11 Jenis Penyakit Kelamin yang Mengintai Pria dan Wanita
Penyakit kelamin merupakan masalah kesehatan yang perlu ditangani segera. Namun, keberadaan penyakit ini sering tidak disadari pengidapnya. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk memahami jenis penyakit kelamin beserta cirinya guna mengurangi risiko komplikasi yang mungkin ditimbulkan.
Jenis-jenis penyakit menular seksual
Infeksi menular seksual, atau dikenal juga sebagai penyakit kelamin, dapat terjadi pada pria maupun wanita. Meski begitu, gejala penyakit kelamin pada wanita umumnya lebih parah dibanding pria.
Berikut jenis-jenis penyakit menular seksual pada pria dan wanita beserta cirinya.
1. Gonore
Gonore merupakan jenis penyakit kelamin yang disebabkan infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Infeksi bakteri ini dapat berpindah ke mulut, tenggorokan, mata, hingga anus.
Biasanya gejala penyakit menular seksual ini akan muncul dalam 10 hari setelah Anda terinfeksi. Sejumlah gejala gonore yakni sebagai berikut.
Keluarnya cairan kental, keruh, atau berdarah dari penis atau vagina.
Sensasi nyeri atau terbakar saat buang air kecil.
Darah haid yang sangat banyak atau perdarahan di antara jadwal menstruasi.
Nyeri dan bengkak pada testis.
Gatal pada anus.
Nyeri saat buang air besar.
2. Klamidia
Klamidia merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri Chlamydia trachomatis.
Cukup sulit untuk mengetahui apakah seseorang mengidap klamidia tanpa adanya tes klamidia. Pasalnya, kebanyakan kasus penyakit kelamin ini tidak menimbulkan gejala pada awalnya.
Seiring waktu, berikut beberapagejala klamidia yang akan muncul.
Nyeri ketika buang air kecil.
Sakit pada bagian bawah perut.
Keluar cairan tidak normal dari vagina atau penis.
Rasa sakit ketika berhubungan seksual.
Perdarahan vagina di antara satu menstruasi dan selanjutnya.
Nyeri pada testis.
3. Trikomoniasis
Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi parasit Trichomonas vaginalis. Umumnya, penularan parasit ini terjadi melalui hubungan seks tanpa kondom.
Infeksi parasit ini biasanya tidak fatal, tetapi meningkatkan risiko komplikasi seperti masalah kesuburan, selulitis (infeksi jaringan kulit vagina), dan penyumbatan uretra.
Berikut beberapa kondisi yang dapat menjadi tanda dari trikomoniasis.
Keluarnya cairan vagina yang bening, putih, atau kehijauan.
Keluarnya cairan dari penis.
Bau yang menyengat pada vagina.
Gatal atau iritasi pada penis.
Sakit ketika senggama.
Sakit ketika buang air kecil.
4. Herpes genital
Jenis penyakit kelamin ini terjadi akibat infeksi virus herpes simpleks (HSV) yang masuk ke tubuh lewat luka kecil atau selaput lendir. Kehadirannya jarang disadari karena sering muncul tanpa gejala.
Meski begitu, ada beberapa tanda dan gejala umum yang bisa Anda deteksi. Berikut sejumlah gejala herpes genital.
Muncul benjolan merah kecil, kulit melepuh, atau luka terbuka di sekitar area genital.
Rasa sakit atau gatal di sekitar area genital, bokong, atau paha bagian dalam.
Adanya benjolan atau bisul yang disertai dengan rasa sakit ketika buang air kecil.
5. Hepatitis
Hepatitis A, B, danCmerupakan penyakit infeksi yang menyerang hati. Jalur penyebaran utama penyakit hepatitis B dan hepatitis C ialah melalui cairan tubuh ketika berhubungan seks.
Beberapa gejala yang dapat muncul meliputi:
badan lemah,
mual dan muntah,
nyeri pada bagian perut,
kehilangan nafsu makan,
demam,
urine berwarna gelap,
nyeri pada sendi atau otot,
gatal, serta
kulit berwarna kuning.
6. Human papillomavirus (HPV)
Human papillomavirus (HPV) merupakan salah satu jenis virus yang menyebabkan penyakit kelamin ketika seseorang berhubungan seksual tanpa kondom.
Terkadang, infeksinya tidak memicu kemunculan gejala. Meski begitu, ada beberapa kondisi yang dapat menjadi tanda infeksi virus penyebab kanker serviks ini, antara lain:
munculnya daging kecil berwarna merah atau keabu-abuan di sekitar area genital,
munculnyakutil yang berbentuk seperti kembang kol,
rasa gatal atau tidak nyaman di area kelamin, serta
perdarahan saat berhubungan seks.
7. Human Immunodeficiency Virus (HIV)
HIV merupakan salah satu virus yang cara penyebarannya melalui hubungan seks. Awalnya, infeksi virus ini mungkin tidak akan menunjukkan gejala.
Namun, gejala akan muncul secara bertahap dengan tingkat keparahan yang semakin bertambah. Berikut sejumlah gejala yang menjadi pertanda HIV.
Awal (2–6 minggu setelah infeksi): demam, sakit kepala, muncul ruam, dan sakit tenggorokan.
Gejala lanjut: diare, pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan, napas pendek, dan batuk berdahak.
Stadium akhir: kelelahan yang tidak bisa dijelaskan, diare kronis, sakit kepala berat, hingga melemahnya daya tahan tubuh.
8. Mononukleosis
Mono aliasmononukleosis merupakan infeksi virus yang diakibatkan oleh virus Epstein-Barr. Infeksi ini biasanya tidak menular lewat hubungan seks, melainkan pertukaran liur saat berciuman.
Hampir sebagian besar kasus mono tidak disertai gejala khas. Namun, beberapa pengidapnya kerap mengeluhkan:
badan terasa capek,
pegal linu,
panas dingin, dan
demam ringan.
Sekilas, rangkaian gejala ini mirip sakit flu biasa. Maka dari itu, pengidapnya sering tidak sadar terserang penyakit ini dan mengiranya sebagai gejala masuk angin.
9. Infeksi parasit usus
Infeksi parasit usus merupakan jenis penyakit kelamin yang ditularkan lewat paparan feses. Infeksi ini berpindah dari satu orang ke lainnya saatseks anal, seks oral, atau seks oral-anal (rimming).
Masa inkubasi parasit pada inang baru rata-rata berkisar 2–4 minggu dari paparan awal sampai gejala muncul. Gejala infeksi parasit usus di antaranya:
Jenis penyakit kelamin ini disebabkan oleh infeksi poxvirus. Umumnya, penularan moluskum kontagiosum terjadi lewat hubungan seks tanpa kondom.
Gejala paling umum dari moluskum kontagiosum yaitu kemunculankutil kelamin. Awalnya, kutil kelamin akan berbentuk lesi lunak dan terasa gatal.
Infeksi ini biasanya tidak diikuti gejala sistemik lain seperti demam, mual, atau tidak enak badan. Maka dari itu, kehadiran penyakit ini sering kali tidak disadari pengidapnya.
11. Sifilis
Sifilis (sipilis) atau raja singa merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan bakteri Treponema pallidum. Bakteri ini dapat hidup di mana saja dalam tubuh dan menyebar dengan cepat.
Banyak gejala sipilis yang mirip dengan penyakit lain. Pada awalnya, ciri sipilis bisa dilihat dengan kemunculan luka tanpa sebab pada area kelamin, sekitar mulut, atau tangan.
Lama kelamaan, penyakit ini dapat merusak saraf, tulang, otot, mata, otak, darah, hingga hati.
Kondisi ini biasanya terjadi 10 hingga 40 tahun setelah infeksi. Akibatnya, risiko penyakit jantung, kebutaan, dan kelumpuhan akan meningkat.
Jika Anda merasakan gejala dari penyakit-penyakit di atas, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Pengobatan sedini mungkin dapat mencegah kondisi Anda bertambah parah.
[embed-health-tool-ovulation]
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Sexually transmitted infections (STIs). (2022). Retrieved 22 September 2022, from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/sexually-transmitted-infections-(stis)
Sexually transmitted infections (STIs) . (2017). Retrieved 22 September 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/sexually-transmitted-infections-stis/
Sexually Transmitted Diseases | STD | Venereal Disease | MedlinePlus. (2022). Retrieved 22 September 2022, from https://medlineplus.gov/sexuallytransmitteddiseases.html
What Are STDs? | Sexually Transmitted Diseases Information. (2022). Retrieved 22 September 2022, from https://www.plannedparenthood.org/learn/stds-hiv-safer-sex
Sexually transmitted infections (STI). (2022). Retrieved 22 September 2022, from https://www.healthdirect.gov.au/sexually-transmitted-infections-sti
Sexually Transmitted Infections: Symptoms, Diagnosis & Treatment – Urology Care Foundation. (2022). Retrieved 22 September 2022, from https://www.urologyhealth.org/urology-a-z/s/sexually-transmitted-infections
Sexually transmitted diseases (STDs) – Symptoms and causes. (2022). Retrieved 22 September 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sexually-transmitted-diseases-stds/symptoms-causes/syc-20351240
Versi Terbaru
30/11/2022
Ditulis oleh Bayu Galih Permana
Ditinjau secara medis olehdr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.