Daging sapi merupakan sumber protein yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Selain karena rasanya yang lezat, bisa dimasak menjadi berbagai hidangan, daging sapi juga bermanfaat karena kandungan zat gizinya. Ketahui lebih lanjut seputar zat gizi dan manfaat daging sapi dalam artikel berikut ini.
Kandungan daging sapi
Daging sapi adalah salah satu jenis daging merah yang mengandung zat besi lebih tinggi dibandingkan ayam atau ikan.
Kebanyakan orang biasanya mengonsumsi daging sapi sebagai daging panggang, iga, steik, hingga topping utama hamburger.
Sama seperti daging lainnya, daging sapi menawarkan berbagai olahan yang bisa dikonsumsi dengan mudah, seperti kornet, dendeng, dan sosis.
Normalnya, daging sapi segar rendah lemak mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh.
Berikut kandungan zat gizi per 100 gram daging sapi segar dengan lemak sedang.
- Air: 66,0 gram (g).
- Energi: 201 kkal.
- Protein: 18,8 g.
- Lemak: 14,0 g.
- Abu: 1,2 g.
- Kalsium: 11 miligram (mg).
- Fosfor: 170 mg.
- Besi: 2,8 mg.
- Natrium: 105 mg.
- Kalium: 378 mg.
- Tembaga: 4,58 mg.
- Seng: 5,2 mg.
- Retinol (Vit. A): 9 mikrogram (mcg).
- Beta-karoten: 198 mcg.
- Thiamin (Vit. B1): 0,08 mg.
- Riboflavin: 0,56 mg.
- Niasin: 1,3 mg.
Dengan kandungan zat gizi di atas, tidak heran bila daging sapi menawarkan begitu banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.
Manfaat daging sapi
Daging sapi merupakan sumber protein berkualitas tinggi yang juga kaya akan vitamin dan mineral.
Itu sebabnya, daging sapi bisa menjadi salah satu pilihan makanan terbaik dalam pola makan sehat, asalkan dikonsumsi dalam jumlah wajar.
Berikut ini segudang manfaat yang bisa Anda dapatkan dari konsumsi daging sapi.
1. Menjaga massa otot
Salah satu khasiat daging sapi yang sayang dilewatkan yaitu membantu menjaga massa otot. Bagaimana tidak, daging sapi merupakan sumber protein yang mengandung semua asam amino esensial.
Asam amino esensial dibutuhkan oleh semua orang, terutama lansia, untuk menjaga kesehatan tubuh.
Selain itu, protein pada daging sapi membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, serta meningkatkan aktivitas otot.
Tidak heran bila Anda yang ingin meningkatkan massa otot perlu menambah jumlah asupan protein.
Bila tubuh tidak mendapat asupan nutrisi yang tepat, upaya untuk mendapatkan tubuh berotot tentu akan memakan waktu yang lama.
2. Meningkatkan performa latihan
Selain menjaga massa otot, manfaat daging sapi lainnya yang mungkin sangat berpengaruh terhadap atlet yakni meningkatkan performa latihan.
Begini, ikan dan daging, termasuk daging sapi, mengandung beta-alanine yang menghasilkan carnosine di tubuh.
Carnosine merupakan senyawa penting yang diperlukan untuk menjalankan fungsi otot.
Konsumsi daging sapi dapat meningkatkan kadar carnosine pada otot. Kadar carnosine yang tinggi dapat menurunkan rasa lelah dan meningkatkan performa latihan, terutama saat lari.
3. Mencegah anemia
Berkat kandungan zat besi di dalamnya, konsumsi daging sapi diklaim dapat membantu mencegah anemia.
Anemia dapat disebabkan oleh kekurangan zat besi yang biasanya ditandai dengan kelelahan dan kelemahan.
Dengan mengonsumsi daging sapi, tubuh mendapatkan zat besi yang cukup, terutama dalam bentuk heme. Heme merupakan bentuk zat besi yang hanya dijumpai pada protein hewani.
Tubuh manusia menyerap zat besi heme lebih efektif dibandingkan zat besi non-heme, yaitu yang berasal dari tumbuhan.
Artinya, konsumsi daging sapi bermanfaat membantu memenuhi kebutuhan zat besi yang bisa mencegah anemia.
4. Memelihara sistem kekebalan tubuh
Tahukah Anda bahwa daging sapi termasuk sumber zinc (seng) yang cukup tinggi dan bisa membantu meningkatkan kekebalan?
Seng berperan dalam menghasilkan antibodi untuk membantu melawan radikal bebas yang bisa menimbulkan penyakit kronis.
Selain itu, protein dalam daging sapi membantu menghasilkan antibodi tersebut agar tubuh terlindungi dari infeksi.
Oleh sebab itu, anak-anak hingga orang dewasa memerlukan jumlah zinc dan protein yang cukup. Kebutuhan zinc ini bisa diperoleh dengan makan daging sapi secukupnya.
5. Mempercantik kulit dan rambut
Daging, termasuk daging sapi, mungkin mengandung tokoferol dan vitamin E yang cukup tinggi. Keduanya dikenal dapat merangsang produksi kolagen sehingga bisa mencegah penuaan kulit.
Meski begitu, beberapa bagian daging tertentu, seperti hati, kaya akan ubiquinol.
Ubiquinol merupakan senyawa antioksidan kuat yang dijumpai di lapisan kulit terluar (epidermis). Antioksidan ini bisa membantu melawan kerusakan oksidatif pada kulit.
Selain itu, konsumsi daging sapi dianggap baik untuk menjaga kesehatan rambut karena kaya akan zat besi. Pasalnya, kekurangan zat besi menjadi salah satu penyebab rambut rontok.
6. Menjaga kesehatan tulang
Manfaat daging sapi selanjutnya yaitu dapat menjaga kesehatan tulang. Hal ini berkat kandungan fosfor dan zat besi dalam daging sapi.
Fosfor adalah mineral yang ditemukan dalam jumlah yang signifikan dalam daging sapi. Zat gizi ini penting untuk pembentukan dan pemeliharaan struktur tulang dan gigi.
Sementara itu, zat besi penting untuk membentuk sel-sel darah merah yang membawa oksigen ke tulang dan jaringan lainnya.
7. Sumber energi
Daging sapi bisa menjadi salah satu sumber energi yang baik bagi tubuh. Manfaat ini berkat kandungan protein, lemak, dan asam amino esensial yang ada pada daging.
Protein adalah komponen utama dalam makanan yang berperan dalam memelihara dan memperbaiki jaringan tubuh, memberikan rasa kenyang, dan menjaga energi tetap stabil.
Sementara itu, lemak menghasilkan lebih banyak kalori daripada protein atau karbohidrat. Ini membuat daging sapi menjadi sumber energi yang baik.
Selain itu, daging sapi mengandung asam amino esensial yang diperlukan untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk produksi energi. Tubuh dapat menggunakan asam amino ini sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi saat dibutuhkan.
8. Baik untuk kesehatan otak
Dikutip dari jurnal Nutrients, daging juga bermanfaat untuk kesehatan otak karena mengandung vitamin B12 dan seng.
Vitamin B12 penting untuk kesehatan saraf dan pembentukan mielin, yaitu lapisan pelindung yang melapisi saraf.
Tercukupinya kebutuhan vitamin B12 mengoptimalkan produksi mielin, sehingga proses transmisi sinyal di dalam sel saraf menjadi lebih efisien.
Sementara itu, seng penting untuk fungsi otak yang optimal, termasuk perkembangan dan pemeliharaan sel-sel saraf dan neurotransmitter.
9. Menjaga kesehatan reproduksi
Daging sapi mengandung banyak zat gizi penting bagi manusia, salah satunya seng yang berperan dalam regulasi hormon reproduksi, terutama hormon testosteron.
Pada pria, hormon ini dihasilkan oleh testis. Wanita juga memproduksi hormon ini meski dalam jumlah yang lebih kecil.
Hormon ini sering dikaitkan dengan gairah seksual dan memainkan peran penting dalam jumlah serta kualitas sperma.
Dengan memenuhi kebutuhan seng, baik pria maupun wanita dapat menjaga kesehatan reproduksi.
10. Baik untuk kesehatan jantung
Mengonsumsi daging sapi dalam jumlah yang wajar juga dapat menjaga kesehatan jantung.
Daging sapi mengandung asam lemak omega-3 yang bisa mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah dan membantu menurunkan tekanan darah.
Untuk mendapatkan manfaat ini, Anda juga sebaiknya memasak daging dengan memanggang atau merebus dan menghindari proses menggoreng yang meningkatkan asupan kalori dan lemak jenuh.
Tahukah Anda?
Selain faktor diet, gaya hidup sehat lainnya seperti olahraga teratur, berhenti merokok, mengelola stres, dan mempertahankan berat badan yang sehat penting untuk menjaga kesehatan jantung secara keseluruhan.
Bahaya makan daging sapi berlebihan
Daging sapi memang menawarkan segudang manfaat bagi kesehatan tubuh.
Meski begitu, terlalu banyak mengonsumsi daging merah ini bisa berisiko terhadap berbagai masalah kesehatan, seperti:
- penyakit jantung,
- kanker usus besar,
- kelebihan zat besi, dan
- infeksi cacing pita jika daging tidak matang.
Kabar baiknya, Anda bisa menghindari berbagai risiko tersebut dengan mengenali apa saja jenis daging sapi yang sehat.
Selain jenisnya, jangan lupa untuk mengetahui berapa banyak porsi aman makan daging yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi guna memahami solusi yang tepat untuk Anda.
[embed-health-tool-bmi]