Saat terluka, tubuh mengeluarkan darah. Namun, dalam keadaan tertentu, tubuh bisa saja mengalami perdarahan dalam. Kondisi ini terjadi bila organ di dalam tubuh mengalami luka dan tidak mengucurkan darah.
Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Saat terluka, tubuh mengeluarkan darah. Namun, dalam keadaan tertentu, tubuh bisa saja mengalami perdarahan dalam. Kondisi ini terjadi bila organ di dalam tubuh mengalami luka dan tidak mengucurkan darah.
Perdarahan di dalam tubuh cenderung lebih sulit dideteksi, bahkan dalam kasus yang parah dapat menyebabkan kematian.
Perdarahan dalam adalah pendarahan yang terjadi di dalam jaringan, organ, atau rongga tubuh. Areanya meliputi kepala, punggung, dada dan perut, serta kaki dan tangan. Kondisi ini disebut juga dengan perdarahan internal.
Karena terjadi di dalam tubuh, kondisi ini lebih sulit diidentifikasi dibanding pendarahan luar yang menembus kulit.
Kecurigaan biasanya baru muncul bila tubuh mengalami kehilangan darah dalam jumlah besar atau terdapat gumpalan darah yang menekan organ dalam tubuh sehingga tidak berfungsi dengan baik.
Mengutip jurnal Stat Pearls, gejala perdarahan internal tergantung pada lokasi pendarahan, seberapa banyak darah yang terkuras, serta struktur dan fungsi dalam tubuh apa yang dipengaruhi.
Pendarahan yang terjadi di dalam otak dapat meliputi pendarahan intrakranial, subarachnoid, subdural, intracerebral, dan intraventricular.
Kondisi ini terjadi karena pecahnya pembuluh darah di otak akibat cedera pada kepala, tekanan darah tinggi, atau penumpukan lemak di pembuluh arteri pada kepala.
Gejala yang timbul meliputi sakit kepala, leher kaku, mual dan muntah, linglung (disorientasi), penurunan kesadaran, sulit menelan, penglihatan terganggu, bicara tidak jelas, kejang, serta sulit menyeimbangkan tubuh.
Pendarahan pada batang otak dapat menyebabkan kesulitan bernapas, detak jantung tidak teratur, bahkan koma.
Perdarahan dalam dapat terjadi pada organ pencernaan mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, hingga anus. Gejalanya dapat terlihat dengan jelas atau tersembunyi.
Gejala perdarahan pada saluran cerma yang dapat terlihat seperti muntah darah, kotoran berwarna seperti aspal, dan buang air besar berdarah.
Sementara gejala yang tidak terlihat jelas seperti kepala pening, sulit bernapas, penglihatan gelap, serta nyeri pada dada dan perut.
Melansir Mayo Clinic, perdarahan dalam saluran cerna yang parah dan tiba-tiba akan menunjukkan gejala seperti:
Pendarahan dalam yang terjadi pada ginjal dan saluran sekresi akan menunjukkan gejala buang air kecil berdarah (hematuria).
Hal ini ditandai dengan air seni yang berwarna pink, merah, atau seperti cola.
Kondisi ini dapat disertai dengan rasa sakit saat buang air besar tetapi bisa pula tidak menunjukkan rasa sakit dan gejala lainnya.
Melansir situs British Lung Foundation, pendarahan bisa terjadi pada paru-paru. Kondisi ini biasanya menimpa anak di segala usia, terutama pada bayi yang lahir prematur.
Gejalanya berupa demam, batuk, berat badan menurun, susah bernapas saat olahraga, dan mudah lelah.
Pendarahan pada paru-paru dapat berlangsung lama ataupun secara tiba-tiba dan mengancam nyawa. Meski begitu, kondisi ini cukup langka terjadi.
Selain pada organ-organ vital, perdarahan dalam juga dapat terjadi pada otot dan sendi pada lengan dan kaki.
Kondisi ini sering terjadi bila tubuh Anda membentur sesuatu dengan keras.
Gejalanya berupa kesulitan menggerakkan lengan atau kaki, terasa nyeri, kaku, benjol, terasa lebih hangat, permukaan kulit terlihat lebam, dan pembuluh darah menonjol.
Bila penumpukan darah pada otot menekan saraf, Anda juga dapat merasakan gejala mati rasa atau kesemutan pada area yang terkena.
Melansir situs Hemophilia of Georgia, penderita hemofilia atau penyakit kelainan darah lainnya lebih rentan mengalami perdarahan dalam otot.
Diagnosis dan pengobatan awal dapat mencegah memburuknya pendarahan internal dan mencegah keadaan darurat medis lainnya.
Jadi, konsultasikan pada dokter sesegera mungkin untuk mencegah kondisi ini.
Jika Anda mengalami salah satu gejala pendarahan dalam yang disebutkan di atas sebaiknya periksakan diri ke dokter.
Selain itu, bila Anda baru saja mengalami kecelakaan, baik berat maupun ringan, sebaiknya lakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengantisipasi pendarahan yang mungkin terjadi tanpa Anda sadari.
Pada dasarnya, pendarahan internal terjadi karena pembuluh darah di dalam tubuh mengalami kerusakan.
Hal ini bisa disebabkan oleh faktor-faktor berikut.
Selain mewaspadai penyebab di atas, perhatikan pula faktor-faktor yang membuat Anda lebih berisiko mengalami pendarahan internal seperti berikut.
Diagnosis pendarahan internal dimulai dengan mengumpulkan riwayat kesehatan secara menyeluruh oleh dokter atau tenaga medis lainnya.
Kemudian diikuti dengan pemeriksaan fisik yang berfokus pada area tubuh yang dicurigai mengalami pendarahan.
Dokter biasanya juga melakukan pemeriksaan lainnya seperti berikut.
Pendarahan internal tidak dapat diobati seperti pendarahan terbuka. Anda membutuhkan bantuan medis untuk mengetahui lokasi yang terkena dan cara mengatasinya.
Mengobati pendarahan perlu disesuaikan dengan area tubuh yang mengalami hal tersebut.
Oleh sebab itu, bila Anda mengalami kondisi-kondisi yang menunjukkan perdarahan dalam tubuh, segeralah periksakan diri ke dokter untuk memperoleh penanganan yang tepat.
Begitupun jika Anda baru saja terlibat perkelahian, kecelakaan, cedera, dan sebagainya sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mengantisipasi risiko pendarahan internal yang mungkin terjadi.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar