Penyakit gonore
Gonore (gonorrhea) adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan dapat menular dari orang ke orang.
Penyakit gonorrhea biasanya ditularkan ketika Anda melakukan kontak seksual dengan orang yang terinfeksi, termasuk dari cairan tubuh.
Gonore, atau biasa disebut dengan kencing nanah, ini juga dapat menular dari ibu ke bayi baru lahir saat persalinan.
Gonore dapat menyerang uretra, rektum, atau tenggorokan. Khusus pada wanita, gonore juga bisa mengganggu organ reproduksi.
Seberapa umumkah penyakit menular seksual ini?
Tidak banyak orang menyadari bahwa mereka memiliki penyakit kelamin ini. Hal ini dikarena gonorrhea atau kencing nanah jarang menunjukkan gejala.
Penyakit kelamin ini paling sering terjadi pada orang yang aktif secara seksual karena mudah menyebar selama kontak seksual.
Namun faktanya, kondisi ini juga dapat dialami oleh bayi yang ditularkan dari ibu saat hamil.
Penting untuk dipahami bahwa penyakit kencing nanah dapat dikelola dengan mengurangi faktor risiko Anda. Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.
Gejala
Kondisi ini biasanya tidak langsung menunjukkan gejala saat pertama kali terinfeksi. Gejala gonore biasanya muncul sekitar 10-20 hari setelah tubuh terinfeksi.
Ketika gejala mulai muncul, lebih baik jika Anda mendapatkan pengobatan sesegera mungkin. Sebab jika tidak diobati, gonore dapat menyebabkan ruam, demam, dan akhirnya nyeri sendi.
Sayangnya, tidak semua orang menyadari gejala kencing nanah ini. Bahkan, ada yang mengidap kondisi ini tanpa menunjukkan gejala, biasanya disebut nonsymptomatic carrier alias pembawa non gejala.
Penting untuk mengenali gejala gonore pada pria dan wanita agar bisa segera terdeteksi:
Gejala pada pria
Sebagian besar laki-laki mungkin tidak akan menyadari gejala bahwa ia telah mengidap gonore karena gejala yang tidak muncul.
Jika ada, gejala yang paling umum dan pertama dikenali adalah rasa panas atau terbakar ketika buang air kecil. Setelah itu, gejala lainnya juga akan muncul, seperti:
- Frekuensi buang air kecil yang cukup sering.
- Keluarnya nanah dari penis (tetesan cairan) berwarna putih, kuning, krem atau kehijau-hijauan).
- Bengkak dan kemerahan pada bukaan atau kulup penis.
- Bengkak atau nyeri pada testis.
- Sakit tenggorokan yang terus-menerus.
Ketika telah diobati, infeksi ini mungkin masih bertahan di tubuh selama beberapa hari.
Pada kasus yang jarang ditemui, gonore dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh pria, khususnya uretra dan testis. Bahkan, rasa nyeri juga dapat terasa hingga ke rektum (anus).
Gejala pada wanita
Wanita biasanya sulit menyadar gejala gonore karena mirip dengan penyakit infeksi lainnya.
Gejala penyakit ini wanita awalnya tidak terlihat dengan jelas, bahkan kadang mirip seperti infeksi jamur vagina pada umumnya.
Oleh karena itu, beberapa perempuan salah mengira infeksi yang diidapnya. Berikut ini adalah beberapa gejala gonore yang muncul pada wanita:
- Keluar cairan dari vagina (berair, menyerupai krim, dan sedikit kehijauan).
- Ada rasa nyeri dan panas ketika buang air kecil.
- Frekuensi buang air kecil cukup sering.
- Munculnya bercak darah atau perdarahan saat tidak sedang menstruasi.
- Rasa nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
- Rasa nyeri pada perut bagian bawah atau panggul.
- Bengkak pada vulva (bagian luar vagina).
- Rasa terbakar atau panas di tenggorokan setelah melakukan oral seks.
- Demam
Sementara pada ada anak-anak yang lahir dengan gonore, gejala biasanya muncul pada mata. Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Jangan abaikan sembelit yang bisa menjadi gejala gonore
Sembelit bukan merupakan gejala gonore yang umum. Namun, sembelit bisa menjadi gejala dari infeksi gonore yang sudah menyerang area rektum (anus).
Jika bakteri mulai menyerang dan menginfeksi area anus, ada beberapa gejala yang mungkin timbul.
Anda bisa mengalami anus gatal, sembelit, rasa sakit saat BAB, dan keluarnya cairan asing dari lubang anus (yang bisa disertai atau tanpa perdarahan).
Bila tidak segera diobati, infeksi gonore di rektum atau anus bisa menyebabkan pembentukan abses (benjolan bernanah) di dalam anus.
Infeksi yang terjadi pada anus ini lebih umum dialami oleh pria yang berhubungan seks dengan sesama pria melalui anal.
Jika Anda mengalami gejala seperti yang telah disebutkan di atas, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat sesegera mungkin.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Anda harus menghubungi dokter Anda jika Anda memiliki salah satu dari gejala berikut:
- Sensasi panas ketika buang air kecil.
- Adanya cairan seperti nanah dari penis, vagina, atau dubur.
- Jika pasangan Anda telah didiagnosis dengan penyakit kencing nanah (gonorrhea).
Penyebab
Penyebab gonore adalah bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini senang hidup di selaput lendir tubuh atau daerah hangat dan lembap di saluran reproduksi Anda.
Daerah hangat dan lembap pada tubuh meliputi leher rahim (serviks), saluran rahim, dan saluran tuba pada wanita, serta di uretra pada wanita dan pria.
Ini karena lingkungan tersebut memudahkan bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak.
Bakteri Neisseria gonorrhoeae penyebab kencing nanah ini bisa dengan mudah berpindah dari satu orang ke orang lain selama kontak seksual, termasuk pada hubungan oral, anal, atau vagina (penetrasi).
Faktor risiko
Perempuan dan laki-laki berusia 25 tahun yang aktif secara seksual berisiko mengalami kondisi ini. Selain itu, ada beragam faktor risiko gonore lainnya, seperti:
- Aktif secara seksual.
- Punya pasangan seks yang baru.
- Memiliki banyak pasangan seks.
- Pernah didiagnosis gonore sebelumnya.
- Memiliki infeksi menular seksual lainnya.
Komplikasi
Dikutip dari Mayo Clinic, gonore yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti:
1. Infertilitas pada perempuan
Pada perempuan, gonore yang tidak diobati dapat menyebabkan penyakit radang panggul dan merusak tuba falopi.
Tuba falopi (oviduk) adalah saluran yang dilewati oleh sel telur (ovum) dari ovarium saat menuju ke rahim.
Dampak fatalnya, gonore dapat menyebabkan ketidaksuburan dan meningkatkan risiko kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik terjadi saat sel telur yang dibuahi berkembang di luar rahim.
2. Infertilitas pada laki-laki
Pada laki-laki, gonore yang dibiarkan dapat menyebabkan epididimis. Epididimis adalah rasa sakit di daerah testis yang berisiko terhadap infertilitas.
Jika tidak diobati dengan cepat, gonore lama-lama berisiko menyebabkan masalah pada prostat dan menimbulkan luka pada uretra.
Kondisi ini dapat mengakibatkan susah buang air kecil.
3. Gonore bisa menyebar ke darah atau persendian
Bakteri yang menyebabkan gonore dapat menyebar melalui pembuluh darah dan menginfeksi bagian lain dalam tubuh Anda, termasuk persendian.
Kondisi ini berisiko mengancam nyawa bila tidak segera diberi penanganan.
4. Meningkatkan risiko terkena HIV/AIDS
Tak hanya itu, orang dengan gonorrhea ini bisa jadi lebih mudah terserang HIV, virus yang menyebabkan AIDS.
5. Komplikasi pada bayi
Bayi yang tertular gonore dari ibunya selama proses persalinan persalinan berlangsung dapat mengalami kebutaan, luka di kulit kepala, dan infeksi.
Diagnosis
Untuk mendiagnosis apakah Anda mengalami gonore atau tidak, perlu pemeriksaan untuk menganalisis sampel sel yang dikumpulkan melalui tes urine.
Tes urine ini bertujuan untuk mengetahui bakteri yang ada di dalam uretra Anda.
Dokter mungkin juga menggunakan pemeriksaan lain, seperti mengambil jaringan tenggorokan, uretra, vagina, atau rektum yang juga digunakan untuk melihat jenis bakteri penyebab gonorrhea.
Pengobatan
Gonore bisa diobati dengan menggunakan antibiotik oral (minum) atau injeksi (suntik). Jika Anda memiliki kondisi ini, pasangan Anda juga harus diobati pada saat yang sama.
Hal ini bertujuan untuk menghindari infeksi dan penyebaran penyakit. Bahkan, jika kondisi tubuh Anda sudah terasa lebih baik, Anda masih perlu menjalani semua rekomendasi dan anjuran minum obat dari dokter.
Bila Anda dan pasangan terbukti mengidap gonore, obat-obatan yang diberikan hanya boleh Anda minum sendiri.
Obat yang diterima setiap orang sudah diresepkan berdasarkan kebutuhan dan kondisi tubuh masing-masing.
Jika Anda minum obat orang lain, ini bisa membuat infeksi lebih sulit untuk diobati.
Jika kondisi Anda tidak menjadi lebih baik dengan antibiotik, dokter mungkin akan memberikan suntikan antibiotik yang lebih kuat atau kombinasi antibiotik.
Setelah itu, Anda perlu melakukan beberapa perawatan lagi untuk memantau perkembangan kondisi kesehatan Anda.
Jika Anda melahirkan bayi saat mengalami gonore, bayi Anda harus menerima obat segera setelah lahir untuk mencegah infeksi.
Gejala gonore pada anak-anak biasanya terlihat di bagian mata. Infeksi mata ini dapat diobati dengan antibiotik.
Jenis-jenis antibiotik untuk atasi gonore
Berikut beberapa macam obat antibiotik untuk mengatasi kencing nanah:
1. Ceftriaxone (rocephin)
Ceftriaxone adalah obat Antibiotik ini digunakan secara bersamaan dengan azithromycin untuk menghambat pertumbuhan dinding sel bakteri yang sudah mencapai darah.
2. Azithromycin (zithromax, zmax)
Antibiotik ini digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri.
3. Cefixime dan sefalosporin
Cefixime dan seaflosporin digunakan sebagai pengganti bila ceftriaxone tidak tersedia.
Obat ini menghambat sintesis dinding sel bakteri dan digunakan bersamaan dengan azithromycin. Keduanya digunakan bila pasien tidak memiliki komplikasi.
4. Doxycycline
Doxycycline adalah obat antibiotik untu menghambat sintesis protein yang dapat memicu pertumbuhan bakteri.
Doxycycline digunakan selama 10-14 hari dengan dosis 100 miligram (mg) sebagai tambahan dosis tunggal ceftriaxone untuk mengobati radang panggul (PID).
5. Erythromycin
Erythromycin adalah obat salep tetes antibiotik yang direkomendasikan untuk digunakan pada bayi yang baru lahir untuk mencegah penyakit konjungtivitis (radang konjungtiva mata).
Perhatikan resep dokter
Bila Anda diberi satu dosis antibiotik, pastikan untuk menggunakan antibiotik sesuai dengan saran dokter.
Melewatkan dosis atau tidak minum obat sesuai anjuran dapat membuat infeksi kelamin ini sulit sembuh.
Pasien yang merasakan gejalanya tidak membaik bisa disebabkan oleh infeksi lain atau pengobatan yang dijalani tidak berhasil.
Kemungkinan bakteri penyebab penyakit menular seksual ini telah menjadi kebal pada antibiotik sehingga tidak dapat lagi dibunuh oleh antibiotik tersebut. Jadi, pasien memerlukan antibiotik lain untuk menyembuhkan infeksi.
Beberapa orang yang menderita gonore juga bisa terkena klamidia. Oleh karena itu, pengobatan penyakit ini juga mencakup antibiotik yang efektif untuk mengobati klamidia.
Durasi pengobatan
Lama waktu yang dibutuhkan sampai gonore bisa sembuh total tergantung pada banyak hal. Ambil contohnya, lama waktu mengidap gonore dan tingkat keparahan penyakit tersebut (dilihat dari gejala dan risiko komplikasinya).
Kedua faktor ini jugalah yang akan membantu dokter untuk menentukan jenis, dosis, dan durasi pemberian obat untuk Anda.
Jika berhasil dideteksi pada tahap awal (misalnya baru saluran kemih saja yang terinfeksi), gejalanya akan mulai mereda dalam 24 jam.
Pada kondisi ini, gonore bisa sembuh sekitar 2 hari setelah berobat. Meski begitu, Anda tetap harus minum obat sampai batas waktu yang ditentukan oleh dokter.
Jika terlambat dideteksi, durasi pengobatan hingga gonore sembuh tentu akan memakan waktu yang lebih lama.
Pasalnya, infeksi kemungkinan telah menyebar luas dalam tubuh dan meningkatkan risiko komplikasi.
Pengobatan di rumah
Meskipun tidak ada pengobatan rumahan bagi Anda untuk mengelola penyakit menular seksual, gaya hidup berikut dapat membantu Anda mengatasinya:
- Gunakan kondom jika berhubungan seks.
- Mintalah pasangan Anda untuk diperiksa apakah ada infeksi menular seksual.
- Jangan berhubungan seks dengan seseorang yang memiliki gejala yang tidak biasa.
- Hindari atau batasi kontak seksual dengan pasangan yang tidak terinfeksi.
- Jika Anda mengalami gejala penyakit infeksi menular seksual, minum antibiotik yang diresepkan oleh dokter.
Jangan tunda untuk berkonsultasi dan memeriksakan kondisi kesehatan Anda bila mengalami gejala tertentu.
Pencegahan
Untuk mengurangi risiko infeksi penyakit kelamin ini, Anda bisa melakukan beberapa pencegahan berikut ini:
- Gunakan kondom dengan benar setiap kali Anda berhubungan seks.
- Hindari bergonta-ganti pasangan seks.
- Batasi kontak seksual dengan pasangan yang tidak terinfeksi.
- Cegah dengan melakukan vaksin HPV sebelum berusia 26 tahun.
- Bila Anda merasa terinfeksi, hindari kontak seksual apa pun dan segera periksakan diri ke dokter.
Gejala pada organ kelamin sebaiknya menjadi tanda untuk berhenti melakukan seks dan konsultasi dengan dokter segera.
Ambil contohnya Anda merasa gejala seperti keputihan, rasa panas selama buang air kecil, nyeri, serta ruam.
Bila Anda didiagnosis mengalami kencing nanah atau penyakit menular seksual lain dan sedang menjalani pengobatan, sebaiknya beri tahu pasangan Anda.
Dengan begitu, pasangan Anda bisa segera memeriksakan diri ke dokter dan mendapatkan pengobatan segera.
[embed-health-tool-ovulation]