2. Perdarahan kecil di bawah kulit
Benjolan kemerahan, ruam kulit, atau perdarahan kecil di bawah kulit dapat terjadi pada orang dengan kulit yang sangat sensitif. Hal itu juga dapat terjadi setelah Anda melakukan waxing di daerah sensitif, seperti bikini atau daerah kemaluan.
3. Luka bakar pada kulit
Wax dilakukan dengan menggunakan lilin panas, sehingga Anda berisiko tinggi untuk mengalami luka bakar pada kulit dan juga membuat kulit menjadi lebih gelap. Bintik-bintik coklat kemerahan pasca inflamasi dapat muncul pada kulit akibat penerapan lilin yang panas. Hal itu membutuhkan waktu sekitar beberapa minggu hingga satu tahun untuk memudar, tergantung dari masing-masing kulit individu.
Selain itu, melakukan waxing pada alis, bibir, dan dagu juga harus dilakukan dengan hati-hati. Jika Anda menggunakan produk anti-aging atau krim jerawat yang mengandung retinoid (vitamin A derivatives retinol, retinyl palmitate, tretinoin, adapalene, dan tazarotene), maka kulit Anda akan sangat rentan untuk terbakar dan terkelupas akibat proses pencabutan tersebut. Krim anti-aging dan krim jerawat dapat melonggarkan lampiran dari sel-sel kulit dan menyebabkan peningkatan pengelupasan kulit.
4. Reaksi alergi
Reaksi alergi dapat terjadi pada orang yang memiliki alergi terhadap produk lilin. Hal ini dapat berupa folikulitis (peradangan atau ruam parah pada folikel rambut). Beberapa orang bahkan dapat mengembangkan pustula (benjolan berisi nanah) di daerah wax, jika kulit sangat sensitif. Ketika reaksi tersebut terjadi, Anda harus menghubungi dokter sesegera mungkin untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
5. Rambut tumbuh ke dalam
Kondisi rambut tumbuh ke dalam sering terjadi setelah Anda mencukurnya. Krant M.D., seorang dermatolog di For Smith, Ark, mengatakan bahwa menarik rambut dengan akar-akarnya, berarti akan ada rambut baru yang kecil dan lemah yang mulai tumbuh di tempatnya, dan yang secara alami lebih tebal serta memiliki sedikit kekuatan untuk menembus ke luar permukaan. Karena kurangnya kekuatan, maka rambut baru tertahan dan terjebak di bawah permukaan kulit, sehingga menyebabkan benjolan yang dapat terinfeksi dan dapat bertahan lama.
6. Infeksi kulit
Infeksi kulit sebenarnya merupakan kondisi yang jarang, namun hal ini dapat terjadi karena produk tidak bersih atau telah terinfeksi. Penderita diabetes harus menghindari pencukuran rambut karena mereka jauh lebih rentan untuk mengembangkan infeksi kulit, terutama oleh bakteri resisten dan bakteri mematikan. Menurut Krant, menarik rambut keluar dari daerah yang dapat meningkatkan risiko masuknya bakteri, contohnya di daerah kemaluan, dapat menyebabkan infeksi permukaan dan bahkan untuk beberapa kasus menyebabkan selulitis yang lebih dalam. Selain itu, infeksi impetigo (infeksi kulit yang sangat menular) juga merupakan masalah yang umum akibat waxing.