Perdarahan pada sistem pencernaan bisa menjadi tanda dari suatu gangguan pencernaan, seperti tukak lambung, esofagitis, ataupun wasir. Kondisi ini membutuhkan pengobatan segera. Lantas, apa ciri-ciri perdarahan pada saluran pencernaan dan pengobatannya?
Definisi perdarahan saluran pencernaan
Perdarahan saluran pencernaan atau gastrointestinal bleeding adalah kondisi perdarahan yang terjadi di salah satu bagian organ pencernaan.
Berdasarkan lokasi perdarahannya, kondisi ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu perdarahan saluran cerna bagian atas dan bawah.
Perdarahan saluran cerna bagian atas, disebut juga PSMBA, terjadi di area kerongkongan, lambung, atau bagian awal usus kecil (duodenum).
Perdarahan yang terjadi pada usus kecil bagian bawah, usus besar, rektum, atau anus disebut dengan perdarahan saluran cerna bagian bawah.
Tingkat perdarahan yang dapat dialami bisa ringan, berat, atau serius yang berujung pada komplikasi.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Perdarahan pada saluran pencernaan merupakan hal yang umum terjadi dan dapat dialami oleh siapa saja.
Namun, kasus PSMBA biasanya lebih umum terjadi dibandingkan perdarahan saluran cerna bagian bawah.
Mengutip NIH, perdarahan saluran cerna bagian atas diperkirakan terjadi pada 10 – 150 orang dari 100.000 orang setiap tahunnya di Amerika Serikat.
Tanda dan gejala perdarahan saluran pencernaan
Gejala kondisi ini bisa berbeda-beda tergantung pada lokasi terjadinya perdarahan dan tingkat perdarahan yang terjadi.
Mengutip Cleveland clinic, berikut ini ciri-ciri perdarahan pada saluran cerna yang umum terjadi.
- Kram perut.
- Feses berwarna gelap atau hitam (melena).
- Kulit pucat.
- Kesulitan bernapas.
- BAB berdarah.
- Kelelahan.
- Muntah darah.
- Lemas.
Jika perdarahan terjadi secara berlebihan dan tiba-tiba, penderita dapat mengalami gejala syok hipovolemik, yakni kondisi hilangnya cairan tubuh dalam jumlah besar
Kapan harus pergi ke dokter?
Apabila Anda mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mencegah gejala memburuk.
Jika Anda mengalami gejala syok hipovolemik, seperti mual, muntah, lemas, pusing, kulit pucat, hingga tak sadarkan diri, segera pergi ke unit gawat darurat terdekat.
Penyebab perdarahan saluran pencernaan
Gastrointestinal bleeding umumnya disebabkan oleh kondisi medis tertentu, di antaranya sebagai berikut.
- Tukak lambung. Penyakit tukak lambung adalah penyebab paling umum perdarahan pada saluran pencernaan. Kondisi ini ditandai dengan luka pada lapisan dinding lambung akibat infeksi bakteri.
- Kolitis ulseratif. Kondisi ini ditandai dengan peradangan dan iritasi pada dinding saluran usus.
- Esofagitis. Penyakit radang atau iritasi pada dinding esofagus atau kerongkongan yang bisa disebabkan oleh GERD, obat-obatan, atau infeksi.
- Gastritis. Gangguan pencernaan yang terjadi ketika lapisan dinding lambung meradang atau membengkak hingga memicu perdarahan.
- Polip usus. Penyakit polip usus ditandai dengan terbentuknya gumpalan kecil pada lapisan organ usus besar yang bisa menyebabkan perdarahan.
- Varises esofagus. Pembengkakan pada pembuluh darah yang tidak normal pada bagian bawah esofagus .
- Wasir. Penyakit wasir atau ambeien ditandai dengan pembengkakan pada pembuluh darah vena di anus. Pembuluh darah ini dapat mengalami robekan dan memicu pendarahan saat buang air besar.
- Tumor atau kanker. Terbentuknya tumor pada sistem pencernaan bisa memicu perdarahan pada beberapa orang. Perdarahan ini bisa menjadi gejala awal atau muncul pada tahap lanjut tergantung pada jenis dan lokasinya.
Faktor risiko perdarahan pada saluran pencernaan
Perdarahan pada saluran cerna merupakan gejala gangguan pencernaan yang bisa terjadi pada siapa.
Namun, beberapa faktor berikut ini bisa meningkatkan risiko Anda mengalami gastrointestinal bleeding.
- Muntah kronis.
- Kecanduan alkohol.
- Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti aspirin, ibuprofen, naproksen, atau antikoagulan.
- Menjalani prosedur operasi pencernaan.
- Memiliki gangguan pembekuan darah.
- Sirosis hati.
Diagnosis perdarahan saluran pencernaan
Untuk menemukan penyakit penyebab, dokter akan terlebih dahulu menanyakan riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan medis.
Berikut ini beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh dokter untuk mendukung diagnosis.
- Pemeriksaan darah. Dokter mungkin memerlukan pemeriksaan darah lengkap untuk mengetahui jumlah trombosit atau seberapa cepat pembekuan darah Anda.
- Tes feses. Menganalisis feses dapat membantu untuk menentukan penyebab terjadinya perdarahan.
- Bilas nasogastrik (nasogastric lavage). Sebuah selang akan dimasukan melalui hidung ke dalam perut untuk mengeluarkan isi perut. Hal ini dapat membantu menemukan sumber perdarahan.
- CT scan atau X-ray. Pemeriksaan CT Scan atau X-ray berguna untuk mengambil gambar kondisi saluran cerna bagian atas atau bawah guna menemukan penyebab terjadinya perdarahan.
- Endoskopi atau kolonoskopi. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat bagian dalam saluran cerna dan menemukan sumber perdarahan.
Pengobatan perdarahan saluran pencernaan
Pengobatan biasanya dilakukan sesuai dengan penyebab gastrointestinal bleeding. Berikut ini beberapa pengobatan yang bisa dilakukan dokter untuk mengatasi kondisi ini.
1. Obat-obatan
Dokter mungkin akan memberikan obat-obatan untuk menghentikan pendarahan atau mengurangi gejalanya tergantung pada penyebab perdarahan.
Sebagai contoh, jika pendarahan terjadi karena tukak lambung, dokter mungkin meresepkan obat proton pump inhibitor untuk menekan produksi asam lambung.
Dokter juga mungkin memberikan antibiotik bila terjadi infeksi.
2. Pemberian cairan infus atau transfusi darah
Pada kasus perdarahan berat, dokter akan memberikan cairan infus atau cairan intravena (IV) untuk menggantikan cairan yang hilang dan menjaga tekanan darah.
Dokter juga bisa melakukan transfusi darah jika pasien mengalami kehilangan darah jumlah yang besar.
3. Endoskopi
Dokter bisa melakukan prosedur endoskopi untuk membantu menghentikan pendarahan.
Dalam prosedur, dokter akan memasukan tabung atau selang khusus dari mulut menuju organ pencernaan.
Prosedur ini bertujuan untuk menutup luka atau menghilangkan polip dan pertumbuhan jaringan abnormal di saluran pencernaan yang menjadi penyebab perdarahan.
4. Pembedahan
Pada kasus perdarahan yang parah, dokter mungkin perlu melakukan prosedur operasi laparoskopi.
Dokter bedah akan membuat sayatan kecil pada area perut kemudian memasukan kamera dan instrumen bedah untuk mengakses sumber perdarahan dengan cepat.
Pencegahan perdarahan pada saluran pencernaan
Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah perdarahan pada saluran cerna.
- Menghentikan penggunaan obat-obatan NSAID atau antikoagulan jika diperlukan.
- Membatasi konsumsi alkohol.
- Berhenti merokok.
- Memeriksakan diri kepada dokter jika mengalami gangguan pencernaan untuk memastikan kondisi tidak bertambah parah hingga menyebabkan perdarahan.
Perdarahan pada saluran pencernaan merupakan kondisi medis yang serius dan perlu mendapatkan penanganan dari dokter.
Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan berbagai komplikasi, seperti serangan jantung atau syok.
Oleh sebab itu, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala dan tanda-tanda perdarahan.
- Perdarahan pada saluran cerna adalah kondisi perdarahan pada salah satu bagian pencernaan yang bisa disebabkan tukak lambung, gastritis, polip usus, atau wasir.
- Gejala perdarahan bisa diikuti dengan kram perut, feses berwarna gelap atau terdapat bercak darah, kulit pucat, lemas, atau muntah darah.
- Pengobatan bergantung pada penyakit penyebab, contohnya pemberian obat-obatan, cairan infus dan transfusi darah, endoskopi, atau pembedahan.
[embed-health-tool-bmr]