1. Wasir (ambeien)
Wasir merupakan penyebab BAB berdarah yang paling umum. Penyakit yang dikenal juga dengan ambeien ini disebabkan oleh pembengkakan dan peradangan pada saluran cerna bagian bawah, yaitu jaringan anus.
Masalah pada jaringan anus ini diakibatkan oleh pelebaran pembuluh vena yang dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti:
Ketiga hal di atas dapat membuat feses mengeras dan menyebabkan sembelit. Akibatnya, gejala wasir bertambah parah saat feses yang keluar bercampur dengan darah.
2. Divertikulitis
Divertikulitis merupakan peradangan pada kantong-kantong kecil yang terbentuk dalam lapisan usus. Selain feses berdarah, divertikulitis juga ditandai dengan kondisi lainnya, meliputi:
- demam,
- mual,
- muntah, dan
- sakit perut.
Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, penyebab divertikulitis berhubungan dengan faktor genetik dan gaya hidup termasuk makanan yang dikonsumsi, kebiasaan merokok, dan kurang berolahraga.
3. Fisura ani
Penyebab BAB bercampur darah lainnya yaitu fisura ani atau kondisi ketika adanya robekan pada kulit anus. Perdarahan saluran pencernaan bawah ini biasanya mengeluarkan darah yang berwarna merah terang.
Meski terlihat mengkhawatirkan, perdarahan biasanya akan cepat berhenti dan bab berdarah bisa sembuh sendiri dalam beberapa minggu saja. Anda mungkin juga akan mengalami rasa ingin buang air besar meskipun usus sudah kosong.
Penyebab BAB berdarah yang satu ini biasanya adalah sembelit kronis yang tidak diobati dengan tepat.
4. Penyakit radang usus
Penyakit peradangan usus (IBD) biasanya terjadi pada lapisan usus besar atau rektum. Peradangan ini bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, yakni:
- infeksi bakteri dan virus,
- gangguan autoimun,
- penyakit Crohn, hingga
- aliran darah menuju usus terhambat.
Peradangan usus yang tidak diobati dapat menyebabkan pembentukan luka atau kolitis ulseratif. Meskipun penyebab ini tidak dapat disembuhkan, obat-obatan dapat meringankan gejala sekaligus menurunkan risiko komplikasi.
5. Angiodisplasia
Bagi lansia yang sering mengalami buang air besar berdarah mungkin disebabkan oleh angiodisplasia. Kondisi ini terjadi akibat penuaan dan kerusakan dinding pembuluh darah di sekitar usus yang membengkak.
Bila tidak ditangani dengan tepat, gangguan pencernaan ini dapat memicu anemia hingga kematian karena tubuh kekurangan suplai darah. Perawatan angiodisplasia biasanya mengharuskan pasien diopname dan menjalani operasi bedah.
6. Tukak lambung
Tukak lambung yaitu luka pada lapisan lambung atau duodenum, yaitu bagian atas usus kecil yang juga dikenal sebagai usus dua belas jari. Perdarahan saluran pencernaan atas ini dapat terjadi akibat berbagai hal, antara lain:
7. Polip usus berubah menjadi kanker
Polip adalah tumor jinak yang tumbuh pada jaringan lain. Pada kasus ini polip terbentuk pada usus dan berukuran kecil, sehingga biasanya tidak memicu gejala apa pun.
Kondisi yang jarang disadari ini baru akan menimbulkan gejala ketika kutil membesar dan menyebar. Salah satu gejala yang cukup terasa yaitu BAB berdarah yang bisa disertai berat badan menurun, diare, hingga sakit perut.
8. Fistula ani
Meski terdengar mirip, fistula ani berbeda dengan fisura ani. Fistula ani adalah istilah untuk menggambarkan pembentukan saluran kecil antara ujung usus (lubang anus) dan kulit di sekitarnya.
Saluran kecil ini dapat terbentuk akibat infeksi di dekat anus yang menyebabkan kumpulan nanah (abses). Akibatnya, feses berdarah pun tidak dapat dihindari.
9. Sindrom iritasi usus besar
Iritasi usus atau irritable bowel syndrome (IBS) merupakan masalah pencernaan yang memengaruhi fungsi usus besar. Pasien IBS biasanya mengalami kontraksi otot yang terjadi saat makanan melewati usus besar dan hal ini bukan kondisi yang normal.
Hal ini dikarenakan kontraksi yang berlebihan bisa memicu diare, sedangkan kontraksi yang terlalu sedikit dapat menyebabkan sembelit. Akibatnya, kontraksi otot yang tidak teratur ini bisa memicu rasa sakit dan penyebab BAB bercampur darah.
10. Infeksi saluran pencernaan lainnya
Infeksi saluran cerna, baik pada bagian atas maupun bawah, juga bisa disebabkan oleh bakteri, seperti:
Ketiga bakteri ini dapat menyebabkan gejala penyakit pencernaan seperti diare, kram pada perut, muntah, serta demam. Akibat kontraksi ini, darah dalam usus bisa ikut keluar ketika buang air besar.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar