Kondisi batuk merupakan gejala penyakit. Namun, batuk bisa disebabkan oleh sistem pencernaan yang salah satunya asam lambung naik. Batuk karena asam lambung biasanya bisa berlangsung lama, alias batuk kronis. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Kondisi batuk merupakan gejala penyakit. Namun, batuk bisa disebabkan oleh sistem pencernaan yang salah satunya asam lambung naik. Batuk karena asam lambung biasanya bisa berlangsung lama, alias batuk kronis. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Faktanya, sebanyak 25% kasus batuk kronis bisa disebabkan oleh penyakit GERD. Hal ini dikemukakan oleh dokter gastroenterologi, Ryan D. Madanick, pada ulasan yang dimuat dalam jurnal Gastroenterology & hepatology.
Meski begitu, kebanyakan pasien tidak merasakan gejala masalah pencernaan lainnya. Alhasil, mereka tidak menyadari bahwa refluks asam menjadi penyebab batuk yang dialami.
GERD merupakan kondisi naiknya asam lambung ke esofagus atau kerongkongan. Sedangkan, organ esofagus yaitu saluran yang membawa makanan dari tenggorokan masuk ke dalam lambung.
Asam lambung yang naik (refluks asam) kemudian dapat mengiritasi kerongkongan hingga menyebabkan peradangan. Pada saat yang sama, penderitanya akan terbatuk-batuk untuk melindungi saluran pernapasan akibat refluks asam lambung.
Refleks batuk juga bisa memicu naiknya asam ke kerongkongan. Akibatnya, siklus batuk – refluks asam – batuk terus terjadi yang nantinya memicu batuk kronis.
Sementara itu, GERD disebabkan oleh melemahnya sfinger atau otot halus di bagian bawah kerongkongan. Hal ini menyebabkan asam dari lambung lolos dan naik ke kerongkongan.
Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab GERD yang kemudian memicu batuk kronis, meliputi:
Anda mungkin sulit membedakan antara batuk karena asam lambung naik dan batuk akibat masalah pada saluran pernapasan. Guna memudahkannya, Anda bisa meyimak perbedaan keduanya dari sejumlah gejala lain yang ikut muncul berikut ini.
Umumnya, batuk karena asam lambung naik disertai dengan nyeri dada ketika batuk. Hal ini biasanya terasa setelah makan dan berlangsung bersamaan dengan batuk, serta bertahan selama beberapa jam.
Iritasi akibat asam lambung naik dapat memengaruhi pita suara. Akibatnya, suara pun menjadi serak, terutama pada pagi hari.
Batuk karena GERD naik bisa membuat Anda sulit menelan makanan. Pasalnya, makanan yang masuk dari mulut terhambat masuk dari kerongkongan ke perut. Akibatnya, sensasi tersedak pun terjadi.
Bau napas merupakan gejala yang khas dari penderita GERD. Asam yang berasal dari lambung saat masuk ke kerongkongan dapat menyebabkan bau tak sedap saat bernapas.
Batuk karena GERD biasanya bisa disertai dengan gejala gangguan pencernaan, seperti rasa panas pada dada (heartburn), mual, dan perut kembung.
Meski Anda tidak merokok atau minum obat dengan efek samping batuk, kenaikan asam lambung bisa sering menyebabkan batuk saat berbaring.
Batuk akibat refluks asam naik biasanya tidak disertai dengan gejala asma atau ciri-ciri reaksi alergi, seperti:
Batuk akibat GERD dapat berlangsung selama berminggu-minggu. Untungnya, ada berbagai cara untuk mengatasi batuk karena asam lambung. Obat yang digunakan untuk mengatasi gejala GERD ini tentu berbeda dengan obat pereda batuk biasa.
Obat batuk akibat GERD biasanya bisa diperoleh dari resep dokter. Namun, beberapa obat untuk mengatasi GERD bisa diperoleh di apotek tanpa resep dokter. Sejumlah obat batuk kronis karena GERD meliputi:
Guna mendukung obat-obatan yang dikonsumsi, Anda juga perlu mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
Hal ini bertujuan meredakan batuk yang dialami dan mempercepat proses penyembuhan. Ada pun pengobatan GERD di rumah yang bisa Anda lakukan yaitu:
Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter guna memahami solusi yang tepat untuk Anda terkait batuk karena asam lambung.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar