Merawat orang demensia memang bukanlah hal yang mudah. Kemampuan kognitif, fisik, dan fungsionalnya yang berkurang kerap membuat Anda merasa lelah, jengkel, hingga putus asa. Bila ini terjadi pada Anda, tak perlu khawatir. Ini adalah hal yang wajar terjadi dan Anda tidak sendiri dalam melewati semua fase ini. Lagipula, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan agar dapat merawat pasien demensia dengan baik dan minim tekanan.
Tantangan merawat orang dengan demensia
Demensia adalah sekumpulan gejala yang terkait dengan penurunan fungsi otak berkelanjutan.
Kondisi ini bukanlah suatu penyakit tunggal, melainkan mencakup berbagai jenis demensia, seperti penyakit Alzheimer dan demensia vaskular.
Demensia menyebabkan penderitanya mengalami penurunan kemampuan kognitif yang cukup parah. Hal ini memengaruhi kemampuan mengingat (memori), berpikir, bertingkah laku, dan berbicara (berbahasa).
Akibat hal tersebut, penderita demensia kerap mengalami hilang ingatan atau sulit mengingat hal yang ia alami, tidak mengenali lingkungannya, serta tak lancar berkomunikasi dengan orang lain.
Ia cenderung sulit untuk berbicara dan memahami perkataan orang lain. Bahkan, ucapannya terkadang bertele-tele dan membingungkan, sehingga Anda pun sulit memahaminya.
Demensia bisa menyebabkan perubahan suasana hati serta bisa mengubah kepribadian dan perilaku penderitanya.
Adapun kondisi ini mengganggu kehidupan sehari-hari penderitanya, hingga ia tak bisa hidup mandiri.
Faktor-faktor tersebutlah yang tak jarang bisa membuat Anda kelelahan, bingung, sedih, frustasi, stres, cemas, hingga depresi.
Bukan cuma Anda, penderita demensia pun bisa mengalami hal yang sama karena merasa tidak ada satu orang pun yang bisa mengerti mereka.
Berbagai tips merawat orang demensia yang bisa Anda praktikkan
Penderita demensia, termasuk penyakit Alzheimer, tahap awal umumnya tidak membutuhkan banyak bantuan perawatan.
HelpGuide menyebutkan bahwa pada tahap ini, peran Anda mungkin hanya sekadar membantu mereka menerima keadaan, merencanakan masa depan, dan menjaganya agar tetap sehat.
Namun, pada tahap penyakit Alzheimer dan demensia lanjutan, Anda akan lebih berperan dalam membantu kehidupan sehari-harinya.
Sebab, gejala yang timbul, seperti kebingungan, sulit berkomunikasi, dan perubahan perilaku seperti penjelasan di atas sudah mulai muncul.
Agar dapat lebih mudah dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut, berikut adalah beberapa cara atau tips yang bisa Anda praktikkan dalam merawat orang dengan demensia.
1. Buat lingkungan yang aman dan nyaman
Perubahan perilaku pada penderita demensia muncul karena ada pemicunya, seperti merasa takut, bosan, atau muncul suara bising.
Nah, Anda perlu mengenali pemicu ini dan membuat lingkungan senyaman mungkin yang bisa mengurangi potensi perubahan perilaku tersebut.
Misalnya, dengan mengajak melakukan suatu kegiatan agar tidak bosan atau menggunakan musik lembut untuk membuatnya lebih tenang.
Bila perubahan perilaku terjadi, Anda perlu memahami bahwa ini terjadi karena gangguan saraf yang ia alami.
Jadi, percuma saja memberitahunya kalau yang ia lakukan salah atau aneh.
Untuk mengatasinya, buatlah lingkungan rumah menjadi lebih aman dan nyaman agar minim cedera saat perilakunya tak terkendali.
Ambil contohnya, mengunci lemari yang berisi barang-barang berbahaya, seperti obat-obatan, menghindari barang yang berserakan yang mungkin bisa membuatnya jatuh, menjauhkan pemantik api, dan sebagainya.
2. Cari cara untuk berkomunikasi
Sulit berkomunikasi dengan pasien demensia bisa membuat Anda dan pasien sama-sama stres dan frustasi.
Oleh karena itu, Anda perlu menemukan cara yang komunikasi yang lebih efektif ketika merawat orang dengan demensia.
Berikut tips berkomunikasi dengan pasien demensia yang bisa Anda praktikkan.
- Bersabar, jangan cemas dan terbawa emosi. Berikan waktu padanya untuk bicara atau memberi respons.
- Bicara dengan lembut, perlahan, jelas, dan jangan tinggikan nada suara Anda.
- Gunakan kalimat pendek dan kata yang sederhana.
- Gunakan kata yang sama berulang-ulang agar ia mudah memahami.
- Lakukan kontak mata dan tetap tenang.
- Gunakan isyarat atau nonverbal untuk membantu menggambarkan apa yang ingin Anda ungkapkan.
- Jangan memotong pembicaraannya meski Anda sudah paham apa maksud dari pernyataannya.
- Fokuskan perhatiannya pada Anda saat bicara, jangan sambil melakukan kegiatan atau ada gangguan apapun yang mengganggu fokusnya, seperti suara televisi.
- Hindari pertanyaan yang menantang memori jangka pendeknya, seperti “Apakah Anda ingat apa yang terjadi semalam?”.
- Ajukan pertanyaan sederhana yang mudah ia jawab.
3. Bantu untuk mengatasi gejalanya
Kebingungan serta masalah pada memori jangka pendek adalah hal yang umum terjadi pada penderita demensia. Meski sulit diperbaiki, Anda bisa membantu mengurangi masalah tersebut dengan melakukan beberapa hal berikut dalam merawat orang demensia.
- Menetapkan rutinitas harian untuk aktivitas yang sederhana, seperti mandi, makan, atau berkonsultasi dengan dokter.
- Berikan waktu lebih lama untuk aktivitas yang membuatnya sulit.
- Gunakan pengingat, catatan, atau petunjuk untuk aktivitas sehari-hari.
- Sesekali biarkan ia melakukan kegiatannya sendiri atau berdua bersama Anda.
- Meletakkan benda-benda yang familiar di sekitarnya.
- Sering ajak bicara mengenai peristiwa-peristiwa terkini.
- Ajak untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti berolahraga, mengelola stres, mengonsumsi makanan yang sehat, serta tetap aktif secara sosial yang dapat membantu meningkatkan kesehatan otak.