Suplemen klorofil sempat populer beberapa waktu lalu karena diklaim memiliki sangat manfaat bagi kesehatan. Sebenarnya, apa itu klorofil? Ketahui khasiat, cara konsumsi, dan efek sampingnya dalam ulasan berikut.
Apa itu klorofil?
Klorofil adalah zat fitonutrien yang berupa pigmen memberi warna hijau pada tumbuhan.
Tumbuhan menggunakan zat hijau ini bersama dengan sinar matahari untuk memproduksi energi.
Klorofil terletak di kloroplas tanaman, yakni struktur kecil dalam sel tanaman. Di sinilah proses fotosintesis berlangsung.
Tugas zat hijau ini pada tumbuhan adalah menyerap cahaya. Energi yang diserap dari cahaya akan ditransfer ke dua jenis molekul penyimpan energi.
Melalui fotosintesis, tanaman menggunakan energi yang tersimpan untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa.
Proses fotosintesis juga menghasilkan oksigen yang dilepaskan ke udara.
Apa manfaat dari klorofil?

Sampai saat ini, sudah ada beberapa studi dan penelitian tentang manfaat suplemen zat hijau tanaman untuk kesehatan.
Berikut adalah beberapa manfaat suplemen klorofil menurut riset.
1. Menurunkan berat badan
Salah satu klaim yang populer mengenai manfaat dari zat hijau tanaman ini adalah berpotensi menurunkan berat badan.
Sebuah studi dari Journal of Functional Foods melakukan penelitian pada tikus untuk mengetahui khasiat pill ekstrak bayam kaya zat hijau dalam menurunkan risiko obesitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bayam kaya zat hijau dapat mencegah kenaikkan berat badan pada tikus dan membantu tubuh mengelola kadar gula darah dengan baik, serta mengubah komposisi bakteri di usus.
Hal ini membuat suplemen klorofil berpotensi untuk membantu mengelola berat badan dan mencegah obesitas.
2. Mengurangi bau badan
Beberapa penelitian lama menyebut klorofil berpotensi mengurangi bau badan, terutama pada orang dengan kelainan trimethylaminuria.
Trimethylaminuria adalah kondisi ketidakmampuan tubuh untuk mencerna dan mengoksidasi trimetilamin, suatu zat organik di dalam tanaman.
Kondisi ini bisa memicu bau badan atau sindrom bau ikan. Meski begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikkan manfaat klorofil satu ini.
3. Mengobati luka
Beberapa penelitian lama menduga bahwa zat hijau dari tumbuhan ini bersifat antiradang dan antibakteri sehingga dapat mengatasi infeksi pada luka.
Sebuah studi dalam jurnal Pharmaceutics melakukan penelitian dengan menggabungkan antara Spirulina (sumber klorofil tanaman), minyak Copaifera reticulata, dan campuran polimer.
Bahan aktif tersebut kemudian dibuat menjadi gel untuk menguji efektivitasnya dalam mendukung penyembuhan luka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gabungan bahan aktif tersebut diketahui mampu membunuh bakteri Staphylococcus aureus yang sering menjadi penyebab infeksi.
Tak hanya itu, pemberian gel ini pada hewan juga diketahui mampu mengurangi ukuran luka dan mempercepat penyembuhan luka.
4. Mencegah kekurangan darah merah

Studi dalam Pharmacognosy Journal melakukan penelitian pada tikus yang diberikan zat klorofil dari daun katuk.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa zat hijau dari daun katuk dapat meningkatkan kadar hemoglobin, yakni protein di dalam sel darah merah yang berperan penting untuk mengangkut oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.
Tak hanya itu, tikus yang diberi klorofil daun katuk juga mengalami peningkatan ferritin, yakni meningkatkan penyimpanan zat besi dalam tubuh yang baik untuk mendukung produksi sel darah merah sehat.
Namun, penelitian ini baru dilakukan pada hewan sehingga masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaatnya pada manusia.
5. Mencegah kanker
Selain mampu mencegah kekurangan sel darah merah, khasiat klorofil atau zat hijau tumbuhan selanjutnya adalah berpotensi mencegah pertumbuhan kanker.
Sebuah riset yang dipublikasikan dalam Oxidative Medicine and Celullar Longevity menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak klorofil dapat meningkatkan perlindungan terhadap kanker pankreas.
Zat hijau ini juga berpotensi melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan mutasi genetik dalam tubuh dan memicu penyakit kanker.
Meski begitu, masih diperlukan studi dan uji lebih lanjut seputar manfaat zat hijau tanaman ini untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.
6. Mengatasi jerawat
Obat topikal (oles) yang mengandung klorofil juga berpotensi sebagai obat penghilang jerawat.
Satu studi kecil pada Journal of Drugs in Dermatology menemukan bahwa gel yang mengandung klorofil membantu mengurangi jerawat dan pori-pori besar.
Penelitian tersebut dilakukan pada 10 peserta yang memiliki jerawat ringan hingga sedang dengan pemakaian gel selama 3 minggu.
Penelitian lain membandingkan penggunaan kombinasi obat topikal klorofil dan fototerapi dengan fototerapi saja untuk pengobatan jerawat.
Pengobatan kombinasi dapat mengurangi keparahan jerawat dan minyak wajah.
7. Antipenuaan
Obat topikal klorofil juga dapat bekerja sebagai obat antipenuaan akibat paparan sinar matahari.
Studi kecil dari Clinical, Cosmetic, and Investigational Dermatology menemukan bahwa mengoleskan gel yang mengandung klorofil ke kulit mengurangi tanda-tanda penuaan dini.
Penelitian ini menggunakan sampel kulit dari empat wanita sehat yang berlangsung selama 12 hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit yang dioleskan dengan klorofil menunjukkan perbaikan, mirip dengan kulit yang diobati dengan tretinoin, sejenis krim kulit yang membantu mengatasi penuaan kulit.
Tips mencegah penuaan dini
Riset menyarankan penggunaan kombinasi klorofil dengan tretinoin bisa menjadi pengobatan yang efektif untuk menyamarkan tanda-tanda penuaan kulit.
Makanan yang mengandung klorofil
Sebagian besar sayuran hijau alami mengandung klorofil. Makanan yang sangat kaya zat hijau tanaman meliputi:
- bayam,
- sawi hijau,
- spirulina,
- alfalfa,
- peterseli,
- brokoli,
- kubis hijau,
- asparagus,
- kacang hijau,
- kacang polong, dan
- matcha
Selain zat hijau, sayuran-sayuran ini menyediakan berbagai vitamin dan mineral yang menyehatkan.
Efek samping konsumsi suplemen klorofil
Meski pada dasarnya klorofil bukanlah zat yang beracun, tapi penggunaan yang sembarang dapat menimbulkan efek samping.
Beberapa efek samping konsumsi suplemen zat hijau tanaman ini antara lain sebagai berikut.
- Masalah pencernaan, misalnya diare atau sembelit.
- Feses berwarna hijau, kuning atau hitam.
- Kulit gatal-gatal atau terbakar jika terkena paparan sinar matahari. Pasalnya, klorofil bisa membuat kulit lebih rentan terbakar matahari.
Selain efek samping di atas, reaksi alergi akibat suplemen zat hijau ini bisa terjadi.
Gejala yang dapat timbul antara lain adalah gatal-gatal, munculnya ruam, bengkak pada wajah, tangan dan leher, tenggorokan sakit, sulit bernapas, dan sensasi gatal pada mulut.
Jika reaksi alergi ini terjadi, berhentilah mengonsumsi suplemen tersebut. Agar lebih aman, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen herbal.
Ringkasan
- Klorofil merupakan zat fitonutrien berupa pigmen berwarna hijau yang terdapat pada tumbuhan.
- Zat hijau ini memiliki beberapa potensi manfaat, seperti menurunkan berat badan, mengurangi bau badan, mengobati luka, mencegah kekurangan darah merah, mencegah kanker, dan mengatasi jerawat.
- Makanan yang mengandung zat hijau tanaman, antara lain bayam, sawi hijau, spirulina, peterseli, brokoli, atau asparagus.
[embed-health-tool-bmi]