanjutkan sekolah, saat ini saya benar-benar berada di titik terendah saya. Banyak hal yang berkecamuk di kepala saya tentang ekonomi, keluarga, pertemanan, masalah di sekolah, masa depan saya. Pikiran bunuh diri sudah muncul di kepala saya sejak kelas 7 SMP, saat ini saya merasa bahwa diri saya berubah. Saya sudah tidak aktif berorganisasi seperti dulu, saya yang selalu bergaul kini menjadi introvert. Padahal saya sudah mendekatkan diri pada pencipta, selalu bertahajud saat sempat. Jujur saya sudah tidak tahan hidup di dunia ini, mental saya yang masih SMA ini belum terlalu kuat untuk melawan mas