2. Mengurangi risiko kanker
Selain itu, asupan daging merah bisa meningkatkan risiko berbagai jenis kanker.
Mengutip studi terbitan Nutrition and Cancer (2013), hal ini dikarenakan cara memasak daging merah umumnya menggunakan suhu tinggi atau dibakar hingga permukaannya sedikit gosong.
Kedua metode ini bisa memicu senyawa karsinogen atau penyebab kanker kolorektal atau usus besar dan rektum.
Selain itu, tingginya lemak jenuh meningkatkan risiko kanker yang berkaitan dengan hormon, seperti kanker payudara dan prostat.
Risiko kesehatan akan semakin meningkat bila Anda memilih daging olahan.
Jenis daging ini tinggi garam yang bisa picu hipertensi hingga kanker lambung.
Perlu diketahui
Meski harus dibatasi, bukan berarti Anda dilarang mengonsumsinya. Daging merah juga mengandung zat gizi yang diperlukan, seperti protein hewani, zat besi, zink, dan vitamin B12. Aturan makan daging yang aman

Ada beberapa cara yang bisa disiasati agar mengonsumsi daging bisa lebih aman. Berikut beberapa cara yang bisa Anda ikuti.
1. Konsumsi serat larut air
Agar mengimbangi porsi makan daging per hari, jangan lupa untuk tetap mengonsumsi sayur dan buah tinggi serat larut air, seperti apel, oatmeal, jeruk dan sejenisnya, serta wortel.
Asupan serat membantu mengikat kolesterol di usus halus. Kolesterol pun tidak memasuki aliran darah dan dibuang melalui feses.
Jadi, cara kerja ini membantu menurunkan kadar kolesterol yang tinggi akibat asupan lemak jenuh.
2. Pilih daging rendah lemak
Selain konsumsi asupan tinggi serat larut air, pastikan daging sudah bersih dari lemak yang menempel.
Lemak bisa Anda lihat dari adanya lapisan berwarna putih kekuningan pada permukaan daging.
Pilih pula potongan daging paha belakang dan has luar. Bagian daging ini relatif memiliki kadar lemak yang lebih rendah lemak dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar