3. Usia menjadi penyebab mengorok
Semakin bertambah usia maka Anda mungkin semakin sering mendengkur saat tidur. Kondisi otot di saluran pernapasan yang mengendur seiring bertambahnya usia, menyebabkan orang yang lebih tua cenderung lebih mudah ngorok.
Otot saluran pernapasan yang kendur akan lebih rentan bergetar ketika dilalui oleh aliran udara. Akibatnya, lebih rentan untuk menghasilkan suara dengkuran.
4. Masalah pernapasan

Hidung tersumbat akibat penyakit seperti pilek, alergi, atau sinusitis bisa membuat Anda sulit bernapas karena menyebabkan peradangan di tenggorokan dan hidung.
Kondisi ini dapat menghambat aliran udara keluar dari hidung dan menimbulkan suara ngorok saat tidur. Pola olahraga yang baik bisa mengurangi keadaan ini.
5. Efek samping obat-obatan penyebab mendengkur
Penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat menjadi salah satu penyebab ngorok atau alasan kenapa Anda sering mendengkur saat tidur.
Obat penenang seperti lorazepam dan diazepam yang bekerja untuk merilekskan otot dapat mengakibatkan melemahnya otot di tenggorokan sehingga menyebabkan ngorok.
6. Konsumsi rokok dan alkohol

Kebiasaan mengonsumsi rokok dan alkohol dapat menjadi penyebab mendengkur saat tidur. Efek konsumsi alkohol bisa mengendurkan otot-otot saluran pernapasan.
Pengenduran otot ini membuat saluran napas menjadi lebih tertutup dan aliran udara pun semakin sempit sehingga muncul suara dengkuran. Rokok juga membuat iritasi jaringan di saluran pernapasan.
Kondisi itu akan menimbulkan peningkatan produksi lendir. Peningkatan ini yang selanjutnya menambah penyempitan dan penyumbatan saluran napas.
7. Obstructive sleep apnea (OSA)

Obstructive sleep apnea (OSA) adalah kondisi terhentinya aliran udara saat tidur selama 10 detik sehingga menyebabkan penurunan aliran udara paling sedikit 30-50% dan penurunan kadar oksigen darah.
Penelitian Indian Journal of Community Medicine menyebutkan pada OSA, jalan napas seseorang bisa mengalami penyumbatan total atau sebagian dan terjadi secara berulang saat tidur. Akibatnya, aliran udara pun terhambat dan menjadi penyebab mendengkur saat tidur.
Departemen Neurologi Universitas Columbia menyebutkan, sumbatan pada jalan napas ini bisa menyebabkan seseorang terbangun tiba-tiba. Sensasi tercekik pada saat fase apnea (henti napas) juga menyertai gangguan tidur ini.
Kejadian apnea terjadi selama 10-60 detik dan OSA yang ekstrem dapat terjadi berulang setiap 30 detik. Namun, penyakit ini jarang terdeteksi bahkan oleh dokter sekali pun.
Padahal OSA dapat menyebabkan berbagai komplikasi berbahaya termasuk penyakit kardiovaskuler, sindrom metabolik, gangguan saraf, dan keseimbangan hormon.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar