backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

7 Gejala Diare yang Umum Dialami dan Tanda Komplikasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 14/06/2024

7 Gejala Diare yang Umum Dialami dan Tanda Komplikasinya

Tanda dan gejala penyakit diare paling identik dengan BAB lebih dari tiga kali sehari. Namun, gejala diare bukan cuma itu. Simak ulasan berikut untuk mengetahui gejala diare lainnya.

Tanda dan gejala penyakit diare

Orang awam sering menyebut diare dengan istilah “buang-buang air” atau menceret. Penyebutan itu merujuk pada gejala khas dari penyakit diare yang membuat seseorang buang air besar terlalu sering.

Namun, apa pun istilah yang dipakai, tanda dan gejala dari diare sebetulnya beragam. Berikut ini tanda dan gejala penyakit diare.

1.  Feses lembek dan cair 

feses berbau busuk

Membuktikan gejala diare dengan hanya mengamati berapa kali BAB saja tidak cukup. Pasalnya, setiap orang memiliki kebiasaan buang air besar yang berbeda.

BAB yang sering tapi konsisten dengan bentuk feses kecokelatan yang tidak terlalu keras dan tidak terlalu encer masih tergolong frekeunsi BAB normal.

Namun pada penderita diare, bentuk feses akan terlihat lembek dengan ukuran yang tidak beraturan, atau bahkan cair (dengan atau tanpa ampas).

Bentuk feses yang lembek dan encer seperti air disebabkan oleh proses pencernaan makanan yang tidak berjalan lancar.

Menceret juga dapat disebabkan oleh infeksi pada pencernaan yang mengganggu kerja usus. Infeksi mengganggu proses penyerapan air di usus, sehingga feses Anda lebih lembek atau bahkan cair.

2.  Sakit perut atau mulas

Gejala lain yang akan dirasakan saat Anda menderita diare adalah perut yang terasa mulas atau sakit melilit. 

Rasa sakit ini akan menimbulkan dorongan untuk buang air besar. Terkadang, mulas dapat disertai dengan sensasi perih dan panas di perut.

Gejala ini menandakan adanya peradangan pada organ pencernaan akibat infeksi. Peradangan akan memicu otot usus untuk mendorong feses sampai ke anus.

Selama proses tersebut, jaringan di sekitar usus meregang sehingga Anda merasakan mulas.

3. Demam

Demam bisa muncul sebagai salah satu gejala diare bila disebabkan oleh infeksi. Hal ini karena demam merupakan respons alami tubuh untuk melawan peradangan akibat serangan penyakit.

Di sisi lain, demam bisa menjadi tanda Anda mengalami dehidrasi. Pasalnya, diare membuat tubuh mengeluarkan banyak cairan dan elektrolit dalam sekali waktu.

Jika Anda tidak bisa menggantikan cairan yang hilang tersebut, semakin besar pula peluang Anda mengalami dehidrasi.

Selain itu, demam dapat memperparah dehidrasi. Semakin tinggi demam Anda, semakin parah pula dehidrasi yang mungkin Anda alami.

4.  Perut kembung

Perut kembung juga merupakan salah satu tanda khas dari penyakit diare. Kembung terjadi akibat gas yang berkumpul di usus besar.

Biasanya, gejala ini muncul bila diare yang Anda alami dipicu dari intoleransi laktosa. Laktosa adalah gula yang terdapat pada produk susu dan olahannya.

Orang dengan intoleransi laktosa tidak dapat mencerna laktosa dengan baik, sehingga laktosa akan langsung masuk ke usus besar dan difermentasi oleh bakteri di usus. 

Proses fermentasi ini memicu produksi gas di usus. Akibatnya, Anda mungkin merasakan perut menjadi penuh, kencang, dan begah,

Laktosa yang tidak dicerna juga dapat menarik air ke dalam usus. Hal Ini menyebabkan diare yang seringkali terjadi bersamaan dengan perut kembung.

5.  Mual atau muntah

muntah darah saat hamil

Saat diare, Anda rentan mengalami mual hingga muntah. Kondisi ini umumnya terjadi karena infeksi pada saluran pencernaan.

Bakteri seperti Staphylococcus aureus dan Bacillus cereus yang masuk ke tubuh dan menginfeksi organ pencernaan dapat melepaskan racun

Racun tersebut kemudian memicu organ pencernaan memproduksi lebih banyak gas dan cairan yang membuat perut terasa tidak nyaman.

Di saat yang bersamaan, peradangan akibat infeksi merangsang pusat muntah di batang otak sehingga menimbulkan gejala mual dan muntah.

Ini adalah respons alami tubuh untuk mengeluarkan kuman yang menyebabkan masalah pencernaan.

Sensasi perut kembung pun dapat dapat membuat Anda merasa mual hingga ingin muntah. 

6. Haus terus-menerus

Gejala diare yang disertai demam dan muntah juga bisa membuat Anda mengalami dehidrasi.

Maka dari itu, tubuh akan memunculkan rasa haus demi membuat Anda minum untuk mencukupi kebutuhan cairan.

Akibatnya, Anda mungkin akan merasa haus terus-menerus saat mengalami diare. Oleh sebab itu, minum air yang cukup menjadi salah satu cara untuk mengatasi diare.

Selain minum air putih, Anda bisa minum oralit untuk membantu menjaga keseimbangan kadar elektrolit di dalam tubuh.

7. Hilang nafsu makan

Gejala lain yang dapat menandakan Anda sedang terkena diare adalah menurunnya nafsu makan. Hal ini mungkin terjadi karena perut terasa sakit dan tidak nyaman. 

Selain itu, sensasi mual atau muntah dapat membuat Anda semakin malas makan. Namun, penting untuk tetap mencukupi asupan makanan saat diare agar tubuh bertenaga.

Contohnya, konsumsilah makanan yang mudah dicerna tubuh, seperti menerapkan pola makan BRAT.

Pola makan ini terdiri dari banana (pisang), rice (nasi), applesauce (saus apel), dan toast (roti bakar) yang mudah dicerna saat diare.

Makanan tersebut akan membuat Anda kenyang lebih lama karena kandungan seratnya. Sementara itu, kandungan pektinnya baik untuk memadatkan feses. 

Tanda dan gejala komplikasi diare

anus luka saat diare

Gejala diare biasanya dapat berangsur membaik dalam 2 – 3 hari tanpa perawatan medis. Namun, jika diare tak juga sembuh setelah lebih dari 3 hari, Anda harus segera pergi ke dokter. 

Diare yang sudah berlangsung berhari-hari bahkan berminggu-minggu bisa menjadi pertanda diare kronis.

Diare kronis merupakan gejala dari gangguan pada usus, atau bahkan yang lebih serius seperti penyakit radang usus. 

Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami diare berkelanjutan dan dibarengi dengan gejala komplikasi diare seperti berikut.

  • Urine gelap atau jumlah urine yang keluar lebih sedikit.
  • Detak jantung yang cepat.
  • Kulit kering dan memerah.
  • Sakit kepala atau pusing.
  • Kelelahan.
  • Gampang ​​marah atau kebingungan.
  • Nyeri pada perut atau dubur yang parah.
  • Feses berwarna kehitaman.

Tanda dan gejala penyakit diare yang berupa dehidrasi tidak boleh diabaikan karena dapat menyebabkan syok (tekanan darah rendah, kejang, atau gagal ginjal) bahkan kematian.

Cara efektif mengatasi diare

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengobati diare, seperti minum obat diare, konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan rendah serat, menghindari makanan pedas atau asam, dan konsumsi banyak cairan untuk cegah dehidrasi.

Periksa ke dokter jika mengalami gejala diare berlarut-larut

Masing-masing orang yang mengalami diare dapat merasakan gejala yang berbeda-beda, termasuk intensitas rasa sakitnya.

Ada yang merasakan satu atau dua gejala ringan, tapi ada pula yang mengalami banyak gejala sekaligus dengan intensitas nyeri hebat.

Seringnya, diare bisa diobati sendiri di rumah. Namun, bila tak kunjung sembuh, diare dapat meningkatkan risiko komplikasi pada kesehatan Anda.

Komplikasi utama dari diare kronis adalah dehidrasi karena tubuh kehilangan banyak cairan, nutrisi, dan elektrolit yang penting.

Jika Anda mencurigai mengalami diare, segera periksa ke dokter. Penanganan lebih awal harus segera dilakukan agar penyakit tak menimbulkan masalah lainnya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 14/06/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan