Saat anak mengalami nyeri tenggorokan, ia bisa saja mengalami infeksi pada amandel. Salah satu tindakan yang dokter lakukan untuk mengatasinya adalah operasi amandel pada anak atau tonsilektomi. Berikut penjelasan lengkapnya.
Ditinjau secara medis oleh dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A · Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon
Saat anak mengalami nyeri tenggorokan, ia bisa saja mengalami infeksi pada amandel. Salah satu tindakan yang dokter lakukan untuk mengatasinya adalah operasi amandel pada anak atau tonsilektomi. Berikut penjelasan lengkapnya.
Tonsilektomi adalah operasi pengangkatan amandel untuk mengobati infeksi dan radang amandel atau tonsilitis.
Amandel merupakan dua jaringan berbentuk oval yang berada di bagian belakang tenggorokan, yakni sebelah kiri dan kanan.
Tonsil atau amandel ini merupakan bagian dari jaringan limfoid (kelenjar di leher) yang berperan melawan virus dan bakteri dari hidung dan tenggorokan.
Radang amandel bisa terjadi jika amandel telah terinfeksi. Kondisi ini menyebabkan nyeri, demam, dan kesulitan menelan.
Selain itu, radang amandel mengganggu jam tidur anak dan membuatnya susah tidur.
Sebenarnya, tidak semua kondisi amandel anak yang bengkak sembuh lewat operasi.
Namun, bila infeksi pada amandel sudah mengganggu pernapasan anak saat tidur, ini berbahaya.
Ada beberapa kondisi yang membuat anak harus melakukan operasi amandel, mengutip dari Medlineplus.
Operasi bertujuan untuk memperbaiki saluran pernapasan, asma, serta mengurangi infeksi tenggorokan, sinus, dan telinga.
Dokter mungkin akan melakukan pengangkatan adenoid (adenoidektomi) bila terjadi pembengkakan atau infeksi.
Sebelum melakukan operasi, dokter atau perawat akan mengajukan beberapa pertanyaan terkait riwayat kesehatan anak.
Mengutip dari Mayo Clinic, beberapa yang akan perawat tanyakan seperti:
Sekitar 10 hari sebelum operasi, perawat akan meminta anak berhenti mengonsumsi obat-obatan, seperti paracetamol.
Petugas medis juga akan melakukan tes darah beberapa hari sebelum operasi.
Setelah itu, dokter anestesi akan menjelaskan prosedur pembiusan dan memberi instruksi lebih lanjut.
Ikuti seluruh instruksi dokter termasuk larangan makan dan minum sebelum operasi.
Pada umumnya, anak wajib berpuasa selama 6 jam sebelum operasi.
Namun, anak mungkin diperbolehkan untuk mengonsumsi minuman seperti air putih beberapa jam menjelang operasi.
Tindakan operasi berjalan sekitar 20—30 menit dengan kondisi anak menerima bius total, sehingga tidak merasa sakit.
Dokter bedah akan melakukan tonsilektomi melalui mulut anak.
Dokter akan mengiris amandel dari lapisan otot bawa untuk menghilangkan tonsil dan membuat area steril dari infeksi.
Setelah selesai operasi, perawat akan membawa anak ke ruang pemulihan sambil menunggu sadar dari efek obat bius.
Dokter biasanya membolehkan anak pulang ke rumah satu hari setelah operasi. Rasa sakit pasca operasi akan terus muncul hingga dua minggu ke depan.
Ada kecenderungan terasa lebih parah di pagi hari.
Biasanya, anak membutuhkan waktu pemulihan selama dua minggu sebelum kembali ke sekolah dan bertemu banyak orang.
Memberi jeda pertemuan dengan teman-temannya bisa mencegah infeksi tenggorokan di masa pemulihan.
Selama beberapa minggu, ada perubahan warna pada bagian amandel yang diangkat. Namun, akan kembali normal setelah 3-4 minggu.
Setidaknya batasi aktivitas anak selama 2 minggu untuk mengurangi risiko perdarahan di area bekas operasi amandel.
Setelah menjalani tonsilektomi, kunci pemulihannya adalah kebutuhan cairan anak harus tercukupi. Ini untuk mencegah terjadi dehidrasi pada anak.
Anak perlu makan makanan lunak selama masa pemulihan. Beberapa makanan yang biasanya dokter sarankan yaitu:
Sebagian besar makanan di atas adalah kesukaan anak-anak. Makanan ini bisa mengurangi nyeri tenggorokan efek dari operasi.
Setelah tindakan operasi amandel, ada kondisi yang membuat anak perlu perawatan dokter.
Kondisi yang membuat anak harus ke dokter seperti:
Bila anak mengalami kondisi di atas, segera hubungi dokter.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A
Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar