Pada orang yang normal, bakteri yang ada di dalam usus membantu kita untuk mencerna makanan seperti telur, kacang-kacangan, dan makanan lainnya. Kemudian hasil dari proses pencernaan tersebut adalah zat kimia trimethylamina.
Orang yang sehat, secara otomatis akan mengeluarkan suatu enzim yang bertanggung jawab untuk memecah zat kimia tersebut dan tidak menyebabkan zat trimethylamina terakumulasi dalam tubuh.
Hal ini tidak berlaku pada penderita sindrom bau ikan. Mereka justru tidak bisa menghasilkan enzim tersebut. Hal ini mengakibatkan trimethylamina dihasilkan terus-menerus oleh tubuh tanpa dipecah oleh enzim. Trimethylamina yang semakin banyak jumlahnya di dalam tubuh, akan memperburuk bau badan seseorang.
Ketidakmampuan menghasilkan enzim yang bertugas untuk memetabolisme trimethylamina ini diakibatkan oleh adanya mutasi gen FMO3 yang dimiliki oleh penderita sindrom bau ikan.
Biasanya, gen yang telah bermutasi tersebut diturunkan oleh orangtua penderita yang juga memiliki sindrom yang sama. Salah satu orangtua – ayah atau ibu – mungkin saja menjadi pembawa gen ini yang kemudian diturunkan ke anaknya.
Seseorang yang memiliki gen pembawa dari FMO3 yang sudah bermutasi ini lebih sering tidak menimbulkan gejala apapun atau tidak menderita sindrom bau ikan juga, kalaupun memiliki sindrom tersebut jangka waktunya tidak terlalu lama.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar