backup og meta

Selain Lezat, Ini 6 Manfaat yang Ditawarkan Kacang Merah

Selain Lezat, Ini 6 Manfaat yang Ditawarkan Kacang Merah

Kacang merah adalah bahan pangan yang cukup sering ditemui sehari-hari. Anda bisa memasak kacang merah sebagai sayur, sop, atau hidangan pencuci mulut. Akan tetapi, mungkin belum banyak diketahui bahwa kacang yang tumbuh di negara-negara Asia seperti Indonesia dan India ini ternyata tak hanya lezat, tetapi juga sangat bermanfaat bagi kesehatan. Anda pun jadi punya lebih banyak alasan untuk makan kacang merah. Nah, jangan lewatkan ulasan mengenai kandungan gizi dan manfaat kacang merah ini, ya!

Kandungan nutrisi di dalam kacang merah

makanan yang bikin kentut dan buang angin, kacang merah

Kacang merah, atau yang memiliki nama lain Phaseolus vulgaris, adalah biji-bijian yang mudah ditemukan di banyak tempat.

Banyak orang yang menyukai kacang ini karena bisa disuguhkan dalam berbagai jenis hidangan serta minuman.

Saat ini, Anda bisa menemukan kacang merah dalam jenis makanan dan minuman apa pun, mulai dari roti, es krim, puding, dan es susu.

Bahkan, tak jarang sebagian orang menikmati kacang merah dalam bentuk utuh alias mentah.

Di dalam 100 gram (g) kacang merah mentah, ada beragam kandungan, seperti:

  • Air: 57,2 g
  • Energi: 171 Kal
  • Protein: 11 g
  • Lemak: 2,2 g
  • Karbohidrat: 28 g
  • Serat: 2,1 g
  • Kalsium: 293 mg
  • Fosfor: 134 mg
  • Magnesium: 138 mg
  • Zat besi: 3,7 mg
  • Natrium: 7 mg
  • Kalium: 360,7 mg
  • Zinc: 1,4 mg
  • Folat: 394 mcg
  • Kolin: 65,9 mcg
  • Vitamin K: 5,6 mcg

Kandungan karbohidrat, lemak, protein, vitamin, hingga mineral semakin mengoptimalkan manfaat di dalam kacang punya nama lain red kidney bean ini.

Apa saja manfaat dari kacang merah?

mengolah kacang merah

Ini dia berbagai khasiat yang bisa Anda peroleh dari kandungan gizi dalam kacang merah:

1. Melancarkan pencernaan

Salah satu kandungan yang sangat tinggi dalam kacang merah adalah serat. Dalam setiap 100 gram, kacang merah menawarkan kira-kira 13 gram serat larut dan tak larut air.

Serat tak larut ini paling banyak ditemukan dalam kulitnya, sedangkan serat larut banyak terkandung di dalam daging kacangnya.

Selain itu, serat tak larut mampu mendorong makanan masuk ke dalam usus.

Jadi, bisa dikatakan manfaat yang didapat dari makan kacang merah adalah melancarkan kerja sistem pencernaan.

Ditambah lagi, serat ini juga mampu membuang racun-racun yang tersisa di dalam tubuh serta menjaga keasaman lambung.

Hal ini bisa membantu Anda menghindari munculnya masalah pencernaan, seperti sembelit dan diare.

Sementara itu, serat larut akan bercampur bersama dengan air dan mengikatnya menjadi lebih kental seperti gel.

Gel ini akan tetap berada di lambung untuk waktu yang cukup lama.

Efeknya, perut Anda tidak akan dibiarkan kosong dalam waktu lama. Risiko Anda diserang maag pun jadi berkurang.

Selain itu, kacang merah mengandung pati, yaitu salah satu jenis karbohidrat kompleks yang sifatnya mirip dengan serat larut.

Di dalam usus besar Anda, pati bertugas untuk membantu perkembangan berbagai bakteri baik yang sangat dibutuhkan untuk melawan berbagai masalah pencernaan.

2. Manfaat kacang merah untuk kesehatan jantung

Kacang merah adalah sumber protein yang bebas kolesterol dan rendah lemak. Anda bisa mendapatkan kira-kira 20 gram protein dari setiap 100 gram kacang merah.

Angka ini mencukupi 40% kebutuhan protein harian Anda.

Dengan makan kacang merah, Anda bisa memenuhi kebutuhan protein tanpa harus takut kolesterol atau kadar lemak jenuh dalam tubuh naik.

Sementara itu, jika Anda makan daging untuk memenuhi kebutuhan protein, mau tak mau kadar lemak dan kolesterol pun meningkat.

Sebagai tambahan, serat larut yang terkandung dalam kacang merah juga bertanggung jawab untuk menyeimbangkan kadar kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL).

Di sisi lain, makan kacang merah juga bisa mengendalikan tekanan darah Anda.

Ini karena kacang merah kaya akan mineral seperti folat, kalsium, magnesium, dan kalium yang mampu menekan kadar homosistein dalam di dalam darah.

Homosistein sendiri adalah salah satu zat pemicu penyakit jantung koroner.

Menariknya lagi, manfaat kacang merah bagi kesehatan jantung adalah meringankan kerja pembuluh darah serta melancarkan peredaran darah ke jantung.

3. Mengendalikan nafsu makan

Karena kacang merah kaya kandungan protein, serat larut, dan karbohidrat kompleks, makan kacang merah bisa membuat Anda kenyang lebih lama.

Dengan begitu, Anda pun jadi tidak mudah tergoda untuk mencari camilan atau makanan lain.

Bagi Anda yang sedang berusaha menurunkan berat badan, manfaat kacang merah yang satu ini tentu sayang sekali untuk dilewatkan.

4. Manfaat kacang merah untuk cegah diabetes

Kabar baik bagi Anda yang berisiko atau punya penyakit diabetes. Ternyata, serat dalam kacang merah membantu menjaga agar glukosa tidak dilepas dalam darah terlalu cepat.

Hal yang sama juga berlaku untuk kandungan karbohidrat kompleks dalam kacang merah.

Berbeda dengan karbohidrat sederhana yang bisa larut dengan mudah, karbohidrat kompleks tidak akan menghasilkan glukosa dalam darah secepat karbohidrat sederhana.

Dengan begitu, kadar gula dalam darah Anda tidak akan tiba-tiba melonjak sehingga memicu diabetes.

Kacang merah juga berkhasiat untuk mencegah resistensi insulin yang berisiko memperparah kadar gula darah pengidap diabetes.

5. Mencegah kanker

Dalam setiap 100 gram kacang merah, Anda bisa mendapatkan sekitar 52% kebutuhan serat dalam sehari.

Bukan hanya memenuhi kebutuhan gizi harian, asupan serat dari kacang merah juga membantu menurunkan risiko terserang kanker.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Cancer Society mengungkap bahwa pola makan yang tinggi serat bisa mencegah kanker, terutama kanker payudara.

Penelitian lain di Perancis yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition membuktikan bahwa pola makan kaya serat mampu menurunkan risiko kanker prostat.

6. Mencegah penuaan dini

Manfaat kacang merah tak hanya untuk mencegah penyakit, tetapi juga untuk menjaga keremajaan tubuh.

Kacang merah mengandung antioksidan yang tinggi, bahkan melebihi antioksidan dalam sayuran dan buah-buahan tertentu.

Bahkan, di antara jenis kacang lainnya seperti kacang kedelai atau kacang tanah, kacang merah ternyata menjadi juara dalam mencegah penuaan dini.

Ini karena semakin gelap warna kacang, semakin tinggi pula kandungan antioksidannya.

Adanya radikal bebas di dalam tubuh dapat menjadi salah satu faktor pemicu penuaan dini.

Nah, antioksidan yang ada di dalam kacang tanah mampu menangkal radikal bebas dan mencegah kerusakan sel-sel tubuh.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Roy, M., Sarker, A., Azad, M., Shaheb, M., & Hoque, M. (2019). Evaluation of antioxidant and antimicrobial properties of dark red kidney bean (Phaseolus vulgaris) protein hydrolysates. Journal Of Food Measurement And Characterization, 14(1), 303-313. https://doi.org/10.1007/s11694-019-00292-4

Helmstädter, A. (2010). Beans and Diabetes:Phaseolus vulgarisPreparations as Antihyperglycemic Agents. Journal Of Medicinal Food, 13(2), 251-254. https://doi.org/10.1089/jmf.2009.0002

Deschasaux, M., Pouchieu, C., His, M., Hercberg, S., Latino-Martel, P., & Touvier, M. (2014). Dietary Total and Insoluble Fiber Intakes Are Inversely Associated with Prostate Cancer Risk. The Journal Of Nutrition, 144(4), 504-510. https://doi.org/10.3945/jn.113.189670

Farvid, M., Spence, N., Holmes, M., & Barnett, J. (2020). Fiber consumption and breast cancer incidence: A systematic review and meta‐analysis of prospective studies. Cancer, 126(13), 3061-3075. https://doi.org/10.1002/cncr.32816

Abeysekara, S., Chilibeck, P., Vatanparast, H., & Zello, G. (2012). A pulse-based diet is effective for reducing total and LDL-cholesterol in older adults. British Journal of Nutrition, 108(S1), S103-S110. https://doi.org/10.1017/S0007114512000748

Rebello, C., Greenway, F., & Finley, J. (2014). A review of the nutritional value of legumes and their effects on obesity and its related co-morbidities. Obesity Reviews, 15(5), 392-407. https://doi.org/10.1111/obr.12144

Ha, V., Sievenpiper, J., de Souza, R., Jayalath, V., Mirrahimi, A., & Agarwal, A. et al. (2014). Effect of dietary pulse intake on established therapeutic lipid targets for cardiovascular risk reduction: a systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. Canadian Medical Association Journal, 186(8), E252-E262. https://doi.org/10.1503/cmaj.131727

Gupta, R., Gangoliya, S., & Singh, N. (2013). Reduction of phytic acid and enhancement of bioavailable micronutrients in food grains. Journal Of Food Science And Technology, 52(2), 676-684. https://doi.org/10.1007/s13197-013-0978-y

Winham, D. M., & Hutchins, A. M. (2011). Perceptions of flatulence from bean consumption among adults in 3 feeding studies. Nutrition journal, 10, 128. https://doi.org/10.1186/1475-2891-10-128

Glycemic index for 60+ foods – Harvard Health Publishing. (2020). Retrieved February 19, 2021, from https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/glycemic-index-and-glycemic-load-for-100-foods

Versi Terbaru

25/03/2021

Ditulis oleh Irene Anindyaputri

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Segudang Khasiat Kacang Lentil untuk Kesehatan Tubuh

Kacang Bikin Jerawatan, Mitos atau Fakta?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 25/03/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan