backup og meta

7 Manfaat Klorofil untuk Kesehatan, Plus Efek Sampingnya

7 Manfaat Klorofil untuk Kesehatan, Plus Efek Sampingnya

Suplemen klorofil sempat populer beberapa waktu lalu karena diklaim memiliki sangat manfaat bagi kesehatan. Sebenarnya, apa itu klorofil? Ketahui khasiat, cara konsumsi, dan efek sampingnya dalam ulasan berikut.

Apa itu klorofil?

Klorofil adalah zat fitonutrien yang berupa pigmen memberi warna hijau pada tumbuhan. 

Tumbuhan menggunakan zat hijau ini bersama dengan sinar matahari untuk memproduksi energi. 

Klorofil terletak di kloroplas tanaman, yang merupakan struktur kecil dalam sel tanaman. Di sinilah fotosintesis berlangsung. 

Tugas zat hijau pada tumbuhan adalah menyerap cahaya. Energi yang diserap dari cahaya ditransfer ke dua jenis molekul penyimpan energi. 

Melalui fotosintesis, tanaman menggunakan energi yang tersimpan untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa. 

Proses fotosintesis juga menghasilkan oksigen yang dilepaskan ke udara.

Apa manfaat dari klorofil?

wheatgrass

Sampai saat ini, sudah ada beberapa studi dan penelitian tentang manfaat suplemen zat hijau tanaman untuk kesehatan. 

Berikut adalah beberapa manfaat suplemen klorofil menurut riset.

1. Menurunkan berat badan

Salah satu klaim yang populer mengenai manfaat dari zat hijau tanaman ini adalah berpotensi menurunkan berat badan

Sebuah studi dari jurnal Appetite (2014) menemukan bahwa ada potensi sel hijau pada tanaman untuk menurunkan berat badan. 

Riset dilakukan pada 38 wanita berusia 40 – 65 tahun. Mereka diberikan suplementasi sel hijau tanaman sebanyak 5 gram sekali sehari sebelum sarapan selama 12 minggu.

Penelitian menyimpulkan percobaan ini dapat menurunkan risiko obesitas dan mengurangi keinginan nafsu makan berlebihan. 

2. Mengurangi bau badan

Beberapa penelitian lama menyebut klorofil  berpotensi mengurangi bau badan, terutama pada orang dengan kelainan trimethylaminuria.

Trimethylaminuria adalah kondisi ketidakmampuan tubuh untuk mencerna dan mengoksidasi trimetilamin, suatu zat  organik di dalam tanaman. Kondisi ini bisa memicu bau badan atau sindrom bau ikan.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Life sciences mencoba memberikan suplementasi 180 mg gabungan klorofil dengan tembaga selama 3 minggu pada peserta penelitian.

Riset menemukan bahwa orang-orang yang mengonsumsi zat hijau tanaman dengan tembaga dapat mengurangi jumlah konsentrasi trimetilamin yang kemudian mengurangi bau badan.

3. Mengobati luka

Beberapa penelitian lama menduga zat hijau ini bersifat antiradang dan antibakteri, sehingga dapat mengatasi infeksi pada luka. 

Sebuah riset lama yang diterbitkan di Wound Repair Regen menyebut pengobatan menggunakan salep urea-chlorophyllin pada luka kulit terbakar, bekas luka operasi, dan luka diabetes berpotensi mempercepat proses penyembuhan.

Salep urea-chlorophyllin mengandung jenis klorofil yang dapat larut dalam air, yakni klorofilin. Salep ini biasanya digunakan untuk mengatasi luka di kulit.

Penggunaan salep ini dapat mengangkat sel-sel kulit mati dan menjaga luka tetap bersih, sehingga luka lebih cepat pulih.

4. Mencegah kekurangan darah merah

pisang tanduk untuk anemia

Menurut riset dari International Journal of Chemical Studies (2014), jus rumput gandum yang kaya akan klorofil, berpotensi mengobati gangguan defisiensi hemoglobin, seperti anemia dan talasemia.

Talasemia adalah kelainan yang menyebabkan tubuh tidak mampu memproduksi hemoglobin yang cukup. 

Rumput gandum (wheatgrass) mengandung sekitar 70% zat hijau tumbuhan, asam amino, mineral, vitamin, dan enzim. 

Konsumsi rumput gandum atau suplemennya dapat mengurangi kebutuhan jumlah transfusi darah pada orang-orang dengan talasemia

5. Mencegah kanker

Zat hijau tumbuhan ini juga dilaporkan berpotensi mencegah pertumbuhan kanker. 

Sebuah riset yang dipublikasikan dalam Food and chemical toxicology (2012) menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak klorofil dapat meningkatkan perlindungan terhadap kanker. 

Zat hijau ini juga berpotensi melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan mutasi genetik dalam tubuh. Namun, temuan ini masih sebatas uji hewan (in vivo).

Masih diperlukan studi dan uji lebih lanjut seputar manfaat zat hijau tanaman ini untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.

6. Mengatasi jerawat

Obat topikal (oles) yang mengandung klorofil juga berpotensi sebagai obat penghilang jerawat.

Satu studi kecil pada Journal of drugs in dermatology (2015) menemukan bahwa gel yang mengandung klorofil membantu mengurangi jerawat dan pori-pori besar. 

Penelitian tersebut dilakukan pada 10 peserta yang memiliki jerawat ringan hingga sedang dengan pemakaian gel selama 3 minggu.

Penelitian lain membandingkan penggunaan kombinasi obat topikal klorofil dan fototerapi dengan fototerapi saja untuk pengobatan jerawat. 

Pengobatan kombinasi dapat mengurangi keparahan jerawat dan minyak wajah. 

7. Anti penuaan

Obat topikal klorofil juga dapat bekerja sebagai obat antipenuaan akibat paparan sinar matahari. 

Studi kecil dari Clinical, cosmetic, and investigational dermatology (2016) menemukan bahwa mengoleskan gel yang mengandung klorofil ke kulit mengurangi tanda-tanda penuaan dini

Penelitian ini menggunakan sampel kulit dari empat wanita sehat yang berlangsung selama 12 hari.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit yang dioleskan dengan klorofil menunjukkan perbaikan, mirip dengan kulit yang diobati dengan tretinoin, sejenis krim kulit yang membantu mengatasi penuaan kulit. 

Tips mencegah penuaan dini

Riset menyarankan penggunaan kombinasi klorofil dengan tretinoin bisa menjadi pengobatan yang efektif untuk menyamarkan tanda-tanda penuaan kulit.

Makanan yang mengandung klorofil

Sebagian besar sayuran hijau alami mengandung klorofil. Makanan yang sangat kaya zat hijau tanaman meliputi:

  • bayam,
  • sawi hijau,
  • spirulina,
  • alfalfa,
  • peterseli,
  • brokoli,
  • kubis hijau,
  • asparagus,
  • kacang hijau,
  • kacang polong, dan
  • teh matcha

Selain zat hijau, sayuran-sayuran ini menyediakan berbagai vitamin dan mineral yang menyehatkan.

Efek samping konsumsi suplemen klorofil

Meski pada dasarnya klorofil bukanlah zat yang beracun, tapi penggunaan yang sembarang dapat menimbulkan efek samping. 

Beberapa efek samping konsumsi suplemen zat hijau tanaman ini antara lain sebagai berikut.

  • Masalah pencernaan, misalnya diare atau sembelit.
  • Feses berwarna hijau, kuning atau hitam.
  • Kulit gatal-gatal atau terbakar jika terkena paparan sinar matahari. Pasalnya, klorofil bisa membuat kulit lebih rentan terbakar matahari

Selain efek samping di atas, reaksi alergi akibat suplemen klorofil juga bisa terjadi. 

Gejala yang dapat timbul antara lain adalah gatal-gatal, munculnya ruam, bengkak pada wajah, tangan dan leher, tenggorokan sakit, sulit bernafas dan sensasi gatal pada mulut. 

Jika reaksi alergi ini terjadi, berhentilah mengonsumsi suplemen tersebut. 

Agar lebih aman, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen herbal.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Chauhan, M. (2014). A pilot study on wheat grass juice for its phytochemical, nutritional and therapeutic potential on chronic diseases. International Journal of Chemical Studies, 2, 27-34.

McCook, J. P., Stephens, T. J., Jiang, L. I., Law, R. M., & Gotz, V. (2016). Ability of sodium copper chlorophyllin complex to repair photoaged skin by stimulation of biomarkers in human extracellular matrix. Clinical, cosmetic and investigational dermatology9, 167–174. https://doi.org/10.2147/CCID.S111139

McQuistan, T. J., Simonich, M. T., Pratt, M. M., Pereira, C. B., Hendricks, J. D., Dashwood, R. H., Williams, D. E., & Bailey, G. S. (2012). Cancer chemoprevention by dietary chlorophylls: a 12,000-animal dose-dose matrix biomarker and tumor study. Food and chemical toxicology : an international journal published for the British Industrial Biological Research Association50(2), 341–352. https://doi.org/10.1016/j.fct.2011.10.065

Montelius, C., Erlandsson, D., Vitija, E., Stenblom, E. L., Egecioglu, E., & Erlanson-Albertsson, C. (2014). Body weight loss, reduced urge for palatable food and increased release of GLP-1 through daily supplementation with green-plant membranes for three months in overweight women. Appetite81, 295–304. https://doi.org/10.1016/j.appet.2014.06.101

Smith R. G. (2008). Enzymatic debriding agents: an evaluation of the medical literature. Ostomy/wound management54(8), 16–34.

Song, B. H., Lee, D. H., Kim, B. C., Ku, S. H., Park, E. J., Kwon, I. H., Kim, K. H., & Kim, K. J. (2014). Photodynamic therapy using chlorophyll-a in the treatment of acne vulgaris: a randomized, single-blind, split-face study. Journal of the American Academy of Dermatology71(4), 764–771. https://doi.org/10.1016/j.jaad.2014.05.047

Stephens, T. J., McCook, J. P., & Herndon, J. H., Jr (2015). Pilot Study of Topical Copper Chlorophyllin Complex in Subjects With Facial Acne and Large Pores. Journal of drugs in dermatology : JDD14(6), 589–592.

Telgenhoff, D., Lam, K., Ramsay, S., Vasquez, V., Villareal, K., Slusarewicz, P., Attar, P., & Shroot, B. (2007). Influence of papain urea copper chlorophyllin on wound matrix remodeling. Wound repair and regeneration : official publication of the Wound Healing Society [and] the European Tissue Repair Society15(5), 727–735. https://doi.org/10.1111/j.1524-475X.2007.00279.x

Yamazaki, H., Fujieda, M., Togashi, M., Saito, T., Preti, G., Cashman, J. R., & Kamataki, T. (2004). Effects of the dietary supplements, activated charcoal and copper chlorophyllin, on urinary excretion of trimethylamine in Japanese trimethylaminuria patients. Life sciences74(22), 2739–2747. https://doi.org/10.1016/j.lfs.2003.10.022

Versi Terbaru

25/11/2022

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Apa Itu Sayuran Cruciferous? Kenali Potensi Manfaatnya

Ini 9 Pilihan Sayuran yang Tinggi Vitamin C


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 25/11/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan