backup og meta

Bukan Cuma Ngantuk, 8 Masalah Kesehatan Ini Mengintai Anda yang Kurang Tidur

Bukan Cuma Ngantuk, 8 Masalah Kesehatan Ini Mengintai Anda yang Kurang Tidur

Ada berbagai penyebab kurang tidur, entah karena harus menyelesaikan deadline kantor, belajar untuk ujian esok hari, atau keasyikan main media sosial. Alhasil, Anda terbangun dengan rasa lemas dan masih mengantuk. Tunggu dulu, efek dan bahaya kurang tidur tidak hanya itu saja. Penasaran? Yuk, cari tahu jawabannya pada ulasan berikut ini!

Beragam efek dan bahaya kurang tidur bagi kesehatan

kurang tidur membuat sulit fokus

Tidur merupakan kebutuhan bagi tubuh Anda, sama seperti halnya dengan makan dan minum. Mark Wu, MD, Ph.D,  seorang ahli saraf di John Hopkins Medicine, menyebutkan bahwa tidur adalah periode bagi otak untuk terlibat dalam sejumlah aktivitas yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup.

Waktu tidur juga dipakai tubuh untuk memperbaiki diri dari kerusakan sehingga keesokan harinya bisa kembali bekerja dengan normal. Sungguh penting, bukan, tidur bagi tubuh Anda?

Sayangnya, masih banyak orang yang tidak mencukupi waktu tidur per hari sekitar 7-9 jam. Selain mengantuk pada siang hari, ada beberapa efek kurang tidur dan diantaranya cukup berbahaya, seperti:

1. Mudah lupa dan fungsi otak yang kurang optimal

Penyakit pikun atau sering lupa memang erat kaitannya dengan usia tua. Namun, kondisi ini bisa saja terjadi pada orang yang masih muda sebagai efek dari kurang tidur akhir-akhir ini.

Kurang tidur setiap malam bisa mengganggu kinerja dan fungsi otak, termasuk juga bagian otak yang berkaitan dengan daya ingat. Efeknya ini bisa membuat Anda kesulitan untuk mencerna dan memfokuskan diri pada suatu hal serta lebih lambat dalam menanggapi.

Di samping itu, kurang tidur juga bisa membuat Anda sulit dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah, sehingga Anda sangat mungkin membuat kesalahan dan lebih lama dalam menyelesaikan tugas.

2. Berat badan melonjak

Efek yang juga bisa Anda rasakan jika kurang tidur adalah berat badan melonjak naik. Ternyata, ada hubungan antara durasi tidur dengan perubahan negatif dalam metabolisme tubuh.

Pada orang dewasa, tidur sekitar 4 jam per hari bisa meningkatkan rasa lapar dan nafsu makan, terutama pada makanan tinggi karbohidrat yang padat kalori. Kondisi ini ternyata juga terjadi pada anak-anak dan remaja.

Peneliti mengemukakan bahwa durasi tidur mempengaruhi hormon ghrelin dan leptin yang bertugas mengatur rasa lapar, sehingga membuat nafsu makan jadi lebih besar daripada biasanya. Kemudian, naiknya berat badan akibat kurang tidur juga dipengaruhi oleh tubuh yang kelelahan sehingga sangat mungkin membuat seseorang membatasi aktivitas fisiknya.

3. Gampang sakit dan dapat memicu kanker

metastasis kanker

Salah satu manfaat tidur memberi manfaat untuk sistem kekebalan. Jika Anda kurang tidur, maka efek yang Anda rasakan adalah sistem kekebalan tubuh yang melemah. Sistem kekebalan tubuh bekerja untuk melawan segala infeksi, baik itu dari parasit, jamur, virus, maupun bakteri.

Jika sistem imun pada tubuh Anda lemah, itu artinya perlindungan yang diberikan juga ikut melemah sehingga membuat Anda lebih mudah terkena infeksi.

Studi menunjukkan bahwa tidur 4 jam per malam selama 6 hari bisa menurunkan 50% jumlah antibodi yang melawan virus influenza. Itu artinya, Anda akan lebih mudah terserang flu jika kurang tidur.

Menurut American Academy of Sleep Medicine (AASM), kebiasaan kurang tidur selama berhari-hari bisa menimbulkan efek yang berbahaya, yakni memicu pertumbuhan kanker dalam tubuh.

Kurang tidur dapat mengurangi aktivitas sel natural killer (BK) hingga 72 persen, ketimbang orang yang cukup tidur. Sel NK sendiri keberadaannya cukup penting karena bisa membunuh sel abnormal dalam tubuh yang berkaitan erat dengan penyakit kanker.

4. Peningkatan risiko penyakit jantung

Selain meningkatkan sistem kekebalan tubuh, kurang tidur juga dapat memberikan efek berupa peningkatan risiko terhadap beberapa penyakit, salah satunya penyakit jantung.

Ini karena kurang tidur dapat menyebabkan pembentukan sitokin inflamasi, yang memainkan peran penting dalam perkembangan gangguan kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah di sekitarnya). Sitokin inflamasi dapat menyebabkan peradangan. Nah, peradangan inilah yang bisa menyerang berbagai organ dan jaringan di tubuh, termasuk pembuluh darah di sekitar jantung.

6. Rentan mengalami kecelakaan

bahaya nyetir saat mengantuk; risiko ngantuk sambil nyetir

Efek mengantuk karena kurang tidur tidak hanya mengurangi produktivitas, tapi juga bisa membuat Anda mudah terjatuh. Akibatnya, bisa saja Anda mendapatkan luka goresan, memar, atau terkilir.

Bahayanya, efek kurang tidur ini juga bisa mengancam keselamatan jiwa, terutama jika Anda sedang mengendarai kendaraan atau mengoperasikan alat-alat berat. Oleh karena itulah, jangan anggap enteng jam tidur Anda yang tidak tercukupi dengan baik.

7. Penurunan fungsi seksual

Kualitas kehidupan seks yang baik ternyata dapat menjaga hubungan Anda dan pasangan berjalan harmonis. Jika sebaliknya, pasangan bisa saja merasa tidak puas dan pada akhirnya bisa berdampak buruk pada hubungan antar pasangan.

Anda mungkin tidak menyadari, bahwa kurang tidur bisa menjadi salah satu penyebab menurunnya fungsi seksual. Kelelahan dan rasa kantuk dapat menganggu aktivitas seksual dengan berbagai cara, yakni:

  • Penurunan hasrat dan gairah untuk melakukan hubungan seksual.
  • Tidak mampu mempertahankan ereksi secara optimal.

8. Risiko penyakit mental makin tinggi

somniphobia

Efek bahaya dari kurang tidur dalam jangka panjang, yaitu meningkatkan risiko penyakit mental. Ini karena kekurangan tidur mempengaruhi suasana hati seseorang menjadi lebih buruk.

Mereka mungkin saja lebih mudah mengalami agitasi, yang menjadi salah satu tanda penyakit mental dan cenderung lebih sering berpikiran negatif. Risiko penyakit mental yang mungkin meningkat adalah gangguan kecemasan, depresi, gangguan bipolar, dan ADHD.

Untuk mencegah kesemua efek tersebut, Anda perlu memperbaiki kualitas tidur Anda. Cobalah untuk kembali mengatur jam tidur dan bangun, serta hindari berbagai hal yang mengganggu tidur. Jika cara ini tidak cukup ampuh, konsultasikan pada dokter.

[embed-health-tool-heart-rate]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Sleep deprivation and deficiency. Retrieved April 05, 2021, from https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/sleep-deprivation-and-deficiency.

The science of SLEEP: Understanding what happens when you sleep. (n.d.). Retrieved April 05, 2021, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/the-science-of-sleep-understanding-what-happens-when-you-sleep.

Team, B. (2021, March 11). Here’s what happens when you don’t get enough sleep (and how much you really need a night). Retrieved April 05, 2021, from https://health.clevelandclinic.org/happens-body-dont-get-enough-sleep/.

Cappuccio, F. P., Cooper, D., D’Elia, L., Strazzullo, P., & Miller, M. A. (2011). Sleep duration predicts cardiovascular outcomes: A systematic review and meta-analysis of prospective studies. European Heart Journal, 32(12), 1484-1492. doi:10.1093/eurheartj/ehr007.

Module 2. sleep and the immune system. (2020, March 31). Retrieved April 05, 2021, from https://www.cdc.gov/niosh/work-hour-training-for-nurses/longhours/mod2/05.html.

The relationship between sex and sleep. (2021, March 16). Retrieved April 06, 2021, from https://www.sleepfoundation.org/physical-health/sex-sleep.

Publishing, H. (n.d.). Sleep and mental health. Retrieved April 06, 2021, from https://www.health.harvard.edu/newsletter_article/sleep-and-mental-health.

Luyster, F. S., Strollo, P. J., Jr, Zee, P. C., Walsh, J. K., & Boards of Directors of the American Academy of Sleep Medicine and the Sleep Research Society (2012). Sleep: a health imperative. Sleep35(6), 727–734. https://doi.org/10.5665/sleep.1846.

Versi Terbaru

27/10/2022

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Hillary Sekar Pawestri


Artikel Terkait

Berapa Lama Reaksi Obat Tidur hingga Anda Mengantuk?

4 Manfaat Istirahat yang Cukup, Plus Cara Memperolehnya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 27/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan