backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

8 Penyebab Gangguan Tidur pada Remaja Plus Dampaknya

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 25/06/2024

8 Penyebab Gangguan Tidur pada Remaja Plus Dampaknya

Tidur merupakan waktu bagi tubuh untuk beristirahat. Sayangnya, gangguan tidur sering kali menyerang dan membuat kualitas tidur jadi menurun. Bukan hanya lansia, gangguan tidur juga bisa terjadi pada anak remaja. Apa penyebab gangguan tidur yang paling sering terjadi pada remaja? Simak ulasannya berikut ini.

Berbagai penyebab gangguan tidur pada remaja

Gangguan tidur merupakan kondisi yang biasa terjadi pada anak-anak maupun remaja. Namun, sering kali kondisi ini tidak terdeteksi karena orangtua bisa saja berpikir anak mengalami susah tidur biasa.

Tak hanya faktor dari luar, beberapa kondisi dari dalam diri juga bisa menyebabkan waktu tidur berkurang.

Menurut Cleveland Clinic, hampir 30% gangguan tidur terjadi pada anak dan juga remaja. Berikut ini adalah beberapa penyebab gangguan tidur pada remaja yang umum terjadi.

1. Lingkungan yang kurang nyaman

Perlu diketahui bahwa pada dasarnya tidur membutuhkan kenyamanan. Jika tidak, anak bisa saja sulit tidur hingga mengalami gangguan tidur. 

Tidak hanya itu, kamar yang terlalu panas, dingin, terang, atau berisik juga bisa menjadi salah satu penyebabnya.

2. Kondisi tubuh tidak fit 

Melansir Kids Health, ketika anak sedang sakit, seperti pilek, flu, atau batuk, gejalanya akan memburuk ketika malam.

Hal ini bisa membuat anak remaja Anda kesulitan untuk tidur dan akhirnya terbangun pada malam hari. 

Selain itu, refluks asam lambung dan GERD pada anak remaja bisa menyebabkan masalah tidur, seperti insomnia, karena posisi berbaring memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan.

3. Masalah emosional

Remaja sering mengalami tekanan dari sekolah, teman sebaya, hingga orangtua. Hal ini tidak jarang menyebabkan anak mengalami stres. 

Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan tidur pada remaja, termasuk insomnia. 

Hal yang bisa jadi pemicu stres adalah masalah di sekolah serta masalah dalam keluarga, seperti perceraian orangtua atau kekerasan dalam rumah tangga.

4. Masalah kesehatan mental 

Gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan, dapat menjadi tantangan terhadap kualitas tidur remaja maupun orang dewasa.

Kurang tidur juga dapat menyebabkan kondisi-kondisi ini, sehingga menciptakan hubungan dua arah yang dapat memperburuk kualitas tidur dan kesehatan emosional.

5. Pengaruh gadget

Penyebab gangguan tidur pada anak remaja yang lainnya adalah pengaruh gadget. Penggunaan gadget atau laptop sebelum tidur dapat mengganggu ritme tidur. 

Hal ini karena cahaya biru dari layar elektronik tersebut dapat mengganggu produksi hormon tidur dan mempersulit seseorang untuk tidur. 

6. Perubahan gaya hidup

Perubahan dalam rutinitas sehari-hari, seperti perubahan jadwal tidur atau kebiasaan makan, dapat memengaruhi pola tidur remaja.

Hal ini dapat menjadi salah satu faktor gangguan tidur, seperti insomnia pada remaja. 

Selain itu, konsumsi kafein atau aktivitas fisik yang intens juga dapat memengaruhi tidur pada remaja di malam hari. 

7. Gangguan perkembangan saraf

Bukan hanya masalah emosional dan mental, gangguan perkembangan saraf juga bisa menjadi penyebab masalah tidur pada remaja.

Menurut Journal of Pediatrics Neurosciences, gangguan perkembangan saraf, seperti attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan gangguan spektrum autisme, dapat mempersulit remaja untuk tidur nyenyak di malam hari. 

8. Obat-obatan 

Penggunaan obat-obatan, seperti obat pseudoephedrine yang digunakan untuk mengatasi gejala pilek dan alergi, dapat menyebabkan insomnia atau gangguan tidur pada remaja. 

Tidak hanya itu, anak remaja yang memiliki asma dan menggunakan inhaler asma, seperti beta agonist, dapat menyebabkan efek samping berupa kesulitan tidur. 

Apa saja gangguan tidur pada remaja?

Berikut adalah deretan gangguan tidur yang sering kali terjadi pada anak remaja.
  • Sleepwalking atau tidur berjalan. Ini merupakan gangguan perilaku yang muncul selama tidur nyenyak dan mengakibatkan berjalan atau perilaku kompleks lainnya.
  • Insomnia. Kondisi ini menyebabkan seseorang susah untuk memulai tidur, sulit tidur kembali ketika terbangun, atau bangun lebih awal dari waktu seharusnya.
  • Sleep apnea. Sleep apnea pada anak remaja membuat mereka sering mendengkur, berkeringat, dan bangun dengan kondisi kaget.
  • PLMD (periodic limb movement disorder) atau RLS (restless legs syndrome). Gangguan tidur pada anak remaja ini membuat mereka melakukan gerakan berupa sentakan yang tidak disengaja.
  • Narkolepsi. Kondisi medis untuk menggambarkan anak yang bisa tidur secara tiba-tiba.

Dampak gangguan tidur pada anak remaja

dampak begadang bagi remaja

Menurut Kids Health, kebanyakan remaja harus menghabiskan waktu untuk tidur sebanyak 8—10 jam setiap harinya. 

Waktu tidur yang cukup dapat mencegah terjadinya masalah kesehatan fisik dan mental, serta membantu untuk tetap fokus dan beraktivitas pada keesokan hari.

Saat terjadi gangguan tidur pada anak remaja, akibat yang bisa dirasakan secara langsung adalah sulitnya untuk bangun tepat waktu.

Selain itu, ada beberapa hal lainnya yang menjadi dampak dari gangguan tidur pada kesehatan fisik dan mental, yaitu berikut ini.

1. Perubahan suasana hati (mood swing)

Seperti yang diketahui, masa remaja merupakan waktu di mana anak mengalami perubahan suasana hati yang cukup drastis karena perubahan hormonal.

Namun, hal ini juga bisa terjadi ketika anak mengalami kurang tidur. Mengalami gangguan tidur adalah salah satu penyebab mood swing pada kebanyakan remaja.

Perubahan mood pada remaja karena gangguan tidur ini terlihat ketika ia menjadi lebih murung dan kurang fokus saat di kelas.

Akibatnya, ia bisa menjadi lebih sensitif dan mudah marah tak seperti biasanya.

2. Metabolisme terganggu

Efek kurang tidur akibat gangguan tidur pada anak remaja juga bisa memengaruhi metabolisme.

Dalam Nurses’ Health Study disebutkan, adanya kemungkinan peningkatan berat badan hingga obesitas pada remaja saat waktu tidur berkurang.

Hal ini karena adanya perubahan hormon lainnya di dalam tubuh dan mengurangi kemampuan tubuh dalam membakar kalori saat tidur.

3. Masalah pada kulit

Tidur itu penting agar sistem di dalam tubuh dapat berfungsi dengan baik, termasuk kulit. Selain karena puber, jerawat pada remaja bisa muncul ketika anak Anda kurang tidur.

Hal ini terjadi karena kadar hormon yang meningkat sehingga memicu peradangan dan mengacaukan sistem kekebalan tubuh.

Selain jerawat, gangguan tidur juga bisa memicu masalah kulit lainnya yang berhubungan dengan peradangan seperti eksim dan psoriasis.

Apa yang harus dilakukan orangtua?

efek begadang memperpendek usia

Jika hanya terjadi sesekali dan tidak diikuti gejala lain yang mengkhawatirkan, gangguan tidur pada remaja mungkin tidak menjadi masalah.

Namun, jika gangguan tidur sering terjadi disertai gejala lainnya atau dampaknya sudah merugikan, sebaiknya lakukan konsultasi kepada dokter, ahli tidur, atau psikolog anak.

Sebagai contoh, ketika anak mengalami insomnia berbulan-bulan yang berakibat pada prestasi belajarnya menurun drastis karena ia sering tidur di kelas.

Gangguan tidur yang tidak ditangani bisa merusak fisik dan mengganggu kesehatan jiwa anak. Selain meminta bantuan ahli, Anda juga bisa melakukan beberapa cara seperti berikut ini.

1. Meminta anak tidur teratur

Mengatur anak remaja memang sulit, terlebih soal waktu tidur. Namun, tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari adalah cara untuk mengembalikan jam biologisnya.

Untuk itu, sebaiknya beri pengertian terlebih dahulu pada anak Anda pentingnya tidur dan bangun di waktu yang sama. Setelah itu, usahakan untuk mengeceknya ke kamar saat waktu tidur sudah tiba.

Redupkan lampu kamar satu jam sebelum ia tidur, kemudian atur suhu ruangan agar tidak terlalu dingin atau panas. Anda juga bisa membuatkan susu cokelat hangat untuk membantu anak tidur lebih nyenyak.

Pada pagi hari, bangunkan ia di jam yang sama setiap hari meski awalnya mungkin sulit bagi anak Anda.

2. Mengatur agar tidur siang tidak terlalu lama

Tidur siang yang baik adalah yang tidak terlalu lama atau disebut juga power nap. Power nap hanya membutuhkan waktu 15—20 menit untuk mengembalikan konsentrasi dan tenaga yang hilang.

Untuk itu, biasakan anak Anda untuk tidur siang dan bangunkan setelah 20 menit agar tidak kebablasan.

Hal ini juga dilakukan sebagai cara untuk bantu mengatasi gangguan tidur pada anak remaja.

3. Meminta anak mematikan gadget sebelum tidur

Tahukah Anda bahwa gadget memiliki cahaya biru yang bisa mengganggu waktu tidur seseorang?

Cahaya dari layar gadget bisa mengganggu produksi melatonin otak. Melatonin adalah hormon yang bisa membantu seseorang untuk tidur.

Dalam usaha mengatasi gangguan tidur, sebaiknya minta anak untuk mematikan gadget satu jam sebelum beranjak tidur.

Jika anak mengalami kesulitan dalam menahan keinginan untuk bermain gadget, tawarkan solusi. Bilang padanya bahwa Anda bisa menyimpan gadget-nya dan mengembalikannya esok pagi saat ia bangun.

Konsultasi kepada dokter, psikolog, atau ahli tidur anak untuk tahu informasi lebih lanjut terkait hal ini.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 25/06/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan