Asma merupakan salah satu penyakit yang sifatnya kambuhan. Sayangnya, penyakit ini tak bisa sembuh total karena disebut-sebut penyebabnya adalah genetik. Akan tetapi, masih ada cara untuk mencegah asma sehingga gejalanya tidak gampang kumat sewaktu-waktu. Berikut adalah beberapa tips dasar pencegahan asma yang bisa Anda lakukan.
Cara pencegahan penyakit asma yang utama
Gejala asma dapat muncul kapan pun dan di mana pun tanpa Anda duga.
Dikutip dari National Health Service, hal ini dikarenakan adanya pembengkakan atau peradangan pada saluran udara yang disebabkan oleh faktor pemicu tertentu.
Langkah pencegahan yang tepat dapat membantu meminimalisir peluang kambuhnya penyakit asma di kemudian hari. Hal ini juga dapat meringankan gejala yang mungkin muncul ketika asma menyerang.
Beberapa langkah pencegahan asma yang dapat Anda lakukan antara lain berikut.
1. Hindari pemicunya
Jika sudah resmi didiagnosis penyakit asma, penting untuk Anda mengetahui hal spesifik apa yang dapat memicu serangan. Ini merupakan langkah awal yang baik untuk pencegahan penyakit asma.
Ada banyak sekali faktor penyebab asma, tetapi yang paling umum meliputi hal berikut.
- Debu, kecoa, bulu binatang, serbuk sari dari pohon, rumput, dan bunga.
- Alergi terhadap makanan tertentu.
- Asap rokok, asap pembakaran sampah, dan polusi udara.
- Bahan kimia dalam produk rumah tangga dan kosmetik.
- Perubahan cuaca atau iklim yang ekstrem.
- Wewangian dalam parfum atau produk lainnya.
- Obat-obatan tertentu, seperti antinyeri (aspirin atau ibuprofen) dan nonselektif beta-blocker untuk penyakit jantung.
- Riwayat penyakit tertentu, seperti GERD.
- Infeksi virus pernapasan bagian atas, seperti pilek influenza dan infeksi sinus.
- Aktivitas fisik, termasuk olahraga.
- Stres dan kecemasan berlebihan.
- Bernyanyi, tertawa, atau menangis yang terlalu berlebihan.
Asma yang dipicu alergi sering kali membuat bingung apa penyebab pastinya. Maka jika Anda punya asma dan curiga memiliki alergi, konsultasikan ke dokter.
Dokter dapat menjalankan tes alergi untuk menemukan alergen sehingga dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan penyakit asma.
2. Menggunakan pengobatan pencegah penyakit asma
Pengobatan penyakit asma terbagi dalam dua cara kerja, satu untuk mengendalikan gejala saat penyakit kambuh dan satu untuk mencegah kemunculan serangan saat gejala awalnya mulai terasa.
Menggunakan obat asma sebagai langkah pencegahan dapat dilakukan dengan cara dihirup, diminum, atau disuntik.
Beberapa obat asma yang paling umum adalah kortikosteroid serta bronkodilator.
Konsultasi lebih lanjut ke dokter terkait cara penggunaan obat-obatan untuk mencegah asma yang sesuai kebutuhan Anda.
3. Bawa obat ke mana pun Anda pergi
Jika penyakit asma yang diderita gampang kambuh, jangan sampai lupa membawa obat pereda gejalanya ke mana pun, termasuk saat Anda pergi ke dokter untuk cek kondisi rutin.
Ini menjadi langkah dasar pencegahan memburuknya serangan asma.
Setiap kali akan keluar rumah, pastikan obat asma, setidaknya inhaler, sudah dimasukkan ke dalam tas. Jika bentuknya obat minum, simpan sediaan dosisnya dalam tempat obat transparan.
Taruh di tempat dalam tas yang mudah terlihat dan cepat dijangkau sebagai jika sewaktu-waktu gejala penyakit asma kambuh.
4. Pakai pelembap udara (humidifer)
Tidak banyak orang yang menyadari bahwa terpaan AC justru dapat memicu kambuhnya gejala asma.
Pasalnya, angin yang keluar dari AC cenderung dingin dan kering sehingga dapat mengiritasi saluran napas dan memicu produksi lendir berlebih.
Sebaiknya, pasanglah mesin pelembap udara (humidifier) di dalam ruangan. Udara lembap dapat menjadi salah satu cara mencegah saluran napas teriritasi, sehingga risiko serangan penyakit asma dapat berkurang.
Namun, hati-hati. Pastikan Anda jangan sampai lupa membersihkan alat ini sebelum dan setiap kali habis memakainya.
Bila dibiarkan kotor, humidifier justru jadi sarang kuman dan jamur yang dapat memicu kekambuhan gejala.
Baca petunjuk pemakaian yang tertera pada bungkus kemasan dengan teliti. Jangan malu untuk bertanya pada penjual bagimana cara merawat dan membersihkan humidifier yang benar.
5. Berolahraga dengan tepat dan tidak berlebihan
Memang, salah satu penyebab dari asma adalah beraktivitas berat, termasuk olahraga.
Namun, ini bukan berarti Anda harus putus asa dan menghindari olahraga sama sekali demi mencegah asma. Justru, dengan melakukan olahraga yang tepat akan bermanfaat untuk kondisi asma yang Anda derita.
Salah satu cara mencegah kambuhnya asma ketika berolahraga, pastikan Anda memilih jenis olahraga yang sesuai.
Jangan sampai olahraga Anda memicu asma kumat. Anda bisa memilih berenang, jalan kaki, atau yoga.
Sebagai langkah pencegahan, orang dengan asma sebaiknya menghindari segala jenis olahraga dengan intensitas tinggi.
Aktivitas fisik yang mengharuskan tubuh bergerak cepat dalam waktu lama dapat memberi tekanan berlebih pada paru-paru yang pada akhirnya memicu sejumlah gejala asma.
Berikut sejumlah olahraga yang sebaiknya dihindari untuk mencegah asma:
- sepak bola,
- bola basket,
- lari jarak jauh, dan
- ice skating.
6. Pakai masker mulut
Kualitas yang semakin memburuk nyatanya membuat setiap orang berisiko mengalami berbagai penyakit pernapasan. Apalagi jika Anda sudah memiliki asma.
Maka itu, memakai masker mulut saat beraktivitas di luar ruangan menjadi salah satu upaya pencegahan kambuhnya penyakit asma yang patut diterapkan.
Lindungi diri Anda dengan memakai masker mulut termasuk saat bermotor atau menggunakan transportasi umum.
Penggunaan masker dapat menghalau debu polusi, udara kotor, dan berbagai benda asing lainnya agar tidak terhirup oleh hidung.
Bukan hanya asma, cara ini juga efektif untuk mencegah berbagai infeksi yang ditularkan melalui udara.
7. Imunoterapi
American College of Allergy, Asthma, and Immunology mengungkapkan bahwa imunoterapi efektif sebagai pencegahan penyakit asma yang dicetuskan oleh alergi.
Immunoterapi merupakan pengobatan alergi yang berfungsi untuk meningkatkan atau menekan sistem imun. Dengan imunoterapi, lambat laun, pasien tidak akan terlalu sensitif lagi ketika terpapar alergen
Metode pengobatan ini biasanya dilakukan di bawah pengawasan dokter yang memang memiliki spesialisasi di bidang alergi dan imunologi.
Namun, sebelum memulai terapi ini, dokter harus tahu dulu alergen apa yang memicu asma Anda.
Setelah mengetahui jenis alergen spesifiknya, dokter akan menyuntikan obat khusus ke pembuluh darah Anda.
Untuk beberapa bulan pertama, suntikan akan diberikan biasanya sekali dalam seminggu. Terkadang, dapat juga hanya diberikan sekali dalam sebulan.
Hal ini dapat berlangsung selama beberapa tahun hingga sistem imun menjadi lebih peka terhadap alergen.
8. Atur pola makan
Memiliki riwayat GERD atau maag? Hati-hati, keduanya dapat memicu kambuhnya gejala asma jika tidak dikendalikan dengan baik.
Bila Anda punya riwayat penyakit asam lambung, langkah pencegahan penyakit asma terbaiknya adalah dengan mengatur pola makan.
Mulai sekarang, makanan yang berlemak dan digoreng sebaiknya Anda masukkan dalam pantangan untuk mencegah kambuhnya asma.
Hindari pula makanan yang terlalu asam dan pedas karena keduanya dapat memicu asam lambung naik. Ganti dengan memperbanyak makan buah dan sayuran segar.
Jika Anda mampu mengendalikan gejala asam lambung, risiko asma kambuh pun dapat dikurangi. Maka itu, jangan ragu untuk menjauhi pantangan makanan di atas guna mencegah penyakit asma ini, ya.
9. Sering cek fungsi paru
Selain dengan obat pencegah, Anda juga harus memantau kondisi paru-paru Anda secara teratur menggunakan peak flow meter. Alat ini efektif sebagai salah satu tindakan pencegahan kambuhnya penyakit asma.
Cara menggunakan peak flow meter terbilang mudah. Anda cukup memasukkan ujung alat ke dalam mulut dan tarik napas dalam-dalam.
Setelahnya embuskan napas secepat dan sekuat Anda bisa ke dalam rongga alat tersebut.
Lihat posisi angka yang tertera pada peak flow meter. Bila angka yang keluar dari peak flow meter tinggi, fungsi pernapasan Anda baik.
Sebaliknya, bila angkanya rendah, artinya ada risiko asma rentan kambuh karena kerja paru-paru Anda tidak bekerja sebaik yang diperkirakan.
10. Biasakan bernapas lewat hidung
Saat melakukan aktivitas berat atau olahraga, mungkin tanpa sadar membuat Anda menarik dan buang napas lewat mulut.
Namun, ternyata cara ini bisa memicu asma kambuh.
Mulut tidak memiliki rambut dan rongga sinus seperti hidung yang dapat melembapkan udara yang masuk.
Udara kering dan dingin yang masuk ke paru akan memicu penyempitan saluran napas sehingga Anda sulit bernapas dengan baik.
Ketika membiasakan bernapas melalui hidung, Anda akan menjaga udara yang terhirup tetap hangat dan lembap. Cara ini juga merupakan tindakan pencegahan untuk penyakit asma.
11. Bersihkan tempat tidur secara rutin
Kasur, bantal, guling, hingga selimut merupakan tempat-tempat persembunyian favorit bagi tungau untuk berkembang biak.
Saking kecilnya, Anda mungkin tidak sadar bahwa selama ini asma Anda sering kambuh karena menghirup tungau debu saat tidur.
Gunakan vakum dengan filter HEPA (high efficiency particulate air) untuk menghilangkan semua polutan udara kecil, mulai dari tungau, debu, serbuk sari, dan bulu hewan peliharaan yang menempel di kasur.
Terlebih, sel kulit mati hewan berukuran sangat kecil dan mudah beterbangan, sehingga hanya bisa disaring menggunakan filter HEPA.
12. Cuci bantal guling dengan air panas
Setelah rutin membersihkan tempat tidur, para ahli juga menganjurkan Anda untuk rutin mencuci dan mengganti seprai, bantal, guling, dan selimut setidaknya 1-2 minggu sekali.
Semua perlengkapan tidur ini harus dicuci menggunakan air panas supaya lebih efektif membunuh tungau debu dan mencegahnya datang lagi.
Cara ini mampu membuat Anda tidur lebih nyenyak dan terhindar dari serangan asma, terutama di malam hari.
13. Pakai bantal tinggi
Bila Anda juga sedang terkena flu atau sinusitis, tidur dengan posisi kepala yang datar dapat menumpuk lendir atau dahak di sekitar hidung dan tenggorokan (post nasal drip).
Hal ini dapat menghalangi aliran udara di saluran pernapasan dan memicu asma di malam hari.
Efek yang sama juga bisa dirasakan jika Anda punya penyakit maag. Tidur berbaring dalam kondisi datar memungkinkan asam lambung semakin naik ke tenggorokan.
Sebagai solusinya, gunakan bantal tinggi untuk membantu mencegah lendir menumpuk dan asam lambung naik.
14. Peka terhadap perubahan cuaca
Cuaca juga bisa jadi salah satu pemicu asma. Biasanya, cuaca akan menjadi tantangan besar bagi penderita asma ketika hendak berlibur. Namun, bukan berarti Anda tidak bisa liburan dengan tenang.
Salah satu pencegahan asma yang bisa Anda lakukan ketika merencanakan liburan adalah mengetahui kondisi cuaca di daerah tujuan Anda.
Asma umumnya mudah kambuh pada cuaca dingin. Pastikan Anda memilih waktu yang tepat.
Para penderita asma pun harus berhati-hati terhadap perubahan suhu dratis, dari panas ke dingin. Jadi, Anda wajib untuk mengenakan atau membawa pakaian yang hangat.
Hal ini juga berfungsi untuk mengurangi efek udara dingin dan gejala asma yang kambuh.
Anda juga bisa mencoba vaksin flu sebelum pergi berlibur sebagai upaya pencegahan asma.
Mengapa melakukan suntik flu? Ini karena asma bisa kambuh akibat virus yang masuk ke saluran pernapasan, dan biasanya disebabkan virus influenza.
15. Mengelola stres dengan baik
Salah satu upaya pencegahan penyakit asma yang tidak kalah penting adalah berusaha untuk tidak membebani pikiran Anda dengan stres.
Untuk beberapa orang, memang tidaklah mudah hidup dengan asma. Mengetahui bahwa penyakit ini tidak dapat disembuhkan bisa memberikan perasaan tidak keruan, frustrasi, marah, dan sedih.
Tidak hanya itu, pola tidur yang terganggu akibat asma kambuh di malam hari juga dapat memicu stres.
Maka itu, Anda bisa coba mengatasi stres karena asma dengan bergabung di komunitas asma untuk berbagi pengalaman dengan orang lainnya yang juga mengalami penyakit kronis ini.
Konseling secara individual dengan psikolog juga dapat membantu.
Lakukan relaksasi dan meditasi untuk fokus terhadap saat ini, karena teknik relaksasi juga dapat membantu mencegah serangan penyakit asma.
Anda juga bisa mencoba menulis jurnal untuk menuangkan segala beban pikiran yang menumpuk di dalam kepala.
Mencegah kambuh dengan rencana aksi asma
Membuat rencana aksi asma tidak kalah penting sebagai upaya pencegahan sekaligus pengendalian asma.
Rencana aksi asma bertujuan agar kondisi ini tidak mengganggu aktivitas Anda sehari-hari serta menghindari terjadinya komplikasi asma.
Pengidap asma kronis harus memiliki catatan khusus berisi detail rencana aksi asma yang mudah dijangkau.
Di dalamnya berisi sejumlah informasi dasar terkait daftar pemicu gejala, dosis obat-obatan yang dipakai (serta kapan dan bagaimana penggunaannya), hingga instruksi pertolongan pertama untuk mengatasi serangan asma.
Anda juga harus menyertakan nomor telepon darurat, seperti wali/anggota keluarga terdekat, nomor telepon dokter, nomor ambulans, hingga IGD rumah sakit.
Selipkan salinan rencana aksi Anda di dompet atau bersama kartu identitas penting Anda lainnya.