3. Pakai kondom saat berhubungan seks
Tahukah Anda bahwa berhubungan seks dengan penderita hepatitis, terutama hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis D, berisiko terkena penyakit yang sama?
Salah satu penularan virus hepatitis melalui aktivitas seksual adalah hepatitis B. Begini, hepatitis B dapat ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti air mani dan cairan vagina.
Bila Anda berhubungan seks dengan pasangan yang terpapar hepatitis, risiko terkena hepatitis semakin besar, terutama saat tidak menggunakan alat kontrasepsi. Itu sebabnya, penting untuk mengetahui riwayat penyakit pasangan sebagai upaya pencegahan hepatitis.
Bila pasangan atau keluarga dari pasangan memiliki riwayat hepatitis, sebaiknya lakukan hubungan seksual, baik anal maupun oral, dengan kondom.
4. Hindari berbagi jarum suntik

Jarum atau alat kesehatan lain yang tidak steril bisa menjadi sarana penyebaran virus hepatitis. Anda perlu waspada, terutama ketika bekerja sebagai petugas kesehatan yang berkontak langsung dengan penderita hepatitis.
Pemakaian jarum sembarangan, seperti jarum pada saat bikin tato atau ketika menggunakan obat terlarang, juga bisa menjadi media penularan virus.
Oleh sebab itu, upaya pencegahan hepatitis selanjutnya yaitu menghindari penggunaan jarum suntik. Anda tidak akan pernah tahu bagaimana kondisi kesehatan orang yang menggunakan jarum sebelum Anda, apakah terpapar penyakit menular atau tidak.
5. Tidak menggunakan alat kebersihan diri bersama orang lain
Berbagi dengan orang lain memang bukan hal yang buruk. Namun, Anda tetap harus tahu kapan untuk berbagi suatu barang dengan orang lain.
Sebagai contoh, berbagi sikat gigi, alat cukur, gunting kuku, dan alat pribadi lainnya dapat meningkatkan risiko hepatitis, terutama hepatitis C. Pasalnya, orang yang terinfeksi terkadang tidak menunjukkan gejala hepatitis.
Bila darah orang tersebut menempel di salah satu alat kebersihan Anda, kemungkinan virus dapat masuk ke dalam tubuh. Akibatnya, risiko terjangkit hepatitis pun meningkat.
Itu sebabnya, usahakan untuk memilih barang mana yang bisa dipakai bersama dan mana yang memang harus digunakan sendirian sebagai cara mencegah hepatitis.
6. Perhatikan kebersihan makanan dan minuman

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa makanan dan minuman yang terkontaminasi virus dapat menjadi rute penularan hepatitis. Salah satu jenis virus hepatitis yang sering ditularkan lewat makanan dan minuman adalah hepatitis E.
Begini, makanan yang mentah, terutama kerang, cenderung berisiko menularkan penyakit hepatitis. Usahakan untuk makan makanan dan konsumsi minuman yang matang sebagai pencegahan hepatitis.
Tips memasak kerang tiram agar matang dan terhindar dari hepatitis, meliputi:
- Masak kerang hingga cangkangnya terbuka.
- Didihkan selama lima menit dan masak lagi selama sembilan menit.
- Rebus tiram yang sudah dikupas selama tiga menit.
- Goreng dalam minyak selama 10 menit dalam suhu 190,5°C.
- Selalu gunakan sarung tangan pelindung saat membersihkan kerang mentah.
- Pisahkan makanan laut mentah dengan makanan lainnya.
Bila Anda makan di luar, pilihlah makanan yang dijamin matang. Sementara itu, ketika sedang melakukan perjalanan ke luar kota dan sanitasi di lingkungan sekitar tidak bersih, sebaiknya minum air mineral kemasan.
7. Menjaga kesehatan liver
Upaya pencegahan penularan hepatitis juga harus dibarengi dengan menjaga kesehatan hati. Pasalnya, hepatitis non-virus, seperti hepatitis alkoholik dapat terjadi akibat konsumsi alkohol yang berlebihan, sehingga merusak hati dan memicu hepatitis.
Ada sejumlah cara yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehata liver sebagai cara mencegah hepatitis, antara lain:
- berhenti minum minuman beralkohol,
- berhenti merokok untuk mengurangi risiko hepatitis C,
- hindari konsumsi suplemen zat besi dan vitamin A berlebihan,
- berhati-hati saat menggunakan suplemen herbal, seperti kava kava, serta
- menjaga berat badan ideal.
8. Mencegah penularan hepatitis lewat transfusi darah

Penerima donor darah atau transplantasi organ juga berisiko mengalami hepatitis, terutama hepatitis B dan hepatitis C. Untungnya, media penularan ini sudah cukup jarang terjadi karena sebelum mendonorkan darah, Anda harus menjalani pemeriksaan dahulu.
Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk melihat apakah pendonor memiliki penyakit yang bisa menular lewat darah, seperti hepatitis dan HIV.
9. Kenali riwayat kesehatan keluarga sendiri
Dengan mencari tahu riwayat kesehatan keluarga sendiri terkait hepatitis, Anda bisa lebih waspada dan menerapkan cara mencegah hepatitis lebih efektif. Hal ini juga bertujuan untuk lebih berhati-hati terhadap penularan yang mungkin terjadi.
Bila salah satu anggota keluarga pernah atau sedang terinfeksi hepatitis, sebaiknya lakukan pemeriksaan berkala agar mendapatkan jawaban yang pasti.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan hubungi dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.