avatar

Punya pertanyaan seputar kesehatan?

Tanya dokter secara gratis

Icon heart

Posting berbagi

Cemas gemetaran

Dok saya punya sakit mental anxiety disorder, posisi sekarang orang tua saya lagi sakit kambuh lagi anxiety aku gimana ya dok takut bgt rasanya sedih bgt rasanya kalo anxiety ku muncul aku nggak bisa ngapa2in padahal aku punya banyak tanggung jawab di rumah dan aku jg kerja, solusinya dong kk

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
10
2

Halo Nur Hanisa, terima kasih untuk pertanyaannya.


Pada dasarnya, perasaan cemas sangat wajar dialami oleh setiap individu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sesuatu. Namun, apabila perasaan cemas berlangsung secara berlebihan, terus-menerus, dan tanpa alasan yang kuat, serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka perlu segera meminta bantuan professional jika sudah tidak dapat diatasi secara mandiri.


Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Dengan anda mengelola pikiran yang menyebabkan munculnya kecemasan, secara tidak langsung juga akan meminimalisir keluhan lainnya yang anda alami.


Adapun yang dapat anda lakukan, yaitu menuliskan seluruh isi pikiran anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan didukung oleh fakta sehingga perlu dipikirkan secara

berlebihan atau hanya kekhawatiran tanpa alasan yang jelas?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional. Lakukan relaksasi pernapasan saat ketidaknyamanan tersebut muncul (fokus pada napas masuk dan napas keluar), sehingga anda lebih rileks dan tenang dalam menyikapi yang anda alami. Selain itu, anda tetap terkoneksi dengan sekitar agar tidak merasa sendiri.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.

... Lihat Lainnya
1 bulan yang lalu
Suka
Balas
Cemas dan gemetaran adalah reaksi yang umum terjadi pada gangguan kecemasan. Penting untuk mengatasi perasaan ini agar tidak mengganggu tanggung jawab Anda di rumah dan pekerjaan. Pertama, cobalah untuk melakukan teknik pernapasan dalam untuk menenangkan diri. Tarik napas dalam-dalam dan hembuskan perlahan-lahan. Ini dapat membantu mengurangi efek stres dan membuat Anda lebih fokus:

Selain itu, jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang terdekat. Berbagi perasaan dengan keluarga atau teman dapat memberikan dukungan emosional yang Anda butuhkan. Jika kecemasan Anda semakin parah atau mengganggu kehidupan sehari-hari, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog. Mereka dapat memberikan strategi coping yang positif dan membantu Anda mengelola stres dengan lebih baik. Ingatlah bahwa meminta bantuan bukanlah tanda kelemahan, melainkan langkah positif untuk memperbaiki diri. Anda tidak sendirian dalam menghadapi ini, dan ada banyak sumber daya yang dapat membantu Anda. Prioritaskan kesehatan mental Anda dan jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan.

... Lihat Lainnya
1 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Kecemasan

Dok, saya sering mengalami kecemasan terhadap kematian. Itu bisa membuat aktivitas saya terganggu. Ketakutan saya ini berawal dari penyakit asam lambung saya. Tapi kelamaan kecemasan itu membuat saya terganggu dan itu membuat saya menghindari keramaian. Mohon solusi dan ap saja yg hrus say lakukn dok

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
5
1
Lelah mental

Saya mau tanya kenapa saat saya lelah saya ingin sekali mati selalu nangis pengen mati. Saya juga memiliki kecemasan. Saya juga pernah depresi saya bingung harus apa

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
7
2

Halo Rifqy, terima kasih untuk pertanyaannya.


Permasalahan yang hadir dalam hidup terkadang membuat seseorang merasa kesulitan untuk berpikir jernih, apalagi mencari solusi terbaik untuk permasalahan tersebut. Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga.


Anda perlu memperbanyak waktu berdialog dengan diri sendiri. Dengan melakukan introspeksi secara berkala, maka anda lebih mudah menyadari dan menerima kelebihan dan kelemahan yang anda miliki, serta lebih mudah menemukan tujuan hidup dan kebutuhan diri anda. Anda dapat memulai untuk menyusun target harian dan mingguan yang perlu dicapai/ dilakukan sehingga lebih terukur serta jelas. Lakukan secara perlahan dan konsisten agar muncul motivasi internal dari dalam diri. Terkadang kita memunculkan pikiran otomatis yang seolah-olah jauh lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.


Anda juga dapat menuliskan minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap hari (tidak harus hal yang besar, tetapi hal kecil juga termasuk), sehingga dapat membantu anda untuk lebih memaknai hidup dan memiliki pandangan dari sudut pandang lainnya. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan.

Selain itu, anda juga perlu mengembangkan sikap memaafkan dan berterima kasih bagi diri sendiri dan sekitar. Anda telah berupaya menjadi yang terbaik. Anda tidak perlu malu untuk menceritakan permasalahan anda kepada orang terdekat yang anda percaya agar tidak merasa sendirian dan terasingkan.

Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

... Lihat Lainnya
1 bulan yang lalu
Suka
Balas
Kondisi yang Anda alami, seperti kelelahan mental, kecemasan, dan perasaan ingin mati, sangat serius dan memerlukan perhatian segera. Perasaan ini bisa menjadi tanda depresi atau gangguan kecemasan yang lebih dalam. Penting untuk tidak mengabaikan perasaan tersebut dan segera mencari bantuan dari profesional, seperti psikolog atau psikiater:

Anda tidak sendirian dalam menghadapi perasaan ini, dan ada cara untuk mengatasinya. Pertama, cobalah untuk berbicara dengan seseorang yang Anda percayai tentang apa yang Anda rasakan. Dukungan dari teman atau keluarga dapat sangat membantu. Selain itu, pertimbangkan untuk menjalani sesi konseling untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi Anda dan cara mengelolanya. Jika Anda merasa sangat tertekan atau memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri, segera hubungi layanan bantuan atau helpline yang tersedia. Mereka dapat memberikan dukungan dan panduan yang Anda butuhkan. Ingatlah bahwa mencari bantuan adalah langkah yang sangat penting dan tidak ada yang salah dengan itu. Anda berhak mendapatkan dukungan untuk merasa lebih baik.

... Lihat Lainnya
1 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
hallo dok

dok, saya merasa sudah tidak kuat lagi menjalani hidup, saya lelah mental dan batin saya dihancurkan sama orang-orang sekita, saya minta tolong cara apa yang harus saya lakukan supaya saya bisa mati dengan cepat dan tidak merasakan sakit yang berlebih

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
11
2

Halo Syakilla Andara Putri, terima kasih untuk pertanyaannya.


Permasalahan yang dihadapi terkadang membuat seseorang tidak mampu berpikir jernih untuk menemukan solusi terbaik terhadap permasalahannya, sehingga tanpa disadari akan mengembangkan pikiran bunuh diri untuk mengakhiri semuanya. Namun, cara tersebut bukanlah coping yang tepat untuk dilakukan.


Apapun kondisi anda saat ini, anda tetap manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan sama seperti yang lainnya dengan keunikan masing-masing. Anda tetap berharga dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Anda hanya perlu fokus pada diri anda, mengenali dan mengeksplor kelebihan anda, dan menerima kekurangan menjadi bagian dari diri anda, serta memahami kebutuhan diri anda sendiri. Dengan demikian, anda dapat menjadi versi terbaik dari diri anda, dan juga bisa berguna untuk orang di sekitar anda. Anda juga dapat menuliskan minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap hari (tidak harus hal yang besar, tetapi hal kecil juga termasuk), sehingga dapat membantu anda untuk lebih memaknai hidup.


Dengan menyadari kondisi diri anda saat ini merupakan langkah awal yang baik untuk dilakukan. Menyadari kondisi diri dapat membantu anda untuk menentukan langkah selanjutnya yang dapat anda lakukan sebagai upaya mencari pertolongan. Anda dapat mencari lingkungan yang kondusif dan nyaman untuk berbagi. Selain itu, anda dapat mengidentifikasi permasalahan anda melalui menulis jurnal harian secara berkala sehingga anda lebih mengenali diri anda dan permasalahan yang dialami, serta sebagai media katarsis. Anda juga dapat menemukan aktivitas produktif dan menyenangkan yang dapat mengalihkan pikiran negative anda. Kemudian anda dapat mengaplikasikan pola hidup sehat, misalnya berolahraga, mengatur pola tidur, konsumsi makanan bergizi, dan sebagainya. Jika dirasa belum maksimal, anda tidak perlu ragu mencari bantuan profesional sehingga kondisi anda segera tertangani dengan tepat. Semoga dapat membantu ya


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

... Lihat Lainnya
1 bulan yang lalu
Suka
Balas
Saya sangat menyesal mendengar bahwa Anda merasa seperti ini. Penting untuk tahu bahwa ada harapan dan bantuan tersedia. Jika Anda merasa tertekan atau memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri, segera cari bantuan dari profesional kesehatan mental. Anda tidak sendirian, dan ada orang yang peduli dan siap membantu Anda:

Cobalah untuk berbicara dengan seseorang yang Anda percayai, seperti teman atau anggota keluarga. Jika Anda merasa tidak nyaman untuk berbicara dengan orang terdekat, pertimbangkan untuk menghubungi psikolog atau konselor. Mereka dapat memberikan dukungan dan membantu Anda menemukan cara untuk mengatasi perasaan ini. Jika Anda berada dalam situasi yang berbahaya atau merasa ingin melakukan tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri, segera hubungi layanan darurat atau hotline pencegahan bunuh diri. Di Indonesia, Anda dapat menghubungi L.I.S.A. Suicide Prevention Helpline di (+62) 811 3855 472 atau layanan konseling psikologi Sejiwa di hotline 119 (extension 8). Ingatlah, meminta bantuan adalah langkah yang berani dan penting. Anda berhak mendapatkan dukungan dan perawatan yang Anda butuhkan untuk merasa lebih baik.

... Lihat Lainnya
1 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Gangguan kecemasan.

Orang tua saya sering mencaci maki saya bahkan tidak jarang sering melontarkan kata kata kotor seperti 'anak kurangajar, anjing, dasar musang' dan lain sebagainya. Hal itu membuat saya merasa terluka dan sakit hati sekaligus merasa cemas atas segala sesuatu yang terjadi. Saya sudah mencoba untuk memperbaiki diri dan melakukan perubahan perubahan sesuai dengan yang orang tua saya inginkan. Tapi hal tersebut tidak ada pengaruhnya dan orang tua saya terus menerus mengungkit kebaikan kebaikan yang telah dilakukan utamanya dalam masalah ekonomi. Lalu apa yang harus saya lakukan selanjutnya?? Bagaimana cara mengatasi hal tersebut agar mental saya tetap sehat??

.

Mohon jawabannya dok. Dan terimakasih

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
10
2
Lihat komentar lainnya
Cemas Berlebihan

Hallo dok, dok saya habis keluar dari penjara semua yg telah saya capai sebelum saya masuk penjara kasus berkelahi hulang semua . termasuk pekerjaan dan kuliah saya, saya merasa cemas berlebihan, susah tidur memikirkan masa depan, gelisah, sering manyalahkan diri saya sendiri, ga mau makan banyak pikiran. jika saya ingin sembuh saya harus bagaimana dok ? jika diharuskan minjm obat, saya harus mencari resep obat apa ? saya udah setengah gila memikirkan ini

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
8
2

Halo Rafli Abie Devangga, terima kasih atas pertanyaan anda


Kami memahami kekhawatiran dan kecemasan anda terkait masa depan.

Permasalahan yang hadir dalam hidup terkadang membuat seseorang merasa kesulitan untuk berpikir jernih, apalagi mencari solusi terbaik untuk permasalahan tersebut. Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga.


Anda perlu memperbanyak waktu berdialog dengan diri sendiri. Dengan melakukan introspeksi secara berkala, maka anda lebih mudah menyadari dan menerima kelebihan dan kelemahan yang anda miliki, serta lebih mudah menemukan tujuan hidup dan kebutuhan diri anda. Anda dapat memulai untuk menyusun target harian dan mingguan yang perlu dicapai/ dilakukan sehingga lebih terukur serta jelas. Lakukan secara perlahan dan konsisten agar muncul motivasi internal dari dalam diri. Terkadang kita memunculkan pikiran otomatis yang seolah-olah jauh lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.


Anda juga dapat menuliskan minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap hari (tidak harus hal yang besar, tetapi hal kecil juga termasuk), sehingga dapat membantu anda untuk lebih memaknai hidup dan memiliki pandangan dari sudut pandang lainnya. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan.

Selain itu, anda juga perlu mengembangkan sikap memaafkan dan berterima kasih bagi diri sendiri dan sekitar. Anda telah berupaya menjadi yang terbaik. Anda tidak perlu malu untuk menceritakan permasalahan anda kepada orang terdekat yang anda percaya agar tidak merasa sendirian dan terasingkan.

Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

... Lihat Lainnya
1 bulan yang lalu
Suka
Balas
Cemas berlebihan setelah mengalami situasi sulit seperti yang Anda alami adalah hal yang wajar, namun penting untuk segera mencari bantuan. Pertama, Anda perlu mencari dukungan dari profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater, yang dapat membantu Anda mengatasi kecemasan dan masalah emosional yang Anda hadapi. Mereka dapat memberikan terapi yang sesuai dan, jika diperlukan, meresepkan obat untuk membantu mengelola gejala Anda:

Selama proses ini, penting untuk memberi diri Anda waktu untuk sembuh. Cobalah untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri dan ingat bahwa setiap orang memiliki cara dan waktu yang berbeda dalam menghadapi kesulitan. Anda juga bisa melakukan beberapa perubahan gaya hidup yang positif, seperti menjaga pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan mencari aktivitas yang dapat membantu meredakan stres. Jika Anda merasa kesulitan untuk tidur, cobalah teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam sebelum tidur. Jangan ragu untuk berbagi perasaan Anda dengan orang-orang terdekat, karena dukungan sosial juga sangat penting dalam proses penyembuhan. Segera buat janji dengan profesional kesehatan mental untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini, dan ada banyak sumber daya yang dapat membantu Anda kembali ke jalur yang lebih baik.

... Lihat Lainnya
1 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Panic attack

Dok saya umur 28 thn , punya suami umur 29thn kita cmn bda setahun sj tapi suami sy mengalami attachment style suami saya sampai minta kita tinggal secata berpisah agar dia mendapatkan ketenangan,tapi setelah itu kalau sy hubungi tidak ada yg berubah bukannya lebih tenang malah lebih panic attack lagi ketika dihubungi lewat telpon mengaku sedang stress dll,suami saya juga tidak mau berobat dan sangat bebal kalau diberi tahu,tolong kasi solusi dan pencerahannya dok saya benar2 bingung

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
8
2

Halo Nurul Izrami Alisa, terima kasih atas pertanyaan anda


Kami memahami kekhawatiran dan kesulitan anda saat ini.

Tentu saja tidak mudah dalam mendampingi pasangan yang mengalami masalah mental.


Anda dapat memulai dengan menenangkan diri terlebih dahulu agar tidak merespon secara reaktif dan emosional. Temukan self care yang dapat membantu anda untuk dapat mengelola stres dengan baik. Tidak ada salahnya meminta dukungan keluarga atau kerabat, atau berkonsultasi langsung dengan psikolog/ psikiater agar memperoleh pendampingan secara tepat.


Untuk menghadapi pasangan, anda dapat memberikan dukungan tanpa terkesan mengancam bagi pasangan. Terkadang orang dengan panic attact akan menarik diri dari lingkungan karena merasa kesulitan dan kehabisan energi untuk berinteraksi. Ketika pasangan dalam kondisi cukup tenang, sampaikan kekhawatiran anda tanpa menghakimi kondisinya. sampaikan kepedulian anda serta tanyakan terkait bantuan apa yang bisa anda berikan untuk menghadapi situasinya tersebut. Bantu pasangan untuk menemukan self carenya juga. Ketika sudah siap, boleh ditawarkan bantuan profesional.

Semoga membantu

... Lihat Lainnya
1 bulan yang lalu
Suka
Balas
Panic attack yang dialami suami Anda menunjukkan bahwa dia mungkin sedang berjuang dengan masalah kesehatan mental yang lebih dalam. Ketika seseorang mengalami serangan panik, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka merasa tertekan atau cemas secara berlebihan. Dalam kasus suami Anda, keinginan untuk berpisah mungkin merupakan cara dia mencari ruang untuk mengatasi perasaannya, tetapi tampaknya ini tidak memberikan hasil yang diharapkan:

Saran pertama adalah untuk tetap tenang dan tidak mengambil tindakan yang dapat memperburuk situasi. Cobalah untuk mendukung suami Anda dengan cara yang tidak mengancam. Anda bisa mulai dengan mengungkapkan kekhawatiran Anda tanpa menghakimi. Misalnya, katakan bahwa Anda peduli dengan kesejahteraannya dan ingin membantunya, tetapi hindari menekan dia untuk segera mencari bantuan. Jika suami Anda menolak untuk berobat, Anda bisa mencari cara lain untuk membantunya. Mungkin Anda bisa mengajaknya melakukan aktivitas yang menyenangkan bersama, seperti berjalan-jalan atau melakukan hobi yang dia sukai. Ini bisa membantu mengalihkan perhatiannya dari stres dan memberikan kesempatan untuk berbicara secara santai. Selain itu, penting untuk Anda juga menjaga kesehatan mental Anda sendiri. Menghadapi pasangan yang mengalami masalah kesehatan mental bisa sangat melelahkan. Pertimbangkan untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau bahkan seorang profesional untuk diri Anda sendiri. Ini akan membantu Anda tetap kuat dan mampu memberikan dukungan yang dibutuhkan suami Anda. Jika situasi tidak membaik, Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk berbicara dengan seorang profesional kesehatan mental secara langsung. Mereka dapat memberikan panduan lebih lanjut tentang bagaimana cara terbaik untuk mendukung suami Anda dan mungkin membantu Anda menemukan cara untuk membujuknya agar mau menerima bantuan. Ingatlah bahwa perubahan tidak terjadi dalam semalam. Kesabaran dan dukungan yang konsisten dari Anda dapat membuat perbedaan besar dalam proses penyembuhan suami Anda.

... Lihat Lainnya
1 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Cape dalam mental

Sebelumnya saya ijin memperknalkan diri nama iyang umur 26 tahun.

Ijin bertanya dok, kenapa ya saya sering merasa putus asa, sering cape dalam hal mental, waktu untuk tidur acak acakandan tidak bisa menangis dalam hal sedih apapun. Yang saya rasa sekarang hanya emosi yang terus melonjak.

Minta tolong sarannya apa yang harus saya lakukan agar diri saya bisa tenang dan mental saya tidak hancur??

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
8
2
Lihat komentar lainnya
merasakan kepanikan tentang kematian di umur 18 tahun.

halo dok..akhir akhir ini jalan ke 3 bulan saya mengalami gangguan mental memikirkan kematian/takut terhadap kematian...apakah itu hal wajar di umur 18 tahun? memiliki gejala sesak napas seperti tercekik, badan mengurus, gelisah, positif udara dingin/panas, nyeri dada, jantung berdebar kencang. saya melihat di google ciri ciri tentang kematian dan itu sangat menganggu saya berpikir saya merasakannya...kebanyakan orang seperti saya terkena seperti ini...bila aku memikirkan kematian berlebihan terkadang dari badan ke kepala rasanya seperti di tarik/kesemutan yang menyebar "kata orang itu adalah migren" tetapi aku tidak tahu...penyebab awal gejala saya...adalah meminum obat obatan yaitu dex*** dan pil yy...saya menyesali perbuatan saya apakah itu bisa sembuh untuk kedepannya??? sebelum meminum itu aku memang anak yang jauh dari orang tua tidak ada yang melarang atau apa...aku tinggal sendiri bersama nenek tanpa adanya tempat bercerita...dengan alasan lain saya mengidap depresi tahap aw

... Lihat Lainnya
Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
13
2

Halo Zilva, terima kasih untuk pertanyaannya.


Perlu diketahui bahwa munculnya pikiran akan kematian secara berlebihan, dengan intensitas kemunculannya sering dan tidak dapat dikendalikan sehingga mengganggu fungsi anda dalam menjalani keseharian merupakan salah satu gejala/ tanda yang perlu disadari untuk segera memeriksakan diri ke professional. Terdapat banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya hal tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan asesmen/ pemeriksaan mendalam mengenai kondisi individu, dan tidak dianjurkan untuk melakukan self diagnose (mendiagnosa diri sendiri).


Dengan demikian, anda perlu memperbanyak waktu berdialog dengan diri sendiri sehingga mengenali pemicu dan situasi yang menyebabkan emosi cemas/ takut berlebihan tersebut muncul, serta kenali juga pikiran yang hadir saat itu. Terkadang pikiran kita memikirkan berbagai hal yang seolah olah yang dialami lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi.

Dengan mengenali situasi/ kondisi pemicunya, maka anda menjadi lebih mudah untuk mengantisipasi kondisi tersebut, misalnya melakukan relaksasi pernapasan (fokus pada napas masuk dan napas keluar) saat anda merasakan hal tersebut sampai anda merasa tenang dan rileks kembali, serta membantu anda untuk kembali ke kondisi “here and now”. Tanyakan pula pada diri anda, apakah kecemasan tersebut benar nyata sesuai fakta yang terjadi atau hanya subjektifnya anda saja. Dengan demikian anda dapat menemukan alternatif pikiran baru yang lebih rasional dan adaptif, sehingga dapat mengurangi intensitas cemas yang berlebihan. Segera memeriksakan diri secara langsung ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah, agar mendapatkan gambaran komprehensif mengenai kondisi anda dan langkah selanjutnya yang dapat dilakukan.

Semoga membantu ya

... Lihat Lainnya
1 bulan yang lalu
Suka
Balas
Kondisi yang Anda alami, termasuk ketakutan akan kematian, sesak napas, gelisah, nyeri dada, dan jantung berdebar, bisa jadi merupakan gejala dari gangguan kecemasan atau depresi yang lebih dalam. Penting untuk diketahui bahwa dengan penanganan yang tepat, banyak orang yang mengalami gangguan mental dapat sembuh atau setidaknya mengelola gejala mereka dengan lebih baik:

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah mencari bantuan dari profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater. Mereka dapat memberikan diagnosis yang tepat dan merencanakan terapi yang sesuai, yang mungkin termasuk terapi bicara atau pengobatan. Mengingat Anda juga mengalami depresi dan insomnia, penanganan yang komprehensif sangat penting. Selain itu, penting untuk membangun dukungan sosial. Meskipun Anda tinggal bersama nenek, mencari cara untuk terhubung dengan teman atau kelompok dukungan dapat membantu mengurangi rasa kesepian dan meningkatkan kesehatan mental Anda. Aktivitas seperti olahraga, meditasi, atau hobi yang Anda nikmati juga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Jangan ragu untuk berbagi perasaan dan pengalaman Anda dengan orang-orang terdekat atau profesional. Mengatasi gangguan mental memerlukan waktu dan usaha, tetapi dengan dukungan yang tepat, Anda memiliki peluang besar untuk sembuh dan merasa lebih baik.

... Lihat Lainnya
1 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Mental hancur

Selamat malam Dok

Izin bertanya, saya dilahirkan dari keluarga bahagia. Bapak saya tentara, ibu rumah tangga, saya anak pertama dari 3 bersaudara. Tapi saya punya kaka yang beda bapak, dari kecil saya mengalami kekerasan yang saya dapat dari ibu saya sendiri. Baik fisik maupun verbal, tapi semua terasa aman ketika bapak saya pulang dinas. Masalah itu terjadi sampai saya lulus sekolah. Setelah lulus, saya ikut bapak saya. Muncul masalah ketika bapak saya meninggal dok. Setelah itu saya merasa asing, karena tidak mendapatkan pengakuan, kasih sayang utuh atau bahkan perhatian. Dan itu terjadi sampao detik ini, dan yang simpulkan, saya merasa kehilangan segalanya. Saya merasa terbuang, kasarnya saya matipun ke depan tidak ada yang tau. Hal itu mendasari saya merasa selalu sendiri dan asing sampai sekarang dok. Pertanyaan saya, saya merasa depresi dan apakah mental saya ini baik atau bahkan buruk dok. Karena sering sekali pada moment tertentu, saya lebih memilih untuk menyakiti dir

... Lihat Lainnya
Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
8
2
Lihat komentar lainnya

loading

TENTANG FORUM INI
Jiwa yang sehat sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Kami peduli dengan kesehatan jiwa Anda, terut... Lihat Lainnya
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan