Asma merupakan kondisi penyempitan saluran pernapasan akibat adanya peradangan. Salah satu kondisi asma yang menjadi penyebab batuk sub-akut adalah cough variant asthma dengan gejala khas berupa batuk kering.
6. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
GERD merupakan kondisi kembali naiknya asam lambung ke esofagus atau kerongkongan. GERD termasuk kondisi yang berlangsung jangka panjang.
Oleh karena itu, iritasi menerus akibat naiknya asam lambung dapat menimbulkan batuk kering kronis. Bahayanya, asam yang naik juga bisa kembali terserap ke dalam paru dan merusak jaringan paru.
7. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
Kondisi PPOK menggambarkan penurunan fungsi paru akibat dua atau salah satu penyakit paru, yaitu bronkitis kronis dan emfisema. Kerusakan paru akan berkembang semakin buruk seiring berjalannya waktu sehingga menyebabkan masalah pernapasan kronis seperti napas pendek dan batuk.
8. Bronkiektasis
Masalah dalam sistem pernapasan yang dapat menjadi penyebab dari batuk berdahak kronis adalah bronkiektasis. Penyakit ini terjadi karena peradangan bronkus yang menyebabkan dinding bronkus menebal sehingga bakteri dan dahak bertambah banyak di saluran pernapasan.
Akibatnya, dahak penuh bakteri ini akan menutupi jalannya udara, kondisi seperti ini dapat mengakibatkan batuk berdarah dan hilangnya fungsi paru-paru secara bertahap.
9. Kanker paru
Kondisi ini merupakan penyebab batuk yang berlangsung jangka panjang dan biasanya juga disertai dengan gejala napas yang memendek, rasa sakit di dada, dan sakit kepala.
Faktor utama penyebab kanker paru adalah kebiasaan merokok. Batuk berdarah merupakan gejala khas yang menandakan kanker sudah menyebar dan menginjak stadium lanjut.
10. Efek samping obat darah tinggi
Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor merupakan obat yang umum diberikan untuk menurunkan tekanan darah tinggi atau mengobati penyakit gagal jantung. Efek samping pemakaian obat ini diketahui dapat menyebabkan batuk kronis pada beberapa orang. Beberapa jenis obat ACE yang biasa diberikan oleh dokter adalah benazepril, captopril, dan ramipril.
Batuk kronis juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor, artinya sangat mungkin jika penderita mengidap lebih dari satu penyakit yang memperlihatkan gejala batuk kronis.
Faktor risiko yang dapat menjadi penyebab batuk

Beberapa faktor, baik yang meliputi kebiasaan tidak sehat sehari-hari maupun paparan polusi yang intens, juga bisa memicu terjadinya refleks batuk. Bahkan, bisa pula meningkatkan risiko Anda mengalami penyakit penyebab batuk di atas.
Beberapa faktor risiko penyebab batuk yang Anda alami, antara lain:
1. Merokok
Orang yang memiliki kebiasaan merokok juga cenderung lebih sering batuk. Hal ini terjadi karena asap rokok yang terhirup dapat mengiritasi saluran pernapasan. Selain itu, bahaya merokok juga meningkatkan risiko penyakit paru jangka panjang, seperti bronkitis dan PPOK.
2. Paparan polusi terus-terusan
Asap, polusi, debu, serta udara yang kering bisa merangsang refleks batuk saat terhirup. Jika terus menghirup udara di sekitar yang kotor dan kering, Anda bisa lebih sering batuk.
Apalagi jika Anda memiliki alergi, kualitas udara yang buruk bisa memicu reaksi alergi sehingga menyebabkan batuk menerus.
Batuk yang Anda alami bisa merupakan refleks normal yang berfungsi mengeluarkan partikel kotor dari saluran napas ataupun gejala dari penyakit tertentu. Untuk mengetahui penyebab batuk secara pasti, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter sehingga dokter bisa melakukan diagnosis dan menentukan penyakit penyebabnya. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui cara mengobati batuk yang tepat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar