Penyakit dan kondisi penyebab batuk tak kunjung sembuh lainnya, yaitu:
- Aspirasi: kondisi di mana ludah (saliva) tidak masuk ke dalam saluran pencernaan, tapi masuk ke dalam saluran pernapasan, cairan berlebih menyebabkan iritasi dan merangsang terjadinya batuk.
- Sarkoidosis: kondisi gangguan peradangan yang menyebabkan pertumbuhan sel di bagian jaringan paru-paru, mata, dan kulit.
- Cystic fibrosis: gangguan pernapasan yang disebabkan oleh produksi lendir berlebih dan kental di paru-paru dan saluran napas.
- Penyakit jantung: batuk tak kunjung sembuh dapat menjadi gejala dari penyakit jantung atau gagal jantung.
- Kanker paru-paru: batuk kronis dapat menjadi gejala kanker paru-paru, biasanya disertai dengan rasa nyeri di bagian dada dan mengeluarkan dahak berdarah.
Selain beberapa penyebab di atas, terdapat pula beberapa faktor risiko penyebab batuk kronis, antara lain:
- Merokok
- Memiliki imunitas yang lemah
- Alergi
- Polusi lingkungan
Gejala lain yang menyertai batuk kronis

Siapapun dapat terserang batuk tak kunjung sembuh ini, tapi berdasarkan penelitian dalam jurnal Thorax, diketahui bahwa wanita lebih sering mengalami batuk kering di malam hari daripada pria. Hal ini disebabkan wanita lebih sensitif terhadap refleks batuk.
Gejala batuk kronis sebenarnya tidak berlangsung setiap waktu, tapi bisa berhenti seperti saat tubuh beristirahat. Selama batuk berlangsung, batuk dapat disertai dahak ataupun hanya batuk kering. Namun saat batuk disebabkan oleh infeksi serius di paru-paru, maka biasanya terjadi batuk berdahak.
Berikut merupakan tanda-tanda dan gejala lain yang dialami saat menderita batuk kronis, di antaranya:
- Kelelahan
- Hidung beringus atau tersumbat
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Sesak napas
- Bau tak sedap di mulut
- Suara berubah serak
- Gangguan tidur
- Mulut terasa asam
- Berkeringat di malam hari
- Demam setiap malam
- Napas tersendat dan berangsur memendek
- Kehilangan nafsu makan
- Kehilangan berat badan secara drastis
- Rasa sakit atau nyeri di dada
Apabila dahak yang dikeluarkan saat batuk bercampur dengan darah (batuk berdarah), bisa menandakan masalah kesehatan yang lebih berbahaya.
Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami batuk selama lebih dari 3 minggu dan disertai sejumlah gejala seperti di atas untuk mengetahui penyebab dan pengobatan yang tepat.
Diagnosis penyakit penyebab batuk kronis
Untuk mendiagnosis penyebab dari batuk kronis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan identifikasi gejala lain yang menyertai batuk. Dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan dan kebisaan sehari-hari pasien yang dapat menjadi faktor risiko batuk berkepanjangan.
Pemeriksaan lainjutan biasanya juga diperlukan untuk mendiagnosis penyebab batuk tak kunjung sembuh secara lebih pasti. Anda mungkin akan diminta menjalani sejumlah tes seperti:
- X-ray dada atau CT-scan : menentukan penyebab batuk kronis melalui hasil gambar yang memindai beberapa bagian dari paru-paru.
- Tes darah: untuk mendeteksi apakah terdapat alergi atau infeksi yang sedang dilawan oleh tubuh.
- Tes dahak: mengambil sampel dahak untuk menganalisis keberadaan kuman penyakit di dalam tubuh.
- Spirometri: tes pernapasan menggunakan kantong plastik untuk mengevaluasi fungsi paru-paru.
Pengobatan untuk batuk yang tak kunjung sembuh

Pengobatan yang dilakukan untuk menyembuhkan batuk kronis sangat bergantung dengan kondisi atau penyakit penyebabnya sehingga bisa bervariasi. Apabila dokter tidak dapat menentukan penyebab pastinya, dokter akan menyesuaikan pengobatan dengan faktor-faktor yang umum menyebabkan batuk kronis.
Namun secara umum, obat batuk kronis yang diberikan dokter bertujuan untuk meringankan batuk, mengencerkan dahak, meredakan peradangan, dan menyembuhkan sumber penyakitnya.
Obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi batuk kronis, antara lain:
1. Antihistamin
Obat ini digunakan untuk menghentikan terjadinya sindrom post-nasal drip akibat alergi. Jenis antihistamin yang biasa diresepkan dokter sebagai obat batuk kronis adalah diphenhydramine atau chlorpheniramine.
Untuk batuk yang disebabkan alergi rhinitis, penggunaan nasal corticosteroids, nasal anticholinergic agents, dan nasal antihistamines juga dapat membantu melegakan hidung yang tersumbat.
2. Dekongestan
Sindrom postnasal drip juga bisa dihentikan dengan mengonsumsi dekongestan jenis phenylephrine dan pseudoephedrine. Obat batuk yang mengandung kombinasi antara antihistamin dan dekongestan juga dapat menjadi pilihan untuk meredakan batuk yang tak kunjung sembuh.
3. Steroid dan bronkodilator
Apabila batuk kronis disebabkan oleh asma, obat hirup kortikosteroid, seperti fluticasone dan triamcinolone, atau bronkodilator (albuterol), dapat membantu meredakan peradangan di saluran napas. Secara efektif kedua jenis obat ini dapat membuka saluran udara yang menyempit akibat peradangan sehingga pernapasan berlangsung lebih lancar.
4. Antibiotik
Infeksi yang disebabkan oleh bakteri pada penyakit pneumonia dan tuberkulosis dapat memicu terjadinya batuk parah berkepanjangan. Untuk menghentikan perkembangan bakteri di paru-paru diperlukan obat berupa antibiotik.
5. Acid blocker
Produksi asam lambung yang berlebih atau gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan salah satu penyebab batuk tak kunjung sembuh. Untuk mengatasinya, pilihlah obat-obatan yang mengandung antasida, H2 receptor blocker, dan proton pump inhibitor. Obat ini berkerja menetralkan kadar asam di dalam perut.
Seperti yang telah dijelaskan konsumsi obat penurun tekanan darah bisa mengakibatkan batuk menerus. Untuk mengatasinya, dokter akan menghentikan penggunaan obat tersebut jika batuk semakin parah atau bahkan berlangsung menahun.
Dokter juga bisa menggantinya dengan obat ACE inhibitor jenis lain, atau memberikan alternatif pengobatan dati obat angiotensin-receptor blockers (ARBs), seperti losartan dan valsartan.
Mengatasi batuk kronis secara alami
Pengobatan dari dokter bisa lebih efektif bekerja apabila diikuti beberapa langkah perawatan batuk kronis baik dengan obat batuk alami maupun perubahan gaya hidup seperti berikut ini:
- Memperbanyak istirahat
- Pastikan kebutuhan cairan terpenuhi, seperti air putih dan jus buah kaya vitamin.
- Berkumur dengan larutan air garam secara rutin.
- Mengonsumsi larutan hangat dapat membantu mengencerkan dahak.
- Mengonsumsi madu secara rutin.
- Berhenti merokok.
- Menjaga kelembapan udara, bisa dengan menggunakan humidifier.
- Menjauhi polusi/iritan.
- Mengurangi makanan yang berlemak, mengandung asam tinggi, dan konsumsi alkohol.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar