Cara penularan penyakit tentunya berbeda ketika hewan atau lingkungan yang menjadi sumber infeksinya.
Beragam cara penularan penyakit infeksi

Agen infeksi seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai cara.
Berdasarkan penularan langsung dan tidak langsung, berikut ini adalah berbagai cara agen infeksi menyebar:
Penularan langsung
Pada penularan langsung, agen infeksi ditularkan (transmisi) dari sumber infeksi ke orang yang berisiko terinfeksi melalui kontak langsung.
Berikut kontak langsung yang bisa menjadi media penularan penyakit infeksi:
Kontak langsung
Interaksi yang melibatkan sentuhan kulit dengan kulit seperti berjabat tangan, berciuman, hubungan seksual, dan kontak antara luka terbuka dapat menjadi jalur masuknya agen infeksi ke dalam tubuh.
Dalam penularan secara langsung, agen infeksi biasanya terdapat pada partikel kulit atau cairan tubuh seperti air liur, cairan kelamin, dan darah.
Virus penyebab peradangan di kelenjar air liur (gondongan) bisa ditularkan melalui ciuman. Penyakit infeksi virus lain, seperti HIV dan herpes simpleks, menular melalui hubungan seksual.
Bersentuhan langsung dengan ruam cacar air juga bisa membuat Anda tertular penyakit tersebut.
Cara penularan langsung lainnya terjadi antara ibu dengan bayinya melalui proses persalinan. Penyakit yang umum ditularkan melalui persalinan adalah hepatitis B, herpes simpleks, dan klamidia.
Agen infeksi yang berasal dari hewan umumnya ditularkan melalui gigitan, seperti penyakit rabies.
Selain itu, menyentuh tanaman atau tanah dapat menjadi cara penularan penyakit infeksi yang disebabkan oleh jamur.
Percikan air lur (droplet)
Droplet adalah partikel dalam percikan air liur yang dikeluarkan saat seseorang batuk, bersin, atau berbicara.
Cara penularan penyakit infeksi ini termasuk yang paling umum terjadi, seperti pada penyakit infeksi pernapasan, pertusis, dan meningitis meningokokus.
Penularan agen infeksi dari droplet bisa terjadi secara langsung ketika droplet yang dikeluarkan tidak jatuh ke permukaan kulit atau benda, melainkan masuk ke dalam tubuh melalui hidung saat bernapas.
Penularan melalui droplet mungkin terjadi ketika Anda melakukan kontak tatap muka secara langsung dalam jarak kurang dari 2 meter atau setidaknya selama 10-15 menit, seperti pada penyakit flu.
Interaksi di ruang tertutup bersama orang yang terinfeksi selama 1 jam atau lebih juga memungkinkan penyebaran penyakit infeksi melalui droplet, salah satu contohnya pada penyakit COVID-19.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar