Hepatitis B ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui kontak dengan darah dan cairan tubuh lainnya yang terkontaminasi HBV.
Di Indonesia, penularan hepatitis B paling sering terjadi dari ibu kepada bayinya melalui proses persalinan.
Infeksi HBV di dalam hati bisa bersifat akut (kurang dari 6 bulan).
Gejala hepatitis B akan lebih sering muncul ketika infeksi telah berlangsung dalam jangka waktu lama. Berikut adalah beberapa gejalanya.
- Kelelahan.
- Sakit perut.
- Nyeri otot dan sendi.
- Kehilangan nafsu makan.
- Urine berwarna gelap seperti teh.
- Warna feses berubah pucat.
- Mual dan muntah-muntah.
- Pembengkakan pada perut bagian atas.
- Jaundice.
Gejala hepatitis C

Penyakit hepatitis C disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C (HCV) yang ditularkan melalui kontak secara menerus dengan darah yang terinfeksi.
Berdasarkan lamanya virus menginfeksi, hepatitis C diklasifikasikan ke dalam dua jenis, yaitu hepatitis akut dan kronis. Sebagian besar gejala akan muncul ketika infeksi telah mencapai tahap kronis.
Gangguan kesehatan yang muncul tidak semata menandakan hanya gejala hepatitis C semata. Pertanda tersebut bisa berkaitan dengan kemunculan penyakit komplikasi yang berasal dari perkembangan penyakit ini.
Menurut NHS, kemunculan beberapa gejala hepatitis C dapat mengindikasikan adanya kerusakan serius pada sel-sel hati.
Berikut gejala lanjutan yang umumnya dialami oleh penderita hepatitis C kronis.
- Kelelahan setiap saat.
- Mengalami penurunan kemampuan kognitif seperti sering lupa dan sulit berkonsentrasi.
- Sakit perut.
- Nyeri pada otot dan sendi.
- Sakit ketika buang air (anyang-anyangan).
- Warna feses berubah pucat.
- Urine berwarna gelap dan pekat.
- Gatal-gatal pada kulit.
- Mudah berdarah.
- Depresi.
- Mudah memar.
- Kaki bengkak.
- Kehilangan berat badan
- Penyakit kuning.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar