Memaafkan dan meminta maaf memberikan lebih banyak kebaikan, tak hanya untuk keadaan emosional tapi juga manfaat untuk kesehatan tubuh.
Ketika meminta maaf dengan tulus dan benar-benar menyadari kesalahannya, seseorang akan merasa lebih lega dan tak lagi menahan emosi negatif.
Pada studi yang dilakukan tahun 2014, 337 peserta yang meminta maaf terlebih dahulu saat ada konflik dengan pasangannya berhasil menurunkan tingkat kemarahan yang mereka rasakan.
Tentunya, meminta maaf tak cuma memberi manfaat bagi pihak yang bersalah, tapi juga pada pihak yang menjadi korbannya. Studi lain yang dilakukan tahun 2002 menunjukkan efek yang baik pada korban kesalahan saat membayangkan menerima permintaan maaf dari orang yang menyakiti hati mereka.
Efek tersebut berupa perlambatan detak jantung, menurunnya tekanan darah dan tingkat keringat, serta menurunnya tekanan yang dirasakan pada wajah.