Sejumlah penyakit hati, seperti hepatitis B dan perlemakan hati dapat merusak jaringan dan membentuk jaringan parut yang baru. Bila dibiarkan, elastisitas hati akan berkurang dan menjadi kaku. Untuk itu, liver elastography akan diperlukan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Sejumlah penyakit hati, seperti hepatitis B dan perlemakan hati dapat merusak jaringan dan membentuk jaringan parut yang baru. Bila dibiarkan, elastisitas hati akan berkurang dan menjadi kaku. Untuk itu, liver elastography akan diperlukan.
Liver elastography adalah tes pencitraan yang memeriksa organ hati guna mendeteksi adanya fibrosis di dalamnya. Prosedur ini disebut juga dengan elastografi hati.
Fibrosis merupakan kondisi yang memperlambat aliran darah ke dan di dalam hati. Hal ini menyebabkan jaringan parut yang dapat memicu masalah serius pada hati.
Maka dari itu, diagnosis dengan cepat lewat elastografi hati diperlukan untuk mendapatkan pengobatan fibrosis sesegera mungkin.
Elastografi hati dibagi menjadi dua jenis tes:
Keduanya bisa digunakan sebagai pengganti tes biopsi hati, yaitu pemeriksaan fungsi hati dengan mengambil sepotong jaringan hati untuk diperiksa.
Pada dasarnya, elastografi digunakan untuk mendeteksi penyakit pada hati. Selain itu, fungsi pemeriksaan hati ini juga dapat digunakan untuk berbagai macam pemeriksaan di bawah ini.
Tak hanya penyakit hati, pemeriksaan ini pun dimanfaatkan untuk mendiagnosis kondisi organ lain, seperti payudara, tiroid, prostat, hingga otot.
Umumnya, orang dengan fibrosis tidak merasakan gejala. Namun, fibrosis yang tidak diobati akan terus merusak jaringan hati dan mengembangkannya menjadi sirosis hati.
Sirosis hati merupakan penyakit liver yang dapat mengancam jiwa akibat adanya jaringan parut yang berlebihan pada liver.
Itu sebabnya, beberapa orang akan membutuhkan liver elastography ketika mengalami gejala sirosis atau penyakit hati lainnya, seperti:
Sama seperti pemeriksaan pada umumnya, ada sejumlah hal yang perlu Anda perhatikan terkait persiapan dan prosedur tes ini.
Umumnya, dokter akan menginstruksikan Anda untuk tidak makan makanan apa pun selama 4 jam sebelum prosedur dilakukan.
Anda mungkin perlu minum obat seperti biasa, kecuali dokter memberikan aturan lain terkait hal ini. Selain itu, Anda akan diminta berganti pakaian dan melepas beberapa hal, seperti:
Baik elastografi ultrasound dan magnetic resonance elastography memiliki prosedur yang berbeda. Di bawah ini penjelasannya.
Berikut hal-hal yang akan terjadi selama prosedur elastografi ultrasound berlangsung.
Jenis elastografi hati ini biasanya memakan waktu sekitar lima menit. Namun, hal tersebut belum termasuk konsultasi yang mungkin berlangsung sekitar setengah jam.
MRE biasanya dilakukan dengan jenis mesin yang sama dan dengan langkah-langkah yang mirip seperti tes MRI (magnetic resonance imaging). Di bawah ini prosedur yang biasanya berlangsung selama MRE.
Dibandingkan elastografi ultrasound, pemeriksaan ini berlangsung 30 – 60 menit. Jangan lupa untuk selalu mengikuti instruksi dari dokter selama pemeriksaan.
Bila pemeriksaan sudah selesai, ahli radiologi akan menganalisis tes dan mengirimkan hasilnya kepada dokter yang meminta Anda menjalani tes ini.
Hasil dari kedua jenis liver elastography ini mengukur kekakuan hati. Semakin kaku hati, artinya semakin banyak fibrosis yang dimiliki.
Hasil Anda mungkin berkisar dari tidak ada jaringan parut hingga adanya jaringan parut yang dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
Jaringan parut lanjut lebih dikenal sebagai sirosis dan hal ini biasanya membutuhkan pemeriksaan tambahan, seperti tes fungsi hati.
Bila Anda didiagnosis dengan fibrosis hati ringan hingga sedang, dokter mungkin akan menganjurkan perawatan rumahan. Hal ini bertujuan untuk mencegah jaringan parut lebih lanjut.
Adapun perawatan rumahan yang dianjurkan dokter tidak jauh berbeda dengan menjaga fungsi hati, antara lain:
Bila fibrosis dibiarkan, penumpukan jaringan parut akan semakin banyak dan bisa memicu sirosis. Pada kasus yang parah, Anda mungkin membutuhkan transplantasi hati untuk mengobati sirosis lanjut.
Untungnya, elastografi dikenal sebagai prosedur yang aman dengan risiko akan efek samping yang rendah. Namun, banyak orang yang khawatir melakukan MRE, terutama yang memiliki masalah terhadap ruangan sempit.
Meski terbilang aman dan minim risiko, tidak semua orang bisa menjalani elastografi hati. Ada beberapa kondisi yang tidak dianjurkan untuk mendapatkan prosedur ini, yaitu:
Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter guna memahami solusi yang tepat untuk Anda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar