Pernahkah Anda mendengar tentang bronkiektasis? Meski tidak sepopuler asma atau pneumonia, bronkiektasis adalah kondisi kronis yang dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup penderitanya.
Sebenarnya, apa itu bronkiektasis dan apa penyebabnya? Ketahui informasi lengkapnya melalui ulasan di bawah ini.
Apa itu bronkiektasis?
Bronkiektasis adalah kerusakan permanen dan pelebaran secara abnormal pada saluran bronkial paru-paru.
Saluran udara yang rusak kemudian menjadi “rumah” bagi bakteri, dan lendir pun sulit dikeluarkan dari paru-paru, sehingga terjadi penumpukan.
Apabila bakteri dan lendir telanjur menyerang seluruh paru-paru, infeksi dan penyumbatan saluran pernapasan bisa terjadi.
Perlu Anda pahami, paru-paru terdiri atas saluran udara bercabang kecil yang dikenal dengan sebutan bronkus.
Oksigen berjalan melalui saluran udara ini dan berakhir di kantong kecil yang disebut alveoli. Dari sana, oksigen kemudian akan diserap ke dalam darah.
Dinding bagian dalam bronkus dilapisi dengan lendir lengket yang berfungsi melindungi dinding saluran pernapasan dari partikel asing dan kuman.
Dikutip dari situs NHS, pada bronkiektasis, satu atau lebih saluran bronkus melebar secara tidak normal.
Artinya, lebih banyak lendir di paru-paru daripada yang biasanya. Hal ini membuat bronkus lebih rentan terhadap infeksi.
Jika ditambah dengan adanya infeksi, ada kemungkinan bronkus mungkin rusak lagi, dan menyebabkan lendir bertambah banyak. Akibatnya, risiko infeksi akan semakin meningkat.
Seiring dengan berjalannya waktu, siklus infeksi berulang ini secara bertahap dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru.
Bronkiektasis dapat diobati, tapi kerusakan yang sudah terjadi tidak dapat disembuhkan. Anda tetap dapat menjalani hidup yang normal dengan perawatan yang tepat.
Kondisi ini mungkin saja dapat kambuh suatu hari dan harus segera diatasi agar asupan oksigen tidak terputus ke seluruh tubuh.
Seberapa umum kondisi ini?
Kondisi ini sangat umum terjadi. Umumnya, kondisi ini lebih sering menyerang wanita dibandingkan pria. Bronkiektasis dapat terjadi pada orang dengan usia berapa pun.
Penyakit ini dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Tanda dan gejala bronkiektasis
Dikutip dari American Lung Association, gejala-gejala yang umum muncul apabila Anda terserang bronkiektasis adalah sebagai berikut.
- Batuk dengan dahak berwarna kuning atau hijau setiap hari.
- Sesak napas yang memburuk selama gejala kambuh.
- Merasa kelelahan, terutama saat gejala kambuh.
- Demam dan/atau menggigil, biasanya muncul saat gejala kambuh.
- Napas tersengal atau mengi selama gejala kambuh.
- Batuk darah atau lendir yang bercampur darah (hemoptisis).
- Nyeri dada.
- Kulit yang membiru.
- Penurunan berat badan.
- Kelelahan.
- Penebalan kulit di bawah kuku dan kaki.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala bronkiektasis yang tidak disebutkan. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah kepada dokter Anda.
Tubuh masing-masing orang berbeda. Jangan menyamakan keadaan Anda dengan orang lain hanya karena gejala yang timbul sama. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
Penyebab bronkiektasis
Penyebab bronkiektasis adalah infeksi atau kondisi medis, seperti pneumonia atau cystic fibrosis. Kondisi tersebut dapat menyebabkan cedera atau perubahan permanen pada saluran udara (bronkus).
Pneumonia dan cystic fibrosis menyebabkan produksi lendir di paru-paru berlebih yang merupakan rumah ideal bagi virus dan bakteri penyebab infeksi untuk berkembang biak.
Cystic fibrosis di paru-paru juga akan menyebabkan infeksi yang berulang.
Selain itu, terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan kondisi ini, antara lain sebagai berikut.
- Infeksi pada paru-paru. Kondisi ini merupakan penyebab utama dari bronkiektasis, meliputi infeksi virus seperti flu dan infeksi bakteri seperti staph atau tuberkulosis.
- Menghirup objek asing atau makanan.
- Humoral immunodeficiency (kadar protein yang melawan infeksi rendah pada darah).
- Penyakit iritasi usus (penyakit Crohn’s dan kolitis ulseratif).
- Penyakit rheumatologis (rheumatoid arthritis dan Sjögren’s disease).
- Alpha1-antitrypsin deficiency (penyebab PPOK pada genetik beberapa orang).
- Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
- Infeksi HIV.
- Menghirup asam lambung.
- Asam lambung.
- Allergic bronchopulmonary aspergillosis (sejenis alergi peradangan paru-paru).
Faktor risiko bronkiektasis
Ada beberapa faktor pemicu yang membuat Anda berisiko terkena kondisi ini, yaitu sebagai berikut.
- Tidak adanya atau disfungsi protein CFTR pada sel bronkial pada orang cystic fibrosis (CF).
- Memiliki penyakit sistemik yang terkait dengan bronkiektasis seperti yang telah disebutkan di atas.
- Infeksi paru kronis atau parah, seperti tuberkulosis, yang merusak saluran pernapasan.
Komplikasi bronkiektasis
Pada beberapa kasus, komplikasi bronkiektasis dapat terjadi. Kondisi ini disebut dengan hemoptisis masif. Hemoptisis masif adalah kondisi batuk darah dalam jumlah besar.
Gejala hemoptisis masif meliputi berikut ini.
- Batuk lebih dari 100 ml darah (setara dengan sepertiga minuman kaleng) dalam waktu 24 jam.
- Kesulitan bernapas karena darah yang menghalangi saluran udara.
- Merasa pusing, kulit dingin, dan berkeringat.
Hemoptisis masif termasuk kondisi gawat darurat. Segera hubungi ambulans atau pergi ke IGD rumah sakit terdekat jika Anda mengalami gejalanya.
Diagnosis bronkiektasis
Diagnosis bronkiektasis melibatkan pemeriksaan fisik dan tes darah lengkap untuk mencari tahu adanya infeksi dalam tubuh.
Dokter juga akan mendengarkan paru-paru Anda untuk memeriksa apakah ada bunyi abnormal yang mungkin menandakan adanya penyumbatan saluran napas.
Tes lainnya yang dilakukan adalah sebagai berikut.
- Tes dahak, untuk memeriksa apakah ada virus, jamur, atau bakteri dalam sampel dahak.
- X-ray dada atau CT scan untuk melihat kondisi paru-paru Anda.
- Tes fungsi paru untuk mengetahui seberapa baik udara yang mengalir ke paru-paru.
- Pemeriksaan darah GuantilFERON (IGRA) atau tes Mantoux untuk memeriksa ada tidaknya infeksi tuberkulosis.
- Tes keringat untuk mendeteksi cystic fibrosis.
Pengobatan bronkiektasis
Bronkiektasis adalah kondisi kronis yang tidak ada obat penyembuhnya, tapi gejalanya bisa dikendalikan dengan sejumlah perawatan seperti fisioterapi khusus bronkiektasis dan obat-obatan.
Pemberian antibiotik dan obat-obatan untuk mengencerkan dahak juga bisa diberikan dalam rangkaian pengobatan bronkiektasis.
Dengan melakukan pengobatan, Anda bisa menjalani hari seperti biasa. Beberapa pengobatan yang umum digunakan untuk membantu mengatasi kondisi ini, antara lain sebagai berikut.
1. Antibiotik
Antibiotik umum diresepkan untuk mengatasi bronkiektasis guna mematikan bakteri yang sering kali menginfeksi bronkus.
2. Macrolides
Macrolides adalah sejenis antibiotik yang tidak hanya membunuh jenis bakteri tertentu, tapi juga mengurangi peradangan bronkus.
3. Obat pengencer dahak
Obat-obatan ini diberikan melalui nebulizer, yang dicampurkan dengan hypertonic saline solution sehingga menjadi partikel kecil dan dihirup ke dalam paru-paru.
Obat diberikan melalui nebulizer membantu mengencerkan lendir pada bronkus agar dapat lebih mudah dikeluarkan.
4. Perangkat pengencer lendir
Perangkat ini memiliki kemampuan untuk mengeluarkan lendir. Beberapa alat ini membantu pasien mengembuskan udara ke perangkat yang menyebabkan udara menyebar pada bronkus, yang membantu menghancurkan lendir.
Perangkat lain mudah dikenakan dan mengguncang dada untuk membantu mengencerkan lendir. Bicarakan dengan dokter apakah alat tersebut tepat untuk Anda.
Selain itu, pilihan perawatan di bawah ini mungkin bisa membantu mengatasi kondisi tersebut.
- Terapi oksigen.
- Rawat inap untuk ekskerbasi (perburukan gejala) parah.
- Operasi.
- Terapi kortikosteroid.
- Suplemen makanan.
Dikutip dari situs NHS, operasi biasanya dilakukan untuk kasus bronkiektasis langka ketika pengobatan lain tak berhasil.
Hidup dengan bronkiektasis bisa membuat stres atau frustrasi, tetapi kebanyakan orang dengan kondisi ini memiliki harapan hidup yang normal.
Namun, pada orang yang memiliki gejala sangat parah, bronkiektasis bisa berakibat fatal jika paru-paru berhenti berfungsi.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan tindakan pencegahan bronkiektasis. Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah kepada dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Kesimpulan
- Bronkiektasis adalah kerusakan permanen pada saluran bronkial paru-paru yang menimbulkan pembesaran bronkial secara abnormal. Saluran udara yang rusak kemudian menjadi “rumah” bagi bakteri dan lendir untuk menumpuk dalam paru-paru.
- Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti nyeri dada, batuk dengan dahak warna hijau setiap hari, sesak napas, kulit yang membiru, kelelahan, hingga penurunan berat badan.
- Penyebab utama bronkiektasis mencakup infeksi atau kondisi medis, seperti pneumonia atau cystic fibrosis.
- Meski tidak dapat disembuhkan, kondisi ini dapat dikelola melalui perawatan medis, seperti antibiotik, terapi fisik, dan perangkat pengencer lendir.