backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Tes Kadar Ureum/Nitrogen Urea Darah (BUN)

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 05/08/2021

Tes Kadar Ureum/Nitrogen Urea Darah (BUN)

Definisi tes kadar ureum

Ureum atau urea adalah zat sisa dari proses pemecahan protein pada organ hati. Setelah hati menguraikan protein, tubuh Anda akan mengeluarkan zat ini melalui urine. Kadar urea yang tinggi menandakan adanya masalah pada ginjal.

Tenaga medis memeriksa kadar urea melalui tes kadar ureum, atau yang lebih umum dikenal sebagai tes nitrogen urea darah (blood urea nitrogen/BUN). Tes ini mengukur kadar nitrogen urea (ureum) yang terkandung dalam darah.

Pada kondisi normal, organ ginjal mampu menyaring zat-zat sisa yang tidak lagi tubuh Anda perlukan. Apabila hati atau ginjal mengalami kerusakan, ureum akan menumpuk dalam darah sehingga kadar nitrogen urea darah meningkat.

Tujuan

Pemeriksaan kadar ureum dapat dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan rutin pada orang yang sehat, seperti medical check-up. Dokter juga akan melakukan tes ini untuk memeriksa fungsi ginjal Anda sebelum Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Pada orang-orang yang mengalami gangguan fungsi ginjal, pemeriksaan nitrogen urea umumnya punya tujuan di bawah ini.

  • Mengevaluasi fungsi ginjal seseorang.
  • Mendiagnosis pasien yang menunjukkan gejala kerusakan ginjal.
  • Mengawasi kondisi pasien penyakit ginjal yang menjalani pengobatan.
  • Menunjukkan seberapa efektif perawatan cuci darah (dialisis) pada pasien.
  • Membantu diagnosis berbagai masalah kesehatan, seperti kerusakan hati, gagal jantung kongestif, penyumbatan saluran kemih, hingga perdarahan pada saluran pencernaan.

Selain tes nitrogen urea darah, dokter juga akan menyarankan pemeriksaan kreatinin bila masalah utama Anda berkaitan dengan penyakit ginjal. Seperti ureum, kreatinin merupakan zat sisa yang harus dikeluarkan melalui urine.

Dokter mungkin juga akan melakukan tes laju filtrasi glomerulus (glomerular filtration rate/GFR) untuk memeriksa kemampuan ginjal dalam menyaring darah. Hasil tes GFR menunjukkan persentase fungsi ginjal yang tersisa.

Prosedur

Tes kadar urea dilakukan dengan menggunakan sampel darah Anda. Sebelum pemeriksaan, Anda boleh makan dan minum seperti biasa. Namun, jika hasil tes darah Anda akan digunakan untuk tes lanjutan, Anda mungkin perlu berpuasa.

Sebelum mengambil sampel darah, perawat akan membersihkan lengan atas Anda dengan cairan antiseptik. Ia kemudian mengikatkan tali elastis di sekitar lengan Anda yang akan membuat pembuluh darah Anda membesar karena terisi darah.

Lalu, perawat akan menyuntikkan jarum ke pembuluh darah Anda dan mengumpulkan sampel darah dalam tabung yang terhubung dengan jarum tersebut. Proses ini mungkin menimbulkan rasa nyeri ringan yang akan hilang dengan segera.

Setelah mendapatkan sampel darah yang diperlukan, perawat akan mencabut kembali jarum dan menutup area suntikan pada lengan Anda. Sampel darah Anda lalu dikirim ke laboratorium.

Setelah hasil tes kadar ureum keluar, dokter akan mendiskusikannya dengan Anda.

Penjelasan dari hasil tes kadar ureum

Apa arti dari hasil tes nitrogen urea darah?

Hasil pemeriksaan nitrogen urea darah dinyatakan dalam satuan miligram per desiliter (mg/dL). Setiap laboratorium mungkin memiliki rentang nilai yang beragam.

Secara umum, berikut rentang nilai nitrogen urea darah normal menurut Mayo Clinic Laboratories.

  • Perempuan dan laki-laki 1 – 17 tahun: 7 – 20 mg/dL.
  • Laki-laki berusia 18 tahun atau lebih: 8 – 24 mg/dL.
  • Perempuan berusia 18 tahun atau lebih: 6 – 21 mg/dL.
  • Perlu diingat bahwa faktor usia dan jenis kelamin dapat memengaruhi kadar urea normal dalam darah. Nilai nitrogen urea normal untuk pasien berusia kurang dari 12 bulan tidak ditentukan.

    Nilai nitrogen urea normal orang dewasa berusia 60 tahun hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan orang dewasa berusia kurang dari 60 tahun.

    Di bawah ini berbagai kondisi yang ditandai dengan perubahan kadar ureum Anda.

    1. Kadar ureum lebih tinggi dari rentang normal

    Kadar ureum yang tinggi biasanya menunjukkan gangguan fungsi ginjal. Selain itu, hal ini juga dapat menjadi tanda dari:

    Kendati identik dengan penyakit ginjal, kadar ureum yang tinggi juga bisa disebabkan oleh kondisi lain yang tidak berbahaya. Beberapa contohnya yakni penggunaan obat steroid, dehidrasi, kehamilan, dan pertambahan usia.

    2. Kadar ureum lebih rendah dari rentang normal

    Kadar nitrogen urea yang rendah bisa menandakan kerusakan atau gagal organ hati, asupan cairan yang berlebihan (overhidrasi), dan kekurangan protein yang amat parah. Dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan lebih lanjut pada kasus ini.

    Tes nitrogen urea darah merupakan pemeriksaan untuk mengukur kadar ureum dalam darah. Kadar nitrogen urea yang tinggi belum tentu menandakan penyakit, tapi Anda sebaiknya berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter untuk mengetahui penyebabnya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 05/08/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan