Gangguan Obsesif Kompulsif

Apakah penderita hebephrenic schizophrenia atau paranoid schizophrenia bisa lanjut kuliah sampai S-3? Saya terakhir lulus S-2 tahun 2003. Tapi sampai sekarang belum mapan kerja. Pernah ditawari kerja jadi guru bahasa Inggris di Situbondo tapi tidak berani pergi jauh. Di Surabaya sendiri kalo tempatnya jauh Dari rumah tidak jadi. Sekarang ini hanya freelance yang honornya tdk seberapa tapi cocok buat saya. Tapi tdk cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari shg setelah ayah meninggal saya Dan ibu tergantung saudara Dan kerabat. Krn itu kdg2 saya berpikir pindah Singapore agar bisa merubah nasib. Apakah tdk masalah pindah keluar negeri? Terakhir tes IQ 117 tapi di komputer bisa 140. Saya berencana ingin kuliah S-3 theologi, tapi kalo syaratnya harus sehat jasmani Dan Rohani apakah bisa minta surat rekomendasi? Kalo tdk ada order kerja saya sering stres, depresi, sedih shg kdg2 saya ingin kabur Dari rumah masuk Singapore lewat jln blkg Dan pindah JD warga negara Singapore krn di sini saya

Belakangan ini badan mudah lelah dan lemas, mau duduk atau rebahan pun badan belakang pegal linu kaya habis angkat beban, dipakai jalan sesak napas kaya habis lari. Sering migrain, kesemutan, panas di jari-jari tangan. Jantung sering sakit kalau dengar suara keras, terutama bentakan dan nada bicara yang keras. Aku juga jadi kagetan. Punya trust issues sampai trauma buat bicara.

Daya konsentrasi juga menurun, aku jadi lemot, ga bisa fast respons sahut-sahutan kalau ditanya, bicara juga jadi gagap, dan lambat laun suaraku makin kecil karena takut ada yang tersinggung kalau bicara lantang. Aku juga udah ga ada minat buat nyari temen, ga percaya sama siapa pun untuk sharing bahkan terhadap keluarga sendiri. Aku juga udah ga ada minat untuk mengobrol atau menyahuti obrolan. Aku makin ga peduli sama urusan dan perasaan orang lain, bahkan perasaan diri sendiri. Rasa penasaran dan daya berpikir yang kritis juga menurun drastis, otak jadi tidak mau memproses sesuatu yang rum

Saya mau Tanya apakah penderita hebephrenic schizophrenia bisa disembuhkan total Dan tdk minum obat lagi atau tetap hrs minum obat seumur hidup? Saya ke psikiater sejak kecil, SMP, SMA, lalu 15 tahun tdk kontrol psikiater akhirnya berobat lagi tahun 2008 sampai sekarang. Pertama Kali diagnosis psikosomatis infantile, lalu psychoasthenia, akhirnya JD borderline personality disorder, schizoaffective disorder Dan terakhir hebephrenic schizophrenia. Sekarang yg saya takutkan Kalo Pemilu thn dpn gagal akan terjadi kerusuhan shg hrs kabur. Krn korbannya pasti etnis Tionghoa bnyk. Jadi apakah kalo neurotik lama tdk diobati lama2 JD psikotik? Apakah schizoaffective disorder sdh termasuk psikotik? Kalo borderline personality disorder apakah neurotik atau psikotik? Selama ini saya suka ganggu suami2 orang Dan dilabrak isteri2nya tapi saya marahi balik akhirnya dikucilkan Dan dianggap gila Dan telpon tdk diangkat untuk saya. Stlh kena scammer 30 juta lebih stop, krn dia kenal TEMAN saya meskip

Apakah penderita hebephrenic schizophrenia tidak bisa dihukum kalau melakukan kejahatan juga masuk negara orang tanpa via imigrasi alias ilegal? Apakah penderita hebephrenic schizophrenia bisa sukses Dan mapan serta berprestasi. Saya punya bakat langka yaitu bisa nyanyi lagu kebangsaan negara-negara lebih Dari seratus, sekarang sudah 160 lagu kebangsaan Dan Masih terus sampai Vatikan di YouTube. Tapi Masih belum dikenal kecuali netizens. Apakah bisa dapat award untuk merubah nasib saya jadi mapan Dan punya jodoh yang menerima apa adanya? Di lingkungan saya tidak ada yang bisa nyanyi lagu kebangsaan satupun bahkan Indonesia Raya saja lupa kecuali saya. Sangat sulit menemukan orang yang bisa nyanyi lagu kebangsaan negara-negara lebih Dari seratus terutama wanita. Di internet juga amat langka Dan kebanyakan pria. Ketemu 2 wanita yg bisa nyanyi hanya 6 Dan 10 lagu kebangsaan tapi belum tentu suaranya merdu untuk setiap lagu kebangsaan. Wanita yang nyanyi lagu kebangsaan negara-negara le

Sekarang hubungan kami sedang dalam fase break dan itu adalah keputusan dari pasangan saya, dikarenakan saya selalu bertanya hal" Yang memancing untuk berargumen seperti: kenapa tidak balas chat aku dengan cepat, kenapa kamu seperti udah males pacaran sama aku, kenapa berbeda sekarang, dan sekarang puncaknya dia sedang ada masalah berupa kesedihan dan sejak aku tanya baik" Dia menjawab "ya sedih aja", disitu akupun merasa bahwa dia menjadi tertutup pada saya, disitulah mulai pikiran" Negatif muncul, apakah dia sudah bosan curhat dengan saya, apakah dia punya cowok lain disana, dan apakah aku tidak pantas untuknya, dan akhirnya dia bilang "ga semuanya melulu tentang pacaran", dia bilang wajar kalo kamu bertanya tentang kabar pasanganmu tapi jangan terlalu overthinking hingga mikir yang tidak", jujur saya punya trauma tentang perselingkuhan, dulu orang tua saya selalu bertengkar karena masalah perselingkuhan dan juga saya otomatis masuk ke dalam perselisihan tersebut, aku selalu mencu

mungkin dokter sangat sering mendengar remaja yg tidak bisa jauh dr pasangannya, saya pun awalnya berfikir ini normal, sampai dimana suatu hari saya dan pasangan saya harus berjauhan (ldr) dengan saya untuk 1 bulan lebih, saat itu saya merasa tidak punya semangat mengerjakan apapun, beragam upaya agar rasa hampa dan hilang semangat itu hilang saya lakukan seperti membaca buku", menonton acara" hiburan atau edukasi dan hal" yg bisa membuat saya lupa akan rasa "hampa" itu bahkan olahraga pun tak pernah saya lewatkan agar saya bisa memfokuskan diri namun hari demi hari rasa yang awalnya hampa bermetamorfosis menjadi rasa gelisah dan khawatir berlebihan, entah saya sulit menggambarkan rasanya bagaimana tapi itu sangat sakit, pasangan saya tdk melakukan kesalahan apapun tp rasa gelisah dan khawatir berlebihan itu terus ada hingga menggangu aktifitas saya, bagaimana cara menanggulanginya? jika dengan mencari kesibukan lain saja rasa itu terus ada? saya merasa bersalah dan kasihan kpd pasa

Hallo Dok..

akhir” ini aku merasa tidak punya gairah hidup, males bertemu teman,males bekerja,males beberes rumah bahkan males merawat diri,makan tidak teratur,jarang olahraga alhasil aku jd tambah gemuk.

dan kondisi hati serta pikiran seperti penuh tertuju pada satu orang,yg orang itu terang”an tidak menyukai saya,tetapi aku seperti memaksakannya agar menerimaku,dia sering buka tutup blokiran padahal mgkn baginya aku hanya pilihan di saat ia jenuh,tp bagiku seperti aku mendapat lampu hijau. (Aku dah capek dengan perasaan seperti itu,aku ingin segera menyudahi dan hidup normal tanpa memikirkannya,tapi kok berasa susah)

aku sudah berusaha berbagai cara,tp ya itu klo lg datang rasa males,datangnya seperti borongan. Dan yg membuat aku takut kdg klo sedang merasa gregetan,aku suka melakukan teror kepd org tersebut, tlp berulang x sampe dia merasa sangat risih,pdhl aku sadar itu tdk baik tp aku ttp melakukannya (kadang).

apakah ini aku termasuk sedang depressi,st