- penundaan respons terhadap pemicu asma di siang hari
- penurunan suhu tubuh yang memicu bronkospasme (penegangan otot di paru-paru)
- pengobatan asma sekali dalam sehari yang dikonsumsi pada pagi hari
- sleep apnea, yaitu gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan bermasalah
5. Obat

Kebanyakan orang tidak pernah mengira bahwa efek samping dari obat-obat tertentu justru bisa menjadi penyebab penyakit asma. Obat antinyeri NSAID seperti aspirin dan ibuprofen hingga obat penyakit jantung beta blocker adalah contoh obat yang berisiko membuat asma Anda kambuh.
Jika Anda memiliki asma dan minum obat ini, efekna bisa memperburuk gejala asma yang Anda miliki. Tidak jarang, efek samping obat-obatan tersebut juga dapat berakibat fatal pada penderita asma.
Apabila Anda termasuk salah satu orang yang sensitif terhadap obat-obatan tersebut, hindari ibuprofen, naproxen, dan diklofenak karena bisa memicu serangan asma. Terlebih bagi Anda yang sudah punya riwayat asma.
Selalu konsultasikan dengan dokter terkait penggunaan obat-obat tersebut sebelum Anda mengonsumsinya.
6. Asma okupasi (akibat pekerjaan tertentu)

Jenis pemicu asma ini biasanya diakibatkan oleh tempat kerja (okupasi). Apabila Anda mengalami kondisi ini, Anda mungkin akan mengalami kesulitan bernapas dan gejala asma lain hanya saat sedang bekerja.
Banyak orang dengan asma okupasi mengalami pilek, hidung tersumbat, iritasi mata, mata berair, dan batuk mengi.
Orang yang paling rentan mengalami asma okupasi adalah para pekerja konstruksi, peternak hewan, perawat, tukang kayu, petani, dan pekerja yang kesehariannya mengalami paparan polusi udara, zat kimia, dan asap rokok.
Penyebab asma lainnya
Selain penyebab-penyebab asma yang telah disebutkan di atas, Anda juga perlu mengetahui bahwa terdapat berbagai kondisi serta faktor lain yang dapat memicu kambuhnya asma.
Berikut adalah beberapa hal lain yang dapat memicu penyebab asma:
1. Merokok

Orang yang merokok cenderung terkena asma dibandingkan yang tidak. Jika Anda memiliki asma dan merokok, kebiasaan buruk ini dapat membuat gejalanya semakin memburuk.
Wanita yang merokok selama hamil juga dapat meningkatkan risiko mengi pada janin. Tak hanya itu, bayi yang ibunya merokok selama kehamilan juga memiliki fungsi paru-paru yang lebih buruk dibandingkan bayi yang ibunya tidak merokok. Bukan tidak mungkin ini akan membuat buah hati Anda berisiko kena asma.
Berhenti merokok merupakan salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko penyebab penyakit asma sekaligus melindungi paru-paru Anda.
2. Asam lambung naik

Beberapa jenis asma yang telah disebutkan di atas kerap kali dikaitkan dengan kenaikan asam lambung. Nyatanya, lebih dari 80 persen pengidap asma memiliki riwayat penyakit GERD parah.
Hal ini lantaran otot katup sfingter di ujung paling atas lambung tidak bisa menutup rapat untuk menjaga asam tetap ada di lambung. Akibatnya, asam lambung naik ke kerongkongan.
Asam lambung yang terus-terusan naik ke kerongkongan akan menyebabkan iritasi dan peradangan pada bronkus sehingga menjadi penyebab munculnya serangan asma.
Dikutip dari laman Mayo Clinic, asam lambung dapat membuat gejala asma memburuk dan sebaliknya.
Penyakit GERD biasanya muncul pada saat tidur malam ketika penderitanya dalam posisi berbaring. Mungkin, ini pula sebabnya beberapa orang mengalami asma di malam hari (nokturnal).
Beberapa tanda jika refluks asam lambung yang jadi penyebab asma pada diri Anda, antara lain:
- Asma baru muncul ketika dewasa
- Tidak memiliki riwayat penyakit asma
- Gejala asma memburuk setelah makan besar atau olahraga
- Asma kambuh usai minum minuman beralkohol
- Asma terjadi pada malam hari atau saat berbaring
- Obat asma tidak seampuh biasanya
- Tidak memiliki riwayat alergi atau bronkitis
3. Stres

Hati-hati, stres juga bisa jadi penyebab asma. Hal ini dibuktikan oleh sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Brain, Behavior, and Immunity.
Penelitian tersebut mengemukakan, stres berkelanjutan dapat meningkatkan kekambuhan gejala hampir dua kali lipat pada anak-anak dengan asma.
Penelitian lain dalam jurnal Allergology International juga menyatakan hal serupa. Respons tubuh terhadap stres dapat memicu sistem imun untuk melepaskan hormon tertentu. Hormon itulah yang akhirnya menyebabkan peradangan di saluran udara dan memicu serangan asma.
4. Perubahan hormon

Asma pada orang dewasa diketahui 20 persen lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki. Perubahan hormon yang terjadi pada perempuan diduga menjadi salah satu penyebabnya.
Perubahan hormon seperti pada saat kehamilan dapat meningkatkan risiko munculnya penyebab penyakit asma. Bahkan prevalensi asma pada orang yang baru hamil satu kali meningkat dari 8 persen ke 29 persen pada wanita yang telah memiliki empat anak.
Wanita yang mengonsumsi estrogen setelah menopause selama tahun juga rentan terhadap asma. Meski ternyata risiko asma menurun pada mereka yang menggunakan pil KB.
5. Obesitas

Obesitas diketahui sebagai salah satu penyebab terjadinya penyakit asma dan meningkatkan risikonya pada orang dewasa. Sebanyak 50% orang dengan kelebihan berat badan dan obesitas diketahui memiliki asma saat dewasa. Bagaimana hal ini terjadi?
Orang dengan obesitas memiliki jaringan lemak yang cukup banyak. Peningkatan adipokin, yaitu hormon yang berasal dari jaringan lemak, akan memicu peradangan saluran pernapasan atas pada orang dengan obesitas.
Ditambah lagi, orang obesitas bernapas lebih sedikit daripada kapasitas normal paru-parunya. Hal ini akan mengganggu fungsi parunya. Belum lagi sulitnya bernapas saat tidur dan penyakit GERD yang sangat erat dengan asma bisa terjadi akibat obesitas.
6. Faktor cuaca

Faktanya, cuaca juga bisa memicu serangan asma bagi beberapa orang. Musim hujan membuat udara menjadi lebih lembap, yang tanpa disadari dapat mendorong pertumbuhan jamur.
Jamur-jamur ini kemudian dapat merekah dan beterbangan di udara. Bila terhirup, hal ini bisa memicu kambuhnya gejala asma. Cuaca panas berkepanjangan juga bisa menyebabkan hal serupa.
Meski tidak diketahui pasti apa penyebabnya, satu teori dari The Asthma UK mengatakan bahwa menghirup udara saat sedang panas-panasnya dapat menyebabkan saluran udara menyempit, menyebabkan batuk dan sesak napas. Kedua kondisi inilah yang dapat memicu serangan asma.
Teori lain juga mengungkapkan bahwa cuaca panas dapat meningkatkan jumlah polutan dan jamur yang ada di udara. Bila polutan dan jamur ini terhirup oleh pengidap asma, maka serangan asma dapat muncul.
Konsultasi ke dokter untuk cari tahu penyebab asma
Dari penjelasan di atas diketahui bahwa ada banyak sekali faktor risiko yang jadi penyebab penyakit asma. Anda disarankan untuk menghindari pemicu asma agar gejalanya tidak mudah kambuh sewaktu-waktu.
Namun agar lebih tahu pasti apa yang jadi penyebab asma Anda gampang kumat, Anda perlu berkonsultasi ke dokter. Konsultasi ke dokter juga perlu bila Anda curiga dengan gejala asma tertentu.
Dokter dapat melakukan sejumlah pemeriksaan, mulai dari pemeriksaan fisik, uji laboratorium, hingga tes pencitraan untuk memastikan diagnosis penyakit asma.
Semakin cepat asma Anda terdiagnosis, maka pengobatan asma pun akan semakin mudah. Anda pun dapat terhindar dari sejumlah komplikasi asma yang berbahaya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar