Pruritus adalah sensasi rasa gatal pada kulit. Pruritus dapat terjadi akibat reaksi alergi, kulit kering, eksim atau psoriasis. Cari tahu lebih jauh tentang kondisi kulit ini mulai dari gejala, penyebab, dan cara pengobatannya berikut ini.
Apa itu pruritus?
Pruritus adalah istilah medis dari kulit gatal. Kondisi ini merujuk pada sensasi tidak nyaman yang membuat Anda ingin menggaruk kulit.
Gatal pada kulit umumnya tidak berbahaya dapat terjadi karena kondisi tertentu, seperti alergi atau kulit kering. Kondisi ini juga bisa menjadi gejala dari beberapa penyakit kulit seperti psoriasis atau dermatitis.
Pruritus bisa sembuh sendiri tanpa penanganan medis. Akan tetapi, jika gatal pada kulit disebabkan oleh kondisi medis tertentu, dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan pengobatan.
Kondisi ini dapat terjadi di satu area kulit atau menyebar keseluruh badan. Berdasarkan lokasi area yang gatal, pruritus dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya sebagai berikut.
- Brachioradial pruritus: gatal pada lengan atas yang disebabkan kerusakan saraf.
- Pruritus nokturnal: rasa gatal di malam hari akibat reaksi obat atau kontak dengan bahan iritan.
- Senile pruritus: sensasi gatal yang disebabkan oleh perubahan pada kulit biasanya memengaruhi orang berusia 65 tahun.
- Pruritus ani: anus gatal yang disebabkan oleh wasir atau infeksi kulit.
- Pruritus uremik: rasa gatal yang merupakan gejala dari penderita penyakit ginjal yang sedang menjalani dialisis.
Perbedaan prurigo dan pruritus
Seberapa umum penyakit ini?
Pruritus tergolong umum dan dapat diderita oleh siapa saja terlepas dari usianya. kondisi ini mampu teratasi dengan mengurangi faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Tanda dan gejala pruritus
Gejala utama dari pruritus adalah rasa gatal yang membuat penderitanya ingin terus menggaruk kulit. Selain itu, kondisi ini dapat menyebab gejala seperti berikut.
- Muncul ruam kulit.
- Bercak kasar atau bersisik.
- Perubahan warna kulit menjadi lebih terang atau gelap.
- Benjolan berisi cairan.
- Bentol, bintik-bintik, atau kulit melepuh.
- Kulit kering dan pecah-pecah.
- Tekstur kulit kasar atau bersisik.
Rasa gatal kadang-kadang berlangsung dalam waktu lama dan bisa intens ketika Anda menggosok atau menggaruk area, kulit bertambah gatal.
Memutus siklus gatal-garuk bisa menyulitkan, tapi terus menggaruk dapat merusak kulit atau menyebabkan infeksi.
Beberapa gejala atau tanda lainnya mungkin tidak tercantum di atas. Jika Anda merasa cemas tentang gejala tersebut, segera konsultasi ke dokter Anda.
Kapan harus periksa ke dokter?
Anda harus menghubungi dokter spesialis kulit bila rasa gatal yang Anda alami menunjukkan kondisi berikut ini.
- Berlangsung lebih dari dua minggu.
- Gatal tak kunjung sembuh dengan perawatan rumahan.
- Gatal-gatal parah dan mengalihkan Anda dari rutinitas harian.
- Mengganggu tidur.
- Gatal-gatal tak ada penyebabnya.
- Memengaruhi sekujur tubuh.
- Disertai dengan gejala lain, misalnya sangat lelah, penurunan berat badan atau demam.
Penyebab pruritus
Ada berbagai hal yang menyebabkan badan gatal, antara lain:
- Kulit kering: kondisi ini biasanya muncul sebagai respons terhadap faktor lingkungan seperti cuaca panas atau dingin dengan kelembapan rendah, penggunaan AC atau pemanas dalam jangka panjang, dan terlalu sering mandi.
- Kondisi kulit tertentu: terdapat berbagai kondisi kulit yang membuat kulit gatal, termasuk eksim (dermatitis), psoriasis, scabies, kutu, cacar air, dan bentol-bentol.
- Penyakit internal: beberapa kondisi medis seperti penyakit liver, malabsorpsi gandum, gagal ginjal, anemia, gangguan tiroid, dan kanker dapat menimbulkan gejala gatal pada kulit.
- Kelainan saraf: multiple sclerosis, diabetes mellitus, saraf terjepit, dan herpes zoster mampu mempengaruhi sistem saraf dan lalu mengakibatkan pruritus.
- Iritasi dan reaksi alergi: Anda bisa mengalami pruritus karena iritasi kulit yang berasal dari cuaca dingin, zat kimia, sabun, dan zat-zat lainnya. Alergi makanan mungkin juga menyebabkan kulit gatal.
- Obat-obatan: reaksi terhadap obat, misalnya antibiotik, obat anti jamur atau obat narkotik pereda rasa sakit, dapat menyebabkan ruam yang menyebar dan pruritus.
- Kehamilan: selama hamil, beberapa wanita dapat mengalami pruritus, terutama pada perut, paha, payudara, dan lengan.
Faktor risiko pruritus
Beberapa kondisi berikut ini dapat meningkatkan risiko Anda mengalami gatal pada kulit.
- Memiliki alergi.
- Berusia 65 tahun ke atas.
- Memiliki latar belakang kondisi medis seperti dermatitis atopik, psoriasis, atau diabetes.
- Sedang dalam pengobatan dialisis.
- Sedang hamil.