Efek samping ringan inhaler asma berupa ventolin, meliputi:
- Sakit kepala dan pusing
- Gangguan tidur atau insomnia
- Merasa nyeri pada otot
- Hidung yang meler atau tersumbat
- Mulut dan tenggorokan terasa kering
- Batuk
- Suara serak dan sakit tenggorokan
Namun, Anda perlu mewaspadai jika efek samping di bawah ini yang muncul dan segera berkonsultasi ke dokter. Beberapa efek samping inhaler yang berat, yaitu:
- Nyeri dada, denyut jantung berdebar dan tidak beraturan
- Tremor
- Gejala kecemasan
- Kadar kalium darah menurun, menyebabkan kelemahan otot, perasaan lemas, dan rasa haus yang ekstrem
- Tingginya tekanan darah
- Bronkospasme paradoks, dada sesak dan kesulitan bernapas
2. Efek samping preventer inhaler (dengan kortikosteroid)
Berikut ini adalah beberapa gejala efek samping preventer inhaler (kortikosteroid) yang akan muncul:
- Mulut dan tenggorokan terasa sakit
- Infeksi jamur pada mulut
- Batuk
- Kehilangan kekuatan tulang pada orang dewasa
- Katarak
- Tekanan darah tinggi di daerah mata dan munculnya glaukoma atau cairan dalam mata. Ini terjadi jika menggunakan inhaler kortikostredoid dalam jangka panjang.
Namun, kortikosteroid jenis inhaler tidak menimbilkan efek samping serius seperti penggunaan kortikosteroid dalam bentuk lainnya, seperti pil atau injeksi yang bisa menyebabkan tulang keropos.
3. Efek samping inhaler lainnya
Penggunaan inhaler asma jangka panjang bisa menyebabkan sejumlah efek samping. Beberapa efek samping yang mungkin muncul, antara lain:
- Suara menjadi serak. Kondisi ini disebut disfonia. Kondisi ini dianggap tidak terlalu serius yang dapat diatasi selama beberapa menit ke depan.
- Oral thrush. Infeksi jamur kandida di mulut ini sebenarnya bisa dicegah dengan berkumur dengan obat kumur yang mengandung alkohol.
- Sakit tenggorokan, iritasi di lidah serta mulut
- Munculnya bercak putih di mulut
- Osteoporosis. Risiko melemahnya tulang pada orang yang berusia lebih tua bisa meningkat.
4. Efek samping inhaler asma pada gigi dan mulut

Menurut sebuah studi dari jurnal Lung India, beberapa obat inhaler asma, termasuk inhaler kortikosteroid, memiliki efek samping yang buruk terhadap kesehatan mulut berdasarkan dosis, frekuensi penggunaannya, dan durasi penggunaannya.
Beberapa efek samping pelega napas yang berkaitan dengan obat ini yaitu:
- xerostomia (mulut kering)
- karies gigi
- kandidiasis
- gingivitis (gusi bengkak)
- periodontitis
- perubahan rasa di mulut
Efek samping inhaler asma pada masalah gigi dan mulut: gigi berlubang

Gigi berlubang bisa jadi efek samping utamanya, yang bisa berakhir jadi lubang gigi yang semakin besar dan dalam. Masih dari jurnal penelitian yang sama, setelah menggunakan inhaler asma, ditemukan adanya penurunan pH yang cukup drastis.
Penurunan pH ini akhirnya memicu demineralisasi (hilangnya kadar mineral) enamel gigi setelah 30 menit menggunakan inhaler. Lama-lama, kondisi ini membuat enamel semakin terkikis.
Selain itu, inhaler kortikosteroid adalah jenis obat asam organik yang lemah, dan umumnya tidak bisa dimetabolisme oleh bakteri mulut. Efek samping berikutnya adalah, keseimbangan flora di mulut terganggu sehingga lebih mudah terjadinya pertumbuhan bakteri atau jamur di dalam mulut.
Maka itu, orang yang menggunakan inhaler asma ini lebih mudah mengalami gigi berlubang.
Pertama, karena enamelnya memang sedang terkikis sehingga makin mudah berlubang. Kedua, ada banyak kuman jahat di dalam mulut yang dengan mudah bisa menyerang gigi yang terkikis perlindungan enamelnya. Kuman menjadi lebih mudah bergerak, dan gigi berlubang pun terjadi lebih cepat.
Itu sebabnya, mereka yang menggunakan inhaler asma, terutama yang kortikosteroid, harus merawat kesehatan gigi dan mulutnya, selain masalah pernapasannya.
Bagaimana mencegah efek samping inhaler?

Anda mungkin termasuk salah satu orang yang menggunakan inhaler secara rutin untuk mencegah gejala asma. Hal ini, tentu membuat Anda khawatir akan efek samping yang mungkin muncul.
Seperti yang dijelaskan di atas, obat hirup asma ini kemungkinan tidak akan menimbulkan efek samping serius jika Anda menggunakannya sesuai anjuran. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah efek sampingnya, antara lain:
- Gunakan dalam dosis yang tepat. Pakailah inhaler asma yang bisa diatur dosisnya untuk mencegah kelebihan dosis.
- Cuci mulut setelah menggunakan inhaler. Pastikan jangan ada air yang tertelan sehabis Anda mencuci mulut. Dampaknya bisa jadi akan lebih buruk ketika kortikosteroid masuk ke lambung.
- Cegahlah faktor-faktor penyebab asma sehingga asma tidak sering kambuh. Bisa jadi, setiap orang memiliki faktor penyebab yang berbeda. Namun pada umumnya perubahan udara serta tingkat kebersihan udara memengaruhi asma pada banyak orang.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar