backup og meta

16 Jenis Penyakit Kulit yang Paling Umum Dialami

16 Jenis Penyakit Kulit yang Paling Umum Dialami

Beberapa jenis penyakit kulit yang umum dialami biasanya menyebabkan kulit terasa gatal dan tak nyaman. Masalah kulit baik yang menular maupun tidak menular dapat dialami oleh segala usia. Gejalanya mulai dari ringan hingga berat.

Untuk mengetahui apa saja jenisnya, simak daftarnya dalam ulasan berikut.

Macam-macam penyakit kulit

Penyakit kulit adalah penyakit yang menyerang sel kulit sehingga menimbulkan gejala seperti gatal-gatal, kemerahan, dan bengkak. 

Penyakit kulit tak hanya memengaruhi kulit yang menutupi tubuh, tapi ada juga ragam penyakit kulit di kepala.

Di bawah ini adalah macam-macam penyakit kulit beserta penjelasannya.

1. Dermatitis

Dermatitis adalah jenis penyakit peradangan pada kulit. Penyakit ini memiliki banyak penyebab. Oleh sebab itu, tanda dan gejala yang muncul pun berbeda-beda.

Penyakit kulit ini terbagi menjadi macam-macam jenis, tetapi berikut ini tiga jenis yang paling umum diderita.

  • Eksim (Dermatitis atopik): sering menyerang lipatan kulit, ditandai dengan ruam merah yang gatal dan kulit kering yang menebal.
  • Dermatitis kontak: terjadi saat kulit terpapar benda atau zat tertentu yang menyebabkan reaksi alergi seperti ruam dan gatal-gatal.
  • Dermatitis seboroik: umumnya menyerang area tubuh yang berminyak seperti wajah, dada bagian atas, punggung, dan kulit kepala. Ditandai dengan bercak merah dan bersisik.

Untuk mengatasinya, Anda bisa melakukan perawatan di klinik kecantikan Atopy & Skin Disease Center yang berfokus untuk mengatasi permasalahan kulit seperti dermatitis atopik, psoriasis, vitiligo dan penyakit kulit lainnya di Indonesia melalui program dan produk terbaik. 

Pastikan klinik tersebut menyediakan konsultasi dengan dokter spesialis kulit dan rangkaian perawatan dengan produk terbaik untuk memudahkan Anda.

2. Impetigo

Impetigo adalah jenis penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes pada lapisan luar kulit (epidermis). 

Masalah kulit ini sering menyerang wajah, lengan, dan kaki. Selain itu, penyakit ini lebih rentan diderita anak-anak berusia 2 – 5 tahun dan cepat menular.

Impetigo biasanya ditandai dengan gejala sebagai berikut.

  • Bintik kemerahan yang bergerombol di sekitar hidung dan bibir.
  • Munculnya luka lepuhan yang mudah pecah dengan cairan di dalamnya.
  • Munculnya kerak kekuningan akibat luka lepuhan yang pecah.
  • Luka terasa gatal dan sakit.
  • Demam dan pembengkakan kelenjar getah bening jika penyakit makin parah.

3. Bisul

Bisul adalah infeksi kulit yang muncul ketika folikel rambut atau kelenjar minyak terinfeksi. Staphylococcus aureus termasuk bakteri yang biasanya menjadi penyebab bisul.

Bakteri ini dapat masuk ke tubuh melalui luka kecil di kulit hingga akhirnya masuk ke kelenjar minyak. 

Wajah, leher, ketiak, bahu, dan bokong termasuk area tubuh yang paling sering terserang bisul.

Tanda dan gejalanya meliputi:

  • benjolan merah yang keras dan sakit,
  • seiring waktu benjolan lebih lunak, besar, semakin sakit, dan
  • munculnya nanah di bagian atas bisul yang membuat permukaannya berwarna putih kekuningan.

Bisul menular lewat kontak kulit ke kulit ketika Anda menyentuh cairan bisul yang pecah. Oleh karena itu, jangan sesekali memencet bisul yang sedang meradang.

4. Cacar air

Mengobati cacar api pada anak dan bayi

Cacar air adalah infeksi yang disebabkan oleh virus varicella zoster. Jenis penyakit kulit yang satu ini sangat menular terutama pada orang yang belum pernah terserang penyakit ini dan belum pernah vaksin.

Cacar air biasanya muncul pada seseorang di usia anak-anak dan bisa menular 48 jam sebelum ruam muncul. 

Namun, tak menutup kemungkinan orang terserang penyakit ini di usia dewasa.

Berikut berbagai gejala yang biasanya muncul sebelum terkena cacar air yaitu:

  • demam,
  • kehilangan selera makan,
  • sakit kepala,
  • merasa tidak enak badan, dan
  • ruam lepuh yang gatal.

5. Kudis

Kudis atau scabies adalah jenis penyakit kulit penyebab gatal dan ruam yang diakibatkan gigitan tungau Sarcoptes scabiei.

Pada orang yang pernah terkena kudis, infeksi muncul hanya dalam waktu 1 – 4 hari saja setelah gigitan. 

Namun, untuk orang yang baru pertama kali biasanya gejala muncul 2 – 6 minggu setelah terinfeksi.

Berikut berbagai tanda dan gejala kudis.

  • Ruam di sekitar lipatan kulit yang membentuk garis seperti terowongan.
  • Gatal yang biasanya memburuk di malam hari.
  • Luka terbuka karena pengidapnya sering kali menggaruk tanpa sadar.
  • Kerak tebal di kulit, muncul ketika jumlah tungau di kulit mencapai ribuan.

Tinggal bersama dengan pengidap scabies bisa membuat Anda berisiko tinggi tertular penyakit kulit yang satu ini.

6. Kutil

Kutil termasuk penyakit kulit menular yang muncul akibat virus yang membuat sel-sel kulit mengalami pertumbuhan berlebih. 

Penyakit ini kebanyakan disebabkan oleh Human papillomavirus (HPV), yang menginfeksi lapisan atas kulit dan membuat pertumbuhannya menjadi sangat cepat. 

Berikut berbagai gejala yang muncul saat terserang kutil.

  • Muncul paling sering di jari, sekitar kuku, dan punggung tangan.
  • Benjolan terasa seperti gundukan kulit yang kasar.
  • Memiliki titik-titik hitam yang di atas permukaan kutil.

Biasanya kutil menyebar melalui kontak kulit ke kulit atau melalui permukaan benda yang sudah tersentuh oleh kutil.

7. Kusta

mencegah cacat akibat penyakit kulit kusta

Kusta adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Tak hanya menyerang kulit, kusta juga menyerang saraf, mata, dan selaput lendir.

Bakteri tersebut tumbuh sangat lambat dan memakan waktu hingga sekitar 20 tahun untuk bisa memunculkan gejala infeksi.

Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention, berikut ini berbagai gejala yang muncul akibat kusta.

  • Bercak kulit yang terlihat lebih terang dibanding sekitarnya.
  • Munculnya nodul atau benjolan pada kulit.
  • Kulit menebal, kaku, dan kering.
  • Munculnya bisul yang tidak sakit di telapak kaki.
  • Pembengkakan atau benjolan di wajah atau telinga yang tidak sakit.
  • Rontoknya alis atau bulu mata.

8. Jerawat

Jerawat termasuk masalah kulit tidak menular yang paling banyak dialami. 

Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan kulit mati dan keringat yang menyumbat pori-pori, sehingga terjadilah reaksi berupa peradangan.

Jerawat lebih umum dialami oleh remaja karena pengaruh hormon androgen yang meningkat pada masa pubertas.

Kemunculan jerawat dapat ditandai dengan adanya komedo putih, komedo hitam, bintik merah, atau pustula (bintil yang berisi nanah).

9. Biang keringat

biang keringat miliaria heat rash adalah

Dikenal juga sebagai heat rash, jenis penyakit kulit satu ini ditandai dengan munculnya benjolan dan lenting merah yang terasa gatal. 

Kondisi ini bisa terjadi saat berkeringat, saat ada bakteri yang terperangkap di bawah kulit, atau saat kelenjar keringat tersumbat.

Biang keringat lebih rentan diderita oleh orang-orang yang tinggal di daerah dengan cuaca yang cenderung panas. 

Selain itu, kondisi ini lebih sering dialami oleh anak-anak dan bayi. Hal ini diakibatkan oleh pembentukan kelenjar keringat yang belum sempurna.

10. Kurap

Penyakit kulit kurap infeksi jamur

Kurap atau kadas adalah infeksi kulit akibat jamur trichophyton, microsporum, dan epidermophyton yang menyerang permukaan atas kulit.

Penyakit ini biasanya ditandai dengan munculnya ruam merah gatal yang berbentuk seperti cincin. 

Bercak ini dapat tumbuh perlahan, lalu bertambah besar dan menyebar ke area tubuh lainnya.

Jenis penyakit kulit ini dapat dengan mudah menular melalui kontak ke kulit, baik dari manusia, hewan, maupun benda terkontaminasi. 

Oleh karena itu, rajin-rajinlah mencuci tangan terutama setelah menyentuh hewan atau benda di fasilitas umum.

11. Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit autoimun kronis yang membuat sel-sel kulit berproduksi terlalu cepat dan tak terkendali. 

Normalnya, kulit akan tergantikan selama satu bulan sekali. Namun, pada orang dengan psoriasis, proses ini hanya terjadi dalam beberapa hari saja.

Akibatnya, sel kulit menjadi terlalu banyak dan menumpuk di permukaan kulit hingga menyebabkan kerak. 

Ciri khas dari jenis penyakit kulit yang satu ini adalah munculnya bercak merah disertai dengan sisik berwarna keperakan yang terasa gatal dan sakit.

Psoriasis termasuk jenis penyakit kulit tidak menular dan paling sering menyerang tangan, kaki, dan leher.

12. Vitiligo

vitiligo

Vitiligo adalah masalah kulit yang muncul ketika tubuh kekurangan melanin. Melanin adalah pigmen pewarna pada kulit.

Akibatnya, warna kulit menjadi tidak rata dan memunculkan bagian kulit yang berwarna lebih terang dari yang lainnya.

Jenis penyakit kulit ini paling sering mengenai leher, tangan, wajah, alat kelamin, dan lipatan kulit.

Vitiligo tidak menular dan ditandai dengan kondisi di bawah ini.

  • Hilangnya warna kulit di bagian tertentu sehingga sebagiannya lebih pucat dan sebagian lagi lebih gelap.
  • Tumbuhnya uban pada alis, bulu mata, dan rambut.
  • Hilangnya warna pada selaput lendir misalnya mulut dan hidung.
  • Hilangnya warna pada lapisan dalam bola mata.

13. Rosacea

Rosacea adalah jenis penyakit kulit tidak menular yang menyebabkan kemerahan pada wajah sehingga pembuluh darah terlihat dengan jelas. 

Penyakit ini biasanya lebih sering menyerang wanita ketimbang pria, terutama wanita setengah baya berkulit putih.

Ciri-cirinya meliputi bercak merah yang muncul pada bagian tengah wajah, pembuluh darah kecil yang lebih terlihat di pipi dan hidung, serta kulit yang terasa panas dan nyeri jika disentuh.

Orang dengan rosacea memang memiliki tanda dan gejala yang cukup khas. Terkadang, muncul juga benjolan merah di wajah yang berisi nanah. 

14. Melasma

Melasma atau cloasma termasuk jenis penyakit kulit tidak menular yang ditandai dengan kemunculan bercak berwarna cokelat atau abu kecoklatan pada wajah. 

Biasanya tanda ini muncul pada pipi, batang hidung, dan dahi.

Belum diketahui secara jelas apa penyebab dari kondisi ini. Namun mungkin chloasma disebabkan oleh melanosit (sel penghasil warna kulit) yang memproduksi terlalu banyak warna.

15. Kapalan

jenis penyakit kulit

Kapalan adalah kondisi di mana kulit mengalami penebalan dan pengerasan.

Kondisi ini dapat terjadi karena kulit yang sering bergesekan dengan benda lain, kerap tertekan, atau mengalami iritasi.

Tanda kapalan sangat mudah untuk dikenali. Kulit kapalan terasa tebal dan keras saat disentuh, tapi lembut di bagian dalam kulit saat ditekan. 

Kondisi ini juga membuat kulit terlihat pecah-pecah dan kering, terkadang menimbulkan nyeri.

16. Ketombe

Ketombe merupakan masalah berupa rontoknya serpihan kulit mati yang berasal dari kulit kepala.

Ini bukanlah kondisi yang membahayakan atau menular, tapi terkadang masalah kulit kepala ini dapat menimbulkan rasa gatal dan mengganggu penampilan.

Ketombe dapat terjadi akibat adanya produksi minyak, sekresi, dan jumlah jamur yang meningkat pada kulit kepala. 

Tak jarang, ketombe dapat menjadi salah satu pertanda gangguan kulit lainnya seperti dermatitis seboroik atau psoriasis kulit kepala.

Agar terhindar dari berbagai jenis penyakit kulit di atas, selalu jaga kondisi Anda dan perhatikan berbagai gejala tak biasa yang muncul pada kulit. 

Bila Anda mulai merasakan beberapa ciri penyakit kulit yang mengganggu, silakan konsultasikan ke dokter spesialis kulit.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Topics, H., Diseases, S., & Diseases, S. (2017). Skin Diseases. Retrieved 1 March 2023, from https://www.niams.nih.gov/health-topics/skin-diseases

Athlete’s Foot. (2019). Mayo Clinic. Retrieved 1 March 2023 from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/athletes-foot/symptoms-causes/syc-20353841

Hansen’s Disease (Leprosy). (2017). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved 1 March 2023, from https://www.cdc.gov/leprosy/index.html

Chicken Pox. (2019). Mayo Clinic. Retrieved 1 March 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chickenpox/symptoms-causes/syc-20351282

Ringworm. (2019). Mayo Clinic. Retrieved 1 March 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ringworm-body/symptoms-causes/syc-20353780

Tinea Versicolor. (n.d.). American Association of Dermatology. Retrieved 1 March 2023, from https://www.aad.org/public/diseases/color-problems/tinea-versicolor

Warts. (n.d.). American Association of Dermatology. Retrieved 1 March 2023, from https://www.aad.org/public/diseases/contagious-skin-diseases/warts#symptoms

Psoriasis. (2020). Mayo Clinic. Retrieved 1 March 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/psoriasis/diagnosis-treatment/drc-20355845

Rosacea. (n.d.). American Association of Dermatology. Retrieved 1 March 2023, from https://www.aad.org/public/diseases/acne-and-rosacea/rosacea#treatment

Vitiligo. (2019). National Health Service. Retrieved 1 March 2023, from https://www.nhs.uk/conditions/vitiligo/

Dermatitis. (2019). Mayo Clinic. Retrieved 1 March 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dermatitis-eczema/diagnosis-treatment/drc-20352386

Dandruff. (2019). National Health Service. Retrieved 1 March 2023, from https://www.nhs.uk/conditions/dandruff/

Corns and Calluses. (2019). Cleveland Clinic. Retrieved 1 March 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16896-corns-and-calluses

Melasma (Chloasma). (2019). Harvard Health Publishing. Retrieved 1 March 2023, from https://www.health.harvard.edu/a_to_z/melasma-chloasma-a-to-z

Versi Terbaru

15/11/2024

Ditulis oleh Widya Citra Andini

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Luthfiya Rizki


Artikel Terkait

Perawatan IPL Acne, Terapi Gelombang Cahaya untuk Jerawat

8 Vitamin dan Mineral yang untuk Kesehatan Kulit


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui kemarin

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan