Jika kebiasaan tidur mendengkur dibiarkan, apa komplikasinya?

Meski kelihatannya sepele, kebiasaan tidur ngorok dapat menjadi bumerang pada kemudian hari. Bukan hanya kesehatan diri Anda saja, hubungan dengan teman maupun pasangan mungkin juga terganggu.
Berikut ini ada beberapa bahaya dari kebiasaan tidur ngorong, sehingga bisa menjadi pertimbangan Anda untuk segera mengatasinya.
1. Kelelahan dan mengantuk pada siang hari
Kebiasaan tidur ngorok yang terkait dengan suatu penyakit, sangat mungkin membuat Anda kurang tidur. Pasalnya, kebanyakan orang dengan kondisi ini sulit untuk tidur kembali dengan nyenyak. Akibatnya, durasi tidur yang biasanya 7-8 jam per hari bisa berkurang.
Kurang tidur dapat menyebabkan Anda mengantuk pada siang hari. Tubuh juga akan menjadi mudah lelah. Akibatnya, Anda tidak bisa menjalani aktivitas dengan maksimal karena sulit untuk konsentrasi sepenuhnya. Dalam jangka panjang, hal tersebut bisa menurunkan prestasi baik di sekolah, kampus, atau kantor.
2. Timbul perasaan malu dan merusak hubungan
Memiliki cap sebagai “tukang ngorok” tentu membuat Anda jadi minder, bukan? Apalagi jika diketahui oleh orang-orang sekitar Anda. Tidak hanya pada diri sendiri, dampaknya juga menurunkan kualitas hubungan Anda dengan pasangan. Pasalnya, pasangan bisa terganggu tidurnya oleh suara dengkuran Anda.
3. Risiko penyakit yang meningkat
Kebiasaan tidur mendengkur, baik itu karena kebiasaan atau masalah kesehatan, bisa meningkatkan risiko penyakit lain, seperti:
Bagaimana cara mengatasi tidur mendengkur?

Supaya kebiasaan tidur ngorok tidak menurunkan kualitas tidur dan hidup Anda, lakukan beberapa tips berikut ini untuk mnegatasinya.
1. Berhenti merokok
Anda tentu sudah paham jika rokok dapat merusak saluran pernapasan yang pada akhirnya membuat Anda tidur ngorok. itulah sebabnya, cara paling jitu mengatasi tidur mendengkur adalah dengan menghentikan kebiasaan ini.
Berhenti merokok memang tidak langsung menghilangkan kebiasaan ngorok. Butuh waktu bagi saluran pernapasan Anda pulih dari peradangan oleh zat kimia rokok. Kebiasaan buruk saat tidur ini kemungkinan besar akan hilang dalam beberapa tahun.
2. Ubah posisi tidur
Jika dengkuran muncul ketika Anda tidur dalam posisi terlentang, itu artinya, Anda perlu mengubah posisi tidur Anda. Cobalah untuk tidur dengan posisi miring ke kiri atau ke kanan untuk mencegah menyempitnya jalan napas. Agar posisi tidur Anda tidak terlentang, Anda bisa menyanggah sisi tubuh dengan guling.
3. Lakukan senam mulut
Jika mendengkur karena faktor penuaan, myofunctional therapy atau senam mulut bisa Anda coba. Latihan ini dapat membantu memperkuat otot sekitar mulut yang melemah.
Beberapa contoh latihan yang bisa Anda coba di rumah, meliputi:
- Gerakan mendorong ujung lidah ke arah langit-langit mulut. Setiap menyentuh langit mulut tahan selama 5 detik, dan ulangi sebanyak 10 kali.
- Gerakan mendorong lidah keluar dari mulut menyentuh hidung Anda. Tahan selama 10 detik dan ulangi 10 kali.
- Gerakan mendorong lidah ke kiri dan ke kanan. Setiap gerakan tahan 10 detik dan ulangi sebanyak 1o kali.
4. Hindari kebiasaan minum alkohol dan obat penenang sebelum tidur
Selain merokok, kebiasaan yang minum alkohol sebelum tidur juga perlu Anda hentikan. Begitu pula dengan penggunaan obat penenang. Konsultasikan dengan dokter untuk mengurangi penggunaan obat penenang dan mengganti terapi relaksasi sebelum tidur untuk membantu menenangkan diri dari kecemasan maupun stres.
5. Ikuti pengobatan dokter
Jika kebiasaan tidur mendengkur berkaitan dengan penyakit, Anda wajib melakukan pengobatan ke dokter. Anda mungkin perlu mengikuti terapi hormon, penggunaan alat CPAP untuk mengobati sleep apnea, minum obat-obatan untuk hipotiroidisme, atau menjalani operasi polip hidung atau operasi rekonstrusi saluran pernapasan yang menyimpang.
Pemilihan perawatan ini akan dokter sesuaikan dengan masalah medis yang mendasari dan tingkat keparahannya. Bicarakan lebih lanjut mengenai kemungkinan efek samping yang mungkin terjadi setelah pengobatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar