backup og meta

Rambut Bercabang: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Rambut bercabang merupakan keluhan yang umum dialami. Tanpa sadar, beberapa kebiasaan yang keliru dalam perawatan rambut bisa menyebabkan rambut sehat menjadi bercabang. Berikut alasan kenapa rambut bercabang dan cara mengatasinya.

Apa penyebab rambut bercabang?

Rambut bercabang atau trichoptilosis adalah kondisi ketika ujung rambut membelah akibat cara perawatan rambut yang tidak tepat.

Bila diperhatikan, contoh rambut bercabang ditandai dengan ujung rambut yang tampak terbelah dua dan biasanya terasa kering dan rapuh.

Ada beragam faktor yang menjadi penyebab rambut bercabang, mulai dari pengaruh cuaca atau cara merawat rambut yang salah. Simak selengkapnya berikut ini.

1. Sering memakai hair dryer atau catokan

Bagi Anda yang sering mencatok atau mengeringkan rambut agar lebih mudah ditata, kali ini perlu berhati-hati. 

Pasalnya, suhu panas dari alat penata rambut ini dapat menghilangkan kandungan alami pada rambut

Semakin sering Anda menggunakan hair dryer, catokan, dan pengeriting rambut, rambut menjadi kering dan bercabang parah. Terlebih jika Anda salah menggunakan alat penata rambut. 

Sebagai contoh, memakai catokan di tempat yang sama berulang kali dapat menyebabkan kerusakan rambut karena terpapar suhu yang panas. 

2. Pengaruh dari cuaca

mencegah rambut kusam dengan pakai topi saat siang hari

Selain cara merawat rambut yang salah, cuaca ternyata berpengaruh terhadap kesehatan rambutPerubahan iklim berdampak pada tingkat kelembapan lingkungan, cuaca, dan tekanan udara. 

Rambut yang lebih banyak terpapar sinar matahari akan kering dan mudah patah. Sementara pada cuaca berangin, rambut akan lebih mudah kusut dan bergelombang.

Selain itu, angin meningkatkan laju penguapan kelembapan rambut, sehingga lebih rapuh dan kering. Bila rambut Anda berulang kali terkena angin yang kencang, bukan tidak mungkin ujung rambut akan terbelah. 

Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa meningkatkan risiko kerontokan rambut yang juga berujung pada kebotakan.

3. Efek dari pewarna rambut

Sudah bukan rahasia umum lagi bila kandungan produk pewarna rambut dapat membahayakan kesehatan rambut. 

Salah satu bahaya dari mewarnai rambut terlalu sering adalah menyebabkan ujung rambut bercabang. 

Perubahan kimia dalam rambut yang terjadi akibat produk pewarna rambut dapat menghilangkan melanin dari batang rambut. 

Akibatnya, rambut tidak akan sekuat dulu dan menyebabkan ujungnya terbelah menjadi dua. 

Kondisi ini akan semakin parah jika proses pewarnaan dilakukan berulang-ulang, terutama bila tidak diberikan serum atau vitamin rambut

4. Mengikat rambut terlalu kencang

Faktor ini sering sekali dianggap remeh, padahal merupakan salah satu kebiasaan yang dapat merusak rambut.

Ikatan rambut yang kencang memang akan memudahkan pemilik rambut panjang untuk beraktivitas. Namun, kebiasaan ini ternyata perlu diperhatikan.

Mengikat rambut terlalu kencang di tempat yang sama dapat menjadi penyebab rambut bercabang. Hal ini dikarenakan tekanan kuat dari ikat rambut membuat batang rambut tidak dapat bernapas. 

Selain itu, rambut tidak dapat bergerak bebas, sehingga lebih berisiko mengalami kerusakan. Bila dibiarkan, kerusakan rambut akan cepat terjadi dengan ujung rambut akan terurai jadi dua. 

5. Produk perawatan rambut yang tidak cocok

cara detoks rambut adalah

Rutin melakukan perawatan dengan sampo dan kondisioner untuk menjaga kesehatan rambut sebenarnya sah-sah saja. 

Namun, Anda tentu perlu memperhatikan kandungan di dalam produk-produk perawatan rambut yang digunakan.

Alih-alih membuat rambut lebih sehat, pakai produk yang salah justru dapat menjadi bumerang bagi kesehatan rambut. 

Pasalnya, kandungan produk perawatan rambut yang tidak cocok justru menghilangkan nutrisi alami rambut. 

Akibatnya, rambut pun mudah kusut, rapuh, rusak, dan membuatnya rentan pecah dan bercabang di bagian ujungnya. 

6. Tidak memotong rambut yang rusak

Idealnya, ujung rambut setidaknya harus dipotong secara rutin setiap enam minggu sekali. 

Jika tidak memungkinkan, sebaiknya segera potong ujung rambut ketika sudah mulai terlihat bercabang dan rusak.

Tujuannya agar “bibit-bibit” rambut bercabang bisa segera ditangani sehingga tidak menjadi semakin parah. 

Bagaimanapun, pencegahan dini merupakan salah satu kunci terbaik untuk mendapatkan rambut yang sehat.

Cara mengatasi rambut bercabang

Satu-satunya cara menghilangkan rambut bercabang adalah memotong ujungnya, bukan mencabut sampai ke akarnya. 

Melakukan perawatan rambut yang benar juga bisa mengurangi masalah rambut yang rusak dan bercabang.

Untuk lebih lengkapnya, berikut ini beberapa cara mengatasi rambut bercabang.

1. Rutin memotong rambut

Salah satu cara merawat rambut bercabang adalah rutin memotong rambut, terutama di bagian ujungnya. 

Menurut Institute For Quality And Efficiency In Health Care, pertumbuhan rambut terjadi umumnya sekitar 1 cm per bulan. 

Setiap orang akan mengalami pertumbuhan rambut yang cukup bervariasi. Namun, rambut akan segera tumbuh kembali sehingga sebaiknya potong ujung rambut secara teratur. 

Bila Anda tertarik untuk memanjangkan rambut, metode ini tidak perlu dilakukan terlalu sering. 

Intinya, setiap Anda melihat ujung rambut mulai terbelah menjadi dua atau terasa agak kering, sudah saatnya untuk memotong rambut. 

Bahaya mencabut rambut!

Mencabut rambut dapat menyebabkan kondisi:
  • ingrown hair,
  • folikulitis,
  • gangguan pertumbuhan rambut, dan
  • kebotakan.

2. Berhati-hati ketika rambut dalam keadaan basah

rambut bercabang

Rambut dalam keadaan basah lebih berisiko mengalami kerusakan. Jadi, Anda perlu hati-hati saat merawat rambut yang basah. 

Hindari menggunakan alat pelurus atau pengeriting pada rambut yang basah. Kebiasaan ini justru dapat membuat helai rambut panas dan menyebabkan kerusakan yang fatal. 

Selain itu, hindari mengikat rambut dalam keadaan basah karena dapat merusak rambut dan membuat rambut mudah rontok

Bila Anda harus mengikatnya, cobalah untuk mencoba ikat rambut berbahan lembut dan tidak membuat rambut mudah kusut. 

3. Pakai masker rambut

Salah satu cara merawat rambut bercabang dan mudah rusak adalah menggunakan masker rambut

Menggunakan masker pisang untuk rambut bisa jadi salah satu pilihan untuk mengembalikan kesehatan rambut. 

Bagaimana tidak, buah berwarna kuning ini mengandung kalium, zink, zat, besi, dan sejumlah vitamin yang dapat mengembalikan elastisitas rambut.

Sementara itu, kandungan protein keratin dan asam lemak di dalam telur dapat membantu membentuk kembali helaian rambut yang rusak.

Protein juga mengisi bagian pada rambut yang rapuh dan membuat rambut kembali halus, serta tahan kerusakan. 

4. Pilih alat penata rambut yang berkualitas

Sekarang sudah tersedia alat penata rambut, seperti catokan dan pengering rambut, yang jauh lebih protektif untuk rambut Ada. 

Pengering rambut yang dilengkapi dengan teknologi infra merah membantu mengeringkan rambut dari dalam. 

Beberapa produk juga memiliki teknologi ionik dengan bantuan ion negatif untuk memecah molekul air agar menguap lebih cepat. 

Meski rambut bercabang dapat diatasi dengan mudah, Anda tetap perlu menjaga kesehatan rambut agar hal yang sama tidak terulang. 

Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar rambut bercabang, silakan konsultasikan dengan dokter spesialis rambut untuk solusi yang tepat. 

Kesimpulan

  • Rambut yang bercabang dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti sering memakai hairdryer atau catokan, pengaruh cuaca, efek produk pewarna rambut, mengikat rambut terlalu kencang, atau menggunakan produk perawatan rambut yang salah.
  • Cara mengatasinya, yaitu rutin memotong ujung rambut, berhati-hati saat merawat rambut dalam keadaan basah, gunakan masker rambut, dan pilih penata rambut yang berkualitas.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Scott, K. (n.d). Effects of Weather Change on Hair. Attachment Research. Retrieved 02 May 2025, from https://www.attachmentresearch.org/effects-of-weather-change-on-hair 

Nakamura, T., Yamamura, H., Park, K., Pereira, C., Uchida, Y., & Horie, N. et al. (2018). Naturally Occurring Hair Growth Peptide: Water-Soluble Chicken Egg Yolk Peptides Stimulate Hair Growth Through Induction of Vascular Endothelial Growth Factor Production. Journal Of Medicinal Food, 21(7), 701-708. 

How to stop damaging your hair. (n.d). American Academy of Dermatology. Retrieved 02 May 2025, from https://www.aad.org/public/diseases/hair-loss/insider/stop-damage 

Dominguez, K. (n.d). Concern about hair dye. National Capital Poison Center. Retrieved 02 May 2025, from https://www.poison.org/articles/2016-sep/hair-dye

What is the structure of hair and how does it grow? (2023). Institute For Quality And Efficiency In Health Care (Iqwig). Retrieved 02 May 2025,  from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK546248/

Versi Terbaru

02/05/2025

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Zulfa Azza Adhini


Artikel Terkait

Sampo Kuda Ampuh Memanjangkan Rambut, Mitos atau Fakta?

9 Manfaat Minyak Zaitun untuk Rambut dan Cara Pakainya


Ditinjau oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) · Ditulis oleh Nabila Azmi · Diperbarui 02/05/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan