Jadi, jika Anda bersentuhan dengan penis, vagina, mulut, ataupun anus seseorang yang membawa bakteri ini, Anda berisiko tinggi terkena penyakit kencing nanah.
3. Menyentuh sex toys (mainan seks) yang terkontaminasi
Kencing nanah juga bisa ditularkan dari penggunaan sex toys (mainan seks) yang sudah terkontaminasi.
Selain gonore, penggunaan sex toys yang tidak steril dapat mengakibatkan berbagai penyakit lainnya, seperti klamidia, sifilis, hingga herpes.
4. Ibu dengan gonore menularkan ke bayi yang dilahirkannya
Selain itu, bayi bisa terinfeksi saat proses melahirkan normal jika ibunya mengidap penyakit kencing nanah. Pada bayi, penyakit ini umumnya menyerang mata hingga berpotensi mengakibatkan kebutaan permanen.
Bakteri penyebab kencing nanah tidak bisa bertahan hidup di luar tubuh manusia untuk waktu yang lama.
Itu sebabnya, gonore tidak menular melalui dudukan toilet, peralatan makan, berbagi handuk, kolam renang, berbagi gelas, ciuman, dan pelukan.
Apa saja faktor risiko gonore?

Seseorang berisiko tinggi mengalami penyakit gonore, jika melakukan atau berada pada kondisi berikut ini:
1. Melakukan seks yang tidak aman
Melakukan seks yang tidak aman, seperti berhubungan intim tanpa kondom, dapat meningkatkan risiko terjangkit berbagai penyakit, termasuk gonore.
Tanpa alat kontrasepsi, Anda mungkin dapat terkena penyakit menular seksual hanya dengan satu kali berhubungan seks.
Oleh karena itu, cara terbaik menghindari penyakit ini adalah menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
2. Gonta-ganti pasangan seks
Memiliki lebih dari satu pasangan seks dapat meningkatkan risiko Anda terkena gonore.
Bukan hanya gonore, seks dengan lebih dari satu pasangan sebenarnya membuat Anda berisiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit seksual.
Hal ini juga berlaku bagi mereka yang melakukan hubungan seks dengan seseorang yang sering berganti-ganti pasangan.
Ini karena bakteri penyebab gonore dapat menyebar dengan mudah melalui area genital.
3. Pernah mengalami gonore sebelumnya
Jika pernah mengalami gonore sebelumnya, Anda mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya kembali.
Hasil dari penelitian yang dipublikasikan oleh International Journal of STD & AIDS, 40,3% dari 119 orang mengalami infeksi gonore berulang di uretra dan rektum (anus).
Selain itu, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa pernah mengalami penyakit kelamin lain sebelumnya juga dapat meningkatkan risiko terkena gonore.
Bagaimana cara mencegah kencing nanah?

Mencegah penyakit menular seksual lebih mudah daripada mengobatinya, termasuk penyakit kencing nanah.
Satu-satunya cara pasti agar tidak terkena penyakit ini adalah dengan melakukan seks aman dan rutin memeriksakan diri ke dokter, khususnya bila Anda berisiko tinggi.
Anda juga memiliki risiko lebih rendah jika melakukan hubungan seksual jangka panjang hanya dengan satu orang. Pastikan juga Anda adalah satu-satunya pasangan mereka.
Tidak hanya itu, ada beberapa cara lainnya yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penyakit kencing nanah, yaitu:
1. Gunakan kondom saat berhubungan seksual
Kondom berfungsi sebagai penghalang masuknya bakteri penyebab kencing nanah selama berhubungan seks.
Selain untuk mencegah gonore, kondom pun akan melindungi Anda terkena penyakit menular seksual lain seperti HIV dan klamidia.
2. Tes penyakit kelamin bersama dengan pasangan
Berkomunikasilah dengan pasangan Anda sebelum melakukan hubungan seksual dan pastikan pasangan Anda tidak memiliki gejala penyakit ini.
Ajak pasangan Anda untuk melakukan tes skrining guna memastikan keadaannya. Perlu diingat, seseorang bisa saja terkena penyakit menular seksual tanpa menyadarinya karena tidak adanya gejala.
3. Bertanggung jawab atas aktivitas seks Anda
Jika Anda mengidap penyakit ini atau sedang dalam masa pengobatan, hindarilah melakukan hubungan seksual bersama pasangan sampai Anda benar-benar sembuh.
4. Lakukan pemeriksaan skrining rutin untuk gonore
Skrining tahunan direkomendasikan untuk perempuan yang aktif secara seksual berusia 25 tahun atau lebih tua.
Pemeriksaan tahunan untuk gonore dianjurkan untuk perempuan dengan kriteria sebagai berikut:
- Memiliki pasangan seksual baru,
- Memiliki lebih dari satu pasangan seksual.
- Memiliki pasangan seksual yang bergonta-ganti pasangan.
- Memiliki pasangan yang pernah mengidap penyakit menular seksual.
Penyakit gonore sering kali tidak menunjukkan gejala apapun. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan meski tidak mengalami gejala penyakit ini.
Penyakit yang dideteksi sejak dini dapat memudahkan dokter dalam menentukan pengobatan yang tepat untuk Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar